- SK PSSI yang izinkan klub rasionalisasi kontrak dan gaji tak diterapkan untuk karyawan Arema FC.
- Menurut Ruddy Widodo, General Manager Arema FC, ini dilakukan karena gaji karyawan tidak besar.
- Namun, Manajemen Arema FC terpaksa meminta bantuan ke pemilik saham karena kas klub habis.
SKOR.id - Langkah awal Manajemen Arema FC menjelang kelanjutan Liga 1 2020 adalah merrasionalisasi atau renegosiasi kontrak.
Sesuai dengan instruksi PSSI dalam surat keputusannya, pemain dan jajaran pelatih Arema FC kemungkinan hanya mendapat gaji dalam kisaran 50 persen.
Namun, aturan tersebut tak diberlakukan terhadap pegawai atau karyawan, baik yang bertugas di kantor Arema FC maupun mes pemain, di Kota Malang.
“PSSI telah memutuskan selama masa pandemi virus corona, Juli-Agustus, klub ada arahan yang menetapkan persentase rasionalisasi kontrak atau gaji," kata Ruddy Widodo.
"Tetapi tentu saja ini tidak kami berlaukan untuk para pegawai atau karyawan di kantor PT AABBI. Kan komponen tim," General Manager Arema FC ini menambahkan.
Menurut Ruddy, surat keputusan PSSI hanya berlaku pada pemain dan pelatih, karena mereka yang berkaitan dengan keputusan tersebut dan bukan karyawan tim.
Bahkan, pria asal Madiun tersebut menegaskan, saat Kantor Arema FC tutup dan karyawan selama tiga bulan di rumahkan, karyawan tetap mendapat gaji 100 persen.
Adapun Manajemen Arema FC meliburkan karyawannya sejak 16 Maret 2020 hingga buka atau beraktivitas kembali pada 17 Juni 2020.
Selama di rumahkan, karyawan Singo Edan, julukan Arema FC, tetap melaukan aktivitas bekerja dari rumah. Dalam hal ini bisnis klub tetap berjalan.
“Ada atau tidak ada aturan SKEP/48/III/2020 dan SKEP/53/VI/2020, kami tak melakukan pemotongan gaji karyawan, tetap 100 persen," ucap Ruddy.
"Kalau dipotong, ya, kasihan mereka. Kan jumlah gajinya mereka tidak seberapa dibandingkan gaji pemain dan pelatih," Ruddy menambahkan.
Bahkan, Ruddy membeberkan, anggaran untuk membayar gaji karyawan, dimintakan secara khusus kepada pemilik saham terbesar Arema FC.
"Alasannya, karena sektor bisnis yang mendukung pemasukkan klub juga ikut berhenti. Sedangkan subsidisi PSSI sebesar Rp 520 juta tidak mencukupi," katanya.
"Ya, kekurangannya terpaksa harus minta ke owner. Ini khan kondisi tergolong force majeure yang dialami orang seluruh dunia,” Ruddy Widodo memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Arema FC Lainnya:
Latihan Perdana Arema FC Tanpa Penonton dan Wawancara
Soal Kabar Laga Liga 1 2020 Dipadatkan, Ini Harapan Arema FC Terkait Jadwal
Jelang Latihan Perdana, Arema FC Susun Agenda Rapid dan Swab Test