Skor 10: Momen Ikonik di Wimbledon, dari Duel Tenis Terlama sampai Kejayaan Roger Federer

Doddy Wiratama

Editor:

  • Tahun ini, turnamen tenis Grand Slam Wimbledon bakal memasuki edisi penyelenggaraan ke-135.
  • Sepanjang penyelenggaraannya, ada beberapa momen ikonik yang tercatat dalam sejarah.
  • Duel tiga hari atara John Isner vs Nicolas Mahut hingga kejayaan Roger Federer dan Martina Navratilova masuk dalam lis. 

SKOR.id - Pada tahun ini, turnamen tenis Grand Slam Wimbledon bakal memasuki edisi penyelenggaraan ke-135.

Berbagai momen menarik pun telah tersaji dalam turnamen tenis tertua di dunia yang begitu ikonik karena digelar di atas lapangan rumput.

Melansir dari givemesport.com, setidaknya ada 10 momen terikonik dari penyelenggaraan Wimbledon. Berikut adalah daftarnya:

Andy Murray Akhiri Penantian 77 Tahun Britania Raya - Wimbledon 2013

Awalnya, tunggal putra asal Britania Raya mampu mendominasi Wimbledon dengan menjuarai 30 edisi pertama (1877-1906).

Namun, dominasi itu mulai luntur terutama sejak kompetisi tenis memasuki era terbuka pada 1968. Tak ada lagi petenis tunggal putra yang mampu menjuarai Wimbledon.

Kebuntuan itu akhirnya pecah pada Wimbledon 2013 saat petenis asal Skotlandia, Andy Murray, jadi kampiun usai mengalahkan Novak Djokovic di partai final.

Kemenangan Murray mengakhiri penantian panjang 77 tahun publik Britania Raya sejak Fred Perry menjadi juara tunggal putra Wimbledon 1936.

Jana Novotna Tertikung Steffi Graf - Wimbledon 1993

Menduduki seed kedelapan sektor tunggal putri, Jana Novotna membuat kejutan dengan menyingkirkan Martina Navratilova selaku unggulan kedua di fase semifinal.

Penampilan impresif Jana Novotna pun berlanjut di partai puncak saat menghadapi unggulan pertama Wimbledon 1993, Steffi Graf.

Sempat unggul 4-1 di set penentuan, Novotna justru "kena tikung" Graf yang akhirnya memenangi laga dengan skor 7-6(6), 1-6, 6-4.

Novotna pun tak bisa menutupi kesedihan dan meneteskan air mata saat menerima trofi runner up. Hal itu jadi salah satu momen paling mengharukan dalam sejarah Wimbledon. 

Rafael Nadal Cicipi Gelar Perdana - Wimbledon 2008

Final ideal tersaji di nomor tunggal putra Wimbledon 2008 saat Roger Federer bersua dengan rival abadinya, Rafael Nadal.

Kala itu, Federer jauh lebih difavoritkan karena sudah menjuarai lima edisi sebelumnya sedangkan Nadal sama sekali belum pernah jadi kampiun Wimbledon.

Nadal sejatinya pernah menembus final Wimbledon pada edisi 2006 dan 2007 tetapi selalu dipatahkan oleh Federer.

Setelah melewati duel super sengit, yang sempat tertunda oleh hujan, Nadal akhirnya mencicipi gelar perdananya di Wimbledon usai menang 6-4, 6-4, 6-7 (5), 6-7(8), 9-7.

Coco Gauff Kejutkan Venus Williams - Wimbledon 2019

Cori "Coco" Gauff menghadirkan sensasi tersendiri dalam kompetisi tunggal putri Wimbledon 2019.

Masih berusia muda, 15 tahun, Coco Gauff yang berjuang dari babak kualifikasi sukses membuat kejutan kala menang 6-4, 6-4 atas Venus Williams di babak pertama.

Sensasi Coco Gauff pun terus berlanjut hingga akhirnya kalah di tangan 3-6, 3-6 di tangan Simona Halep pada babak keempat.

Sejak saat itu, karier Coco Gauff terus melesat. Kini, ia menduduki peringkat lima dunia dan sudah dua kali mencicipi partai final Grand Slam.

John Isner Menangi Laga Tenis Terlama Sepanjang Sejarah - Wimbledon 2010

Hingga saat ini, duel antara John Isner kontra Nicolas Mahut di babak pertama Wimbledon 2010 masih tercatat sebagai laga tenis dengan durasi terpanjang.

Pertandingan antara John Isner kontra Nicolas Mahut saat itu berlangsung sengit dan intens sehingga butuh 11 jam 5 menit untuk tuntas dalam tiga hari.

John Isner pada akhirnya mampu menyudahi pertandingan dengan skor akhir 6-4, 3-6, 6-7(7), 7-6(3), 70-68.

Sehari setelah duel ketat tersebut, John Isner beraksi pada babak kedua dan kalah di tangan Thiemo Carsten Jannick de Bakker dengan skor 0-6, 3-6, 2-6.

Martina Navratilova Jadi Tunggal Putri Tersukses – Wimbledon 1990 

Hingga saat ini, Martina Navratilova masih tercatat sebagai tunggal putri tersukses di Wimbledon dengan koleksi sembilan gelar juara.

Gelar Wimbledon perdana Navratilova diraih pada 1978 saat dirinya masih berusia 21 tahun dan disusul gelar kedua setahun kemudian.

Legenda tenis Amerika Serikat itu pun pernah mendominasi Wimbledon kala menjuarai enam edisi beruntun (1982-1987) yang membuatnya sejajar dengan Helen Wills Moody.

Martina Navratilova akhirnya bisa memisahkan diri dari Helen Wills Moody dan jadi satu-satunya tunggal putri tersukses di Wimbledon kala menjuarai edisi 1990.

Gelar Kedelapan Roger Federer – Wimbledon 2017

Roger Federer jadi pemain tungal pertama di dunia yang mampu memenangi delapan gelar di Wimbledon usai mengalahkan Marin Cilic di partai final edisi 2017.

Sebelumnya, petenis Swiss tersebut juga memenangi edisi 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2009, dan 2012.

Dengan delapan gelar juara, ia memisahkan diri dari William Renshaw dan Pete Sampras yang sebelumnya sama-sama sudah tujuh kali menjuarai sektor tunggal putra Wimbledon.

Sayangnya, Roger Federer tak akan ambil bagian dalam Wimbledon 2022. Ini jadi kali pertama dirinya absen sejak edisi 1998.

 

Virginia Wade Ukir Kemenangan Bersejarah di Momen Bersejarah – Wimbledon 1977 

Wimbledon 1977 masih jadi edisi terakhir di mana sektor tunggal putri dijuarai oleh wakil Britania Raya.

Kala itu, Virginia Wade jadi kampiun usai menang 4-6, 6-3, 6-1 atas Betty Stove di partai final.

Hasil tersebut mengakhiri puasa gelar selama tujuh tahun sejak terakhir kali Ann Jones jadi tunggal putri wakil Britania Raya terakhir yang mampu menjuarai Wimbledon pada 1969.

Kemenangan Wade saat itu bertepatan dengan momen 100 tahun Wimbledon sekaligus peringatan 25 tahun bertakhtanya Ratu Elizabeth II, yang untuk kali pertama menghadiri laga final Wimbledon dalam 15 tahun terakhir.

Letupan Emosi Joh McEnroe - Wimbledon 1981

Salah satu momen ikonik Wimbledon terjadi pada 1981 saat John McEnroe melontarkan kalimat, "Yo cannot be serious," dalam sebuah laga.

Kalimat itu dilontarkan John McEnroe dengan penuh emosi saat mendebat keputusan wasit yang bertugas.

Petenis asal Amerika Serikat itu pun mendapat penalti. Namun, ia mampu bangkit dan memenangi pertandingan.

John McEnroe bahkan mampu menjuarai Wimbledon 1981 usai memenangi partai final kontra Bjorn Borg yang menjuarai lima edisi sebelumnya secara berturut-turut.

Gelar perdana Serena Williams usai Kalahkan Sang Kakak - Wimbledon 2002

Serena Williams meraih gelar juara perdananya di Wimbledon pada 2002 usai mengalahkan kakak kandungnya, Venus Williams, di partai final.

Pada Wimbledon 2002, Venus Williams datang sebagai unggulan pertama sedangkan sang adik menempel tepat di bawahnya.

Venus Williams pun difavoritkan untuk kembali menjadi juara setelah edisi 2000 dan 2001, alias mencetak hat-trick.

Akan tetapi, kans itu justru ditutup oleh adiknya sendiri. Serena Williams menang 7-6(4), 6-3 di partai final dan berbuah gelar perdananya di Wimbledon.

Berita Tenis Lainnya:

Alasan Petenis Tampil Serbaputih di Turnamen Grand Slam Wimbledon

7 Petenis Seksi Akan Menaikkan Suhu di Wimbledon 

Source: givemesport.com

RELATED STORIES

Terpapar Covid-19, Matteo Berrettini Batal Tampil di Wimbledon 2022

Terpapar Covid-19, Matteo Berrettini Batal Tampil di Wimbledon 2022

Matteo Berrettini batal tampil di Wimbledon 2022 usai dinyatakan positif Covid-19.

Skor 10: Transfer Pemain Argentina Termahal dalam Sejarah

Skor 10: Transfer Pemain Argentina Termahal dalam Sejarah

Berikut ini adalah 10 transfer pemain Argentina termahal dalam sejarah.

Roger Federer Ditakutkan Pensiun Tanpa Lakoni Laga Terakhir

Roger Federer Ditakutkan Pensiun Tanpa Lakoni Laga Terakhir

Roger Federer diprediksi segera mengikuti jejak Serena Williams untuk pensiun dari tenis.

Roger Federer Pensiun, Pembalap F1 Ikut Kehilangan

Dunia balap Formula 1 (F1) juga turut kehilangan setelah Roger Federer mengumumkan rencana pensiunnya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

pemain indonesia di eropa

National

Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Mees Hilgers dan Calvin Verdonk Tidak Tergantikan

Kiprah 12 pemain Timnas Indonesia bersama klub di negara Eropa pada periode jelang akhir November 2024.

Taufani Rahmanda | 25 Nov, 09:34

Fluxo Esports Juara FFWS Global Finals 2024. (Yusuf/Skor.id)

Esports

Fluxo Esports Juara FFWS Global Finals 2024, RRQ Kazu Runner Up

Fluxo Esports hanya berselisih tiga poin saja dengan tim RRQ Kazu untuk meraih gelar juara FFWS Global Finals 2024.

Gangga Basudewa | 25 Nov, 08:04

Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Panggil 33 Pemain untuk Persiapan Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024

Didominasi pemain muda, yang berkarier di luar negeri turut disertakan seraya Marselino Ferdinan hingga Rafael Struick.

Taufani Rahmanda | 25 Nov, 06:23

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

La Liga

Diego Simeone Catat 700 Laga untuk Atletico Madrid, Sisakan Kontrak 2 Tahun Lagi

Diego Simeone mencatat 700 pertandingan bersama Atletico Madrid, sisa kontraknya masih 2 tahun.

Pradipta Indra Kumara | 25 Nov, 05:41

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 25 Nov, 03:59

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia, Liga 2 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Liga 2 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 25 Nov, 03:58

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia untuk kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Yusuf/Skor.id)

Futsal

Update Bursa Transfer Pro Futsal League 2024-2025 Periode Awal Musim

Pergerakan masuk dan keluarnya pemain dari 12 tim peserta Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 25 Nov, 03:58

PMGC 2024 (PUBG Mobile)

Esports

PMGC 2024: Voin Donkey dan Bigetron Knights Beda Nasib

Voin Donkey akan menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dan Asia Tenggara di Grand Final PMGC 2024.

Gangga Basudewa | 25 Nov, 02:50

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 25 Nov, 01:19

Kompetisi Liga Italia 2024-2025 dimulai pada Sabtu (17/8/2024) lalu. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Liga Italia 2024-2025 telah bergulir pada Sabtu (17/8/2024) lalu, berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen yang diupdate sepanjang musim ini bergulir.

Irfan Sudrajat | 25 Nov, 00:59

Load More Articles