- Liga Europa merupakan kompetisi kasta dua di sepak bola Eropa.
- Tapi Liga Europa tak kalah seru dengan laga-laga Liga Champions.
- Berikut lima pertandingan fase gugur paling seru yang pernah terjadi di Liga Europa.
SKOR.id - Meski merupakan kompetisi level dua, pertandingan Liga Europa tidak kalah seru dengan Liga Champions, yang merupakan kompetisi antarklub terelite Eropa.
Kenyataannya, tidak mudah bagi tim langganan Liga Champions untuk menaklukkan Liga Europa ini, yang tak jarang menciptakan laga-laga dramatis di setiap musimnya.
Bahkan tim sekelas Barcelona kesulitan mengangkat trof ini.
Sejak digelar pertama kali pada 1971, Liga Europa selalu menyuguhkan sejumlah pertandingan tak terlupakan di fase gugur.
Berikut lima babak gugur terbaik seperti dilansir UEFA.com:
1. Babak 16 Besar musim 2009-2010
Juventus 3-1 Fulham
Fulham 4-1 Juventus (Agregat 5-4)
Fulham diyakini bakal tersingkir setelah kalah 1-3 dari Juventus di laga perdana babak 16 besar. Dan ketika David Trezeguet membawa I Bianconeri memimpin di Craven Cottage dalam kurun dua menit, skuad Roy Hodgson dihadapkan pada misi mustahil untuk melaju ke babak berikutnya.
Juventus 2010 berisi juara Piala Dunia seperti Fabio Cannavaro, Fabio Grosso, dan Mauro Camoranesi. Tapi mereka kemasukan empat gol di malam itu.
Bobby Zamora mencetak gol untuk mengawali comeback I Bianconeri dan Cannavaro terkejut ketika diusir wasit karena melakukan pelanggaran. Korbannya, Zoltan Gera, lalu mengemas sepasang gol untuk menyamakan skor agregat menjadi 4-4 sebelum comeback sempurna tercipta.
Adalah pemain asal Amerika Serikat, Clint Dempsey yang memastikan Fulham mencatat comeback spektakuler lewat tembakannya dari luar kotak penalti.
Dengan beberapa menit tersisa, Juventus memasukkan Alessandro Del Piero dari bench, namun sang legenda tak bisa berbuat banyak.
I Bianconeri malah kehilangan Jonathan Zebina karena menandang Damien Duff dan Juventus tersingkir dari pentas Eropa dengan sembilan orang.
2. Semifinal 2013-2014
Sevilla 2-0 Valencia
Valencia 3-1 Sevilla (agregat 3-3, Sevilla menang gol tandang)
Sukses Sevilla mengangkat trofi ketiga bukan tanpa adangan. Pasukan Unai Emery nyaris tersingkir ketiga tertinggal 0-3 hingga memasuki injury time di leg kedua semifinal.
Valencia saat itu menatap laga final setelah berhasil membalas kekalahan 0-2 pada pertemuan pertama. Namun Stephane Mbia punya cerita lain. Dia melepaskan sundulan untuk mengirim tim tamu lolos dengan keunggulan gol tandang.
“Tidak ada kata-kata untuk menjelaskan malam ini,” kata Ivan Rakitic.
3. Perempat Final 2015-2016
Borussia Dortmund 1-1 Liverpool
Liverpool 4-3 Borussia Dortmund (5-4)
Liverpool berhasil membawa pulang skor 1-1 di Borussia Dortmund. Namun pasukan Jurgen Klopp tertinggal dua gol setelah 10 menit di Anfield pada leg kedua. The Reds bahkan kemasukan lagi setelah Divock Origi mereduksi defisit.
Adalah Philippe Coutinho dan Mamadou Sakho yang menjadi penyelamat Liverpool dengan mengubah kedudukan menjadi 3-3. Sundulan Dejan Lovren di akhir babak kedua menentukan kemenangan Liverpool sekaligus lolos dengan agregat 5-4.
“Pelatih bilang kami harus menciptakan sebuah momen untuk diceritakan kepada cucu kami dan membuat malam spesial untuk para penggemar,” kata Origi, mengenang pidato saat turun minum.
“Dalam sepak bola, seperti dalam hidup, itu adalah momen di mana Anda harus menunjukkan karakter. Itulah yang dilakukan para pemain, sangat keren ditonton.”
4. Semifinal 2020-2021
Manchester United 6-2 AS Roma
AS Roma 3-2 Manchester United (aggregat 5-8)
Penalti Lorenzo Pellegrini dan tendangan Edin Dzeko membatalkan gol pembuka Bruno Fernandes sekaligus membawa Roma memimpin saat turun minum di Old Trafford.
Namun Manchester United bangkit di babak kedua, membuat harapan I Giallorossi menembus final sangat tipis, karena Setan Merah mengantungi kemenangan telak 6-2.
Roma mencoba bangkit pada pertemuan kedua, tapi gol Edin Dzeko, Bryan Cristante dan bunuh diri Alex Telles tak cukup untuk I Giallorossi, yang berhasil melesakkan 12 gol tendangan ke gawang di Stadion Olimpico.
Usai laga, pelatih Ole Gunnar Solskjaer melantunkan pujian untuk David De Gea: “Bisa saja skor 8-6 untuk kemenangan mereka, tapi kami beruntung memiliki salah satu kiper terbaik di dunia.”
5. Perempat Final 2021-2022
Frankfurt 1-1 Barcelona
Barcelona 2-3 Frankfurt (4-3)
Gol Ferran Torres di babak kedua untuk menyamakan kedudukan menempatkan Barcelona di posisi terdepan untuk menembus final kompetisi, namun tim besutan Oliver Glasner memberikan kejutan.
Frankfurt tampil sensasional pada babak pertama di Camp Nou, di mana penalti Filip Kostic membawa tim Bundesliga unggul sebelum Rafael Borre membuat tim tamu makin percaya diri.
Gol kedua Kostic di laga ini membuat sepakan Sergio Busquets dan Memphis Depay di masa injury time sia-sia sekaligus mengakhiri rangkaian 15 laga tanpa kekalahan.
“Kami tak cukup bagus dan kami tidak bersaing," cetus Xavi usai laga.