- Pebulu tangkis Indonesia yang berlaga di turnamen internasional tidak semuanya berstatus pemain Pelatnas PBSI.
- Tidak sedikit yang turun dengan kocek sendiri alias berstatus pemain profesional untuk tampil di laga internasional.
- Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mendapatkan perlakuan cukup istimewa karena berstatus profesional tetapi masih bisa berlatih di Pelatnas.
SKOR.id - Baru-baru ini, Andi Fadel Muhammad mengkritik PBSI karena dinilai mempersulit dirinya tampil di BWF Tour.
Andi Fadel Muhammad menceritakan bahwa PBSI sebagai induk bulu tangkis Indonesia sering menjegal upayanya untuk tampil di turnamen internasional level tinggi.
Dalam unggahannya di media sosial, atlet 23 tahun itu mengaku PBSI sering mempermasalahkan peringkat dan berbagai hal yang membuatnya sulit tampil di level tur BWF.
Hal tersebut memantik perdebatan mengenai kondisi pebulu tangkis Indonesia dengan status pemain pelatnas dan non-pelatnas alias profesional.
PBSI sebenarnya membebaskan pemain Pelatnas maupun profesional untuk tampil di level internasional, selama tidak bertentangan dengan kepentingan federasi.
Hal tersebut tentu berbeda dengan negara lain seperti Cina yang menegaskan bahwa hanya pemain pelatnas yang mendapat izin bertanding di level internasional.
Tidak sedikit dari pemain non-Pelatnas Indonesia yang wara-wiri di tur BWF bahkan ke level tertinggi, Olimpiade.
Misalnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang mendapat tempat untuk tampil di Tokyo 2020 tahun kemarin karena peringkat mereka memenuhi syarat lolos kualifikasi.
Berikut ini tujuh pebulu tangkis profesional Indonesia yang banyak berlaga di level internasional:
1. Tommy Sugiarto
Putra dari legenda Icuk Sugiarto tersebut memutuskan untuk keluar dari Pelatnas pada 2015 setelah beberapa kali keluar masuk Cipayung.
Dengan status pemain profesional, Tommy Sugiarto pun mengikuti berbagai turnamen internasional dengan biaya pribadi.
Dia pun sempat menyatakan siap membela tim Indonesia di kejuaraan beregu jika dibutuhkan, seperti saat Thomas Cup 2020, tetapi tidak disepakati oleh PBSI.
2. Fitriani
Fitriani sempat menjadi tunggal putri andalan Indonesia sebelum akhirnya terdegradasi pada awal 2021. Dari sanalah perjalanannya sebagai pemain profesional dimulai.
Setelah menjadi pemain non-Pelatnas, Fitriani tidak hanya menjajal nomor tunggal tetapi juga ganda putri bersama dengan Ruselli Hartawan dan Jesica Moeljati.
Setelah keluar dari Pelatnas, prestasi Fitriani bisa dibilang terus mengalami penurunan. Saat ini, ia duduk di peringkat 116 dunia dan jadi tunggal putri terbaik kelima yang dimiliki Indonesia.
3. Ruselli Hartawan
Seperti dijelaskan sebelumnya, Ruselli Hartawan sempat menjadi tandem Fitriani sebagai ganda putri profesional. Mereka terakhir kali berduet di Thailand Open 2022.
Akan tetapi, Ruselli Hartawan kini memilih untuk kembali fokus ke nomor tunggal putri seperti saat masih di Pelatnas.
Terbaru, tunggal putri peringkat 57 dunia itu tersingkir dari turnamen Super 100 Indonesia Masters 2022 di Malang usai kalah di babak perempat final.
4. Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani
Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani adalah satu dari segelintir pemain yang sukarela memilih mundur dari Pelatnas dan memilih jalur profesional pada awal 2022.
Selain memperbanyak jam terbang dengan mengikuti turnamen tarkam (antarkampung), Sabar/Reza juga turun di tur BWF seperti saat menembus semifinal Singapore Open 2022.
Baru-baru ini, Sabar/Reza sukses membawa klub Ampang Jaya memenangi Liga Purple Malaysia 2022.
5. Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja
Mereka adalah pasangan baru PB Djarum yang terbentuk setelah Gloria Emanuelle Widjaja terdegradasi dari Pelatnas Cipayung dan berpisah dengan Hafiz Faizal di awal 2022.
Dejan/Gloria pun terbukti moncer di level menengah dengan menjuarai Denmark Masters, Vietnam Open, Indonesia Series, dan Indonesia International Challenge 2022 secara beruntun.
Saat ini, Gloria/Dejan tengah mengincar gelar kelima melalui ajang Indonesia Masters Super 100 yang sedang berlangsung di Malang, Jawa Timur.
6. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
Perjalanan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sebagai pemain profesional dimulai ketika mereka dicoret dari daftar Pelatnas awal 2022.
Pencoretan Duo PraMel pun mengundang polemik mengingat statusnya sebagai ganda campuran Indonesia dengan ranking dunia tertinggi, bahkan bertahan hingga saat ini.
Sayangnya, ganda campuran peringkat lima dunia ini belum banyak membuktikan diri usai keluar dari Cipayung. Mereka terakhir kali tampil di Indonesia Open 2022 pada Juli lalu.
Setelah itu, mereka absen karena Praveen harus fokus menjalani rehabilitasi cedera punggung. Sembari menanti sang partner sembuh, Melati pun dipasangkan dengan pemain lain.
7. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Di antara para pemain profesional di atas, Ahsan/Hendra cukup istimewa karena tetap bisa berlatih di pelatnas Cipayung meskipun berstatus pemain profesional.
Hal tersebut dikarenakan Daddies, julukan Ahsan/Hendra, menyandang status sparing partner untuk ganda putra nasional saat ini.
Meskipun demikian, Daddies tetap harus mencari sponsor dan mengurus seluruh akomodasi pertandingan secara mandiri tanpa campur tangan PBSI.
Selain nama-nama yang disebut di atas, masih banyak pemain bulu tangkis Indonesia yang harus berjuang dengan status independen.
Perjuangan para pemain independen asal Indonesia, terutama yang tak punya rekam jejak apik maupun ranking tinggi, tentu lebih minim perhatian.
Baca Juga Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Andi Fadel Muhammad Kritik PBSI, Keluhkan Kesulitan Pemain Independen Ikut Turnamen Internasional
Jadwal Perempat Final Denmark Open 2022: Duel Merah Putih Tersaji di Ganda Putra