- MotoGP 2022 telah berakhir dengan Francesco Bagnaia keluar sebagai juara dunia.
- Bagnaia bukan satu-satunya pembalap yang bersinar pada MotoGP 2022.
- Selain Bagnaia, setidaknya ada empat pembalap lain yang layak menjadi sorotan.
SKOR.id - Tak dapat dimungkiri, MotoGP 2022 adalah salah satu musim paling menarik sepanjang sejarah.
Mulai dari kemenangan mengejutkan Enea Bastianini di race perdana, bersinarnya Aleix Espargaro, hingga perebutan gelar juara yang berlangsung hingga seri pamungkas antara Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia.
Sepanjang musim penuh drama ini, beberapa pembalap berhasil mencuri perhatian lewat aksi ciamik dan performa yang konsisten.
Setidaknya, lima pembalap layak disebut sebagai yang paling bersinar dalam MotoGP 2022 berkat warna yang mereka berikan sepanjang kompetisi.
Berikut 5 pembalap paling bersinar pada MotoGP 2022 versi Skor.id:
1. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team)
Tak afdol rasanya jika tak menyebut nama sang juara dunia dalam daftar ini. Meski sempat keteteran di awal musim, jebolan Akademi Balap VR46 ini menunjukkan performa menawan pada paruh kedua.
Namun, tak sedikit yang mengaitkan penampilan cemerlang Bagnaia dengan performa motor Ducati yang memang superior.
Tercatat, lima pembalap Ducati menempati posisi sepuluh besar pada klasemen akhir, yang menegaskan dominasi penunggang Desmosedici musim ini.
Tak hanya itu, dengan delapan pembalap yang dimilikinya, Ducati punya keleluasaan untuk menerapkan team order demi membantu Bagnaia merebut gelar juara.
Apapun itu, empat kemenangan beruntun yang direbut Bagnaia sejak MotoGP Belanda sekiranya menjadi bukti sahih kelihaian Pecco, sapaannya, menjinakkan Desmosedici.
2. Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha)
Dibandingkan musim lalu, dominasi Quartararo musim ini memang menurun drastis. Total, El Diablo hanya mampu membukukan tiga kemenangan.
Penyebabnya, apalagi jika bukan performa motor Yamaha yang kalah jauh ketimbang sang rival utama, Ducati, terutama masalah top speed.
Namun, situasi tersebut justru makin menegaskan kehebatan Quartararo, yang tetap bisa meraih hasil positif dengan motor inferior.
Padahal, pembalap Yamaha lainnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Baik Franco Morbidelli maupun Andrea Dovizioso pernah menjadi runner up MotoGP.
Sama seperti yang ditunjukkan Joan Mir saat menjuarai MotoGP 2020, Quartararo membuktikan bahwa konsistensi memiliki peran penting dalam kompetisi, bukan sekadar menang di satu balapan namun tenggelam dalam balapan lainnya.
3. Aleix Espargaro (Aprilia Racing)
Sebelum Grand Prix Valencia, Espargaro tercatat sebagai satu-satunya pembalap yang selalu finis di setiap balapan MotoGP 2022.
Fakta ini menunjukkan bahwa sang pembalap veteran tersebut masih layak ditakuti oleh para juniornya.
Kombinasi pengalaman dan motor yang cocok memungkinkan Espargaro membukukan catatan keren tersebut.
Sayang, musim Espargaro berakhir antiklimaks. Sejak finis P16 pada MotoGP Jepang, performanya menurun drastis hingga mencapai titik nadir di Valencia.
Dalam balapan pamungkas tersebut, untuk pertama kalinya sepanjang musim ini Espargaro gagal finis akibat masalah mesin.
4. Marc Marquez (Repsol Honda)
Marquez menjadi ikon MotoGP usai merebut enam gelar juara dunia beruntun sejak 2019. Bahkan, cedera parah yang dideranya tak sedikitpun melunturkan kharisma The Baby Alien.
Musim 2022, Marquez masih menjadi pembalap terbaik Honda kendati hanya turun pada 12 balapan.
Hal ini tak lepas dari konsistensi sang pembalap yang selalu finis di 10 besar saat berhasil menyelesaikan balapan.
Marquez bahkan punya kesempatan memenangi MotoGP Australia 2022. Namun, Alex Rins (Suzuki) tampil lebih baik dan layak finis pertama.
Pertanda nyata kebangkitan Marquez juga ditunjukkan lewat pole position yang diraihnya pada MotoGP Jepang. Ini adalah start terdepan pertama Marquez dalam 1.071 hari.
5. Enea Bastianini (Gresini Racing)
Sulit untuk tak memasukkan nama pembalap yang merebut empat kemenangan pada MotoGP 2022 dalam daftar ini.
Bastianini telah menebar sensasi sejak merebut podium pertama pada seri pembuka, MotoGP Qatar.
Kemenangan tersebut ternyata bukan sekadar gertak sambal. Pembalap berjuluk La Bestia tersebut merebut dua kemenangan lagi dalam tujuh balapan pertamanya.
Sayang, sinar Bastianini mulai meredup saat dirinya gagal finis dalam dua balapan berturut-turut, MotoGP Italia dan MotoGP Catalunya.
Keberhasilan Bastianini finis P8 di balapan pamungkas, ditambah kegagalan finis Aleix Espargaro, membuatnya mengunci peringkat ketiga klasemen.
Berita MotoGP lainnya:
Ducati Ungkap Ramuan Sukses Kuasai MotoGP dan WSBK
Juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia Dianugerahi Collare d'Oro
Tips Jaga Berat Badan ala Pembalap MotoGP, Mulai dari Faktor Gen hingga Makanan