- Pasoepati Mengaji menginisiasi salat Asar berjamaah jelang laga Persis Solo vs PSIS Semarang di Piala Presiden 2022.
- Komunitas Pasoepati Mengaji lahir untuk memberikan gambaran lain terkait citra suporter yang beredar di masyarakat.
- Panpel Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan menyediakan 14 musala di dalam stadion meski belum dilengkapi fasilitas pendukung.
SKOR.id – Stadion Manahan, Solo, dilimpahi cuaca yang cukup terik pada Selasa (21/6/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.
Namun, hal itu tak menghalangi arak-arakan suporter yang terus berdatangan ke Stadion Manahan untuk menyaksikan laga Piala Presiden 2022.
Mereka ingin memberikan dukungan kepada tim Persis Solo, yang hendak bertanding melawan PSIS Semarang di laga lanjutan Grup A.
Sekitar 18 ribu penonton hadir memenuhi kursi-kursi di Stadion Manahan untuk menjadi saksi dari duel bertajuk Derby Jawa Tengah itu.
Sebelum memasuki stadion, sebagian kecil suporter memilih menuju Musala Cahaya Ikhsan, yang terletak di depan tribune selatan Stadion Manahan.
Mereka tak terburu waktu untuk segera memasuki stadion. Dengan tenang, menunggu azan Asar berkumandang dan menjalankan salat berjamaah.
Pada sore hari itu, ada dua "kemenangan" yang ingin mereka raih. Yakni kemenangan menuju jalan Tuhan yang Maha Esa, dan kemenangan tim tercinta, Persis Solo.
"Dalam azan itu ada kalimat yang artinya ‘Marilah menuju kemenangan’," kata Founder Pasoepati Mengaji, Dimas Fajar, kepada Skor.id.
"Menuju kemenangan itu dengan cara apa? Ya kalimat lanjutannya, dengan ‘Marilah kita salat’. Jadi untuk menuju kemenangan ya kita harus salat dulu," ia menegaskan.
Sebagai informasi, salat berjamaah di Musala Cahaya Ikhsan, Stadion Manahan, diinisiasi oleh Komunitas Pasoepati Mengaji.
Sore itu, jelang kick-off pertandingan Persis Solo menghadapi PSIS, terdapat sekitar 50 orang yang mengikuti salat berjamaah di Musala Cahaya Ikhsan.
Setelah kloter pertama salat berjamaah selesai, beberapa suporter juga masih ada yang mengambil air wudhu untuk menjalankan salah satu kewajibannya sebagai seorang Muslim, yakni salat Asar.
Menolak Stigma Negatif Suporter
Dimas Fajar alias Difa menjelaskan, lahirnya Komunitas Pasoepati Mengaji merupakan bentuk keprihatinan teman-teman fans Persis Solo terhadap citra suporter di masyarakat.
Ia menyebutkan bahwa selama ini suporter sepak bola sering dikaitkan dengan banyak hal-hal negatif, seperti mengonsumsi minuman keras.
Pasoepati Mengaji pun hadir untuk memberikan potongan lain bahwa suporter itu juga ada yang taat dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan yang Maha Esa.
"Ini gabungan dari beberapa teman suporter yang prihatin dengan kondisi suporter saat ini yang kebanyakan itu identik mabuk, identik dengan hal-hal negatif," ujar Difa.
"Nah, kami ingin mengubah citra itu bahwa suporter itu ada yang ngaji, ada yang salat. Selain itu, kami mengadakan salat berjamaah ini semata-mata karena kami ingin salat berjamaah."
"Biasanya teman-teman salat sendiri-sendiri, mencar. Lalu kami koordinasi agar bisa satu tempat itu saja," ia menambahkan.
Setelah menjalankan salat Asar secara berjamaah, fans Persis Solo yang berkumpul di Musala Cahaya Ikhsan menyebar menuju pintu masuk sesuai dengan tiket masing-masing.
Mereka tak berkumpul dalam satu tribune, tapi menyebar. Meski begitu, tak perlu meragukan cintanya untuk Persis Solo.
Difa menyebutkan, Pasoepati Mengaji selalu total dalam mendukung tim berjuluk Laskar Sambernyawa.
"Paseopati Mengaji itu tagline-nya 'ngaji prioritas, Persis Solo totalitas'. Kami tetap memprioritaskan mengaji tapi ketika mendukung Persis Solo juga totalitas," ucap Difa.
Musala di Tribune
Sejatinya, di dalam Stadion Manahan, juga tersedia musala. Panitia pelaksana (Panpel) Piala Presiden 2022 telah menyediakan 14 musala di setiap sudut tribune. Rinciannya, 3 musala permanen dan 11 musala tambahan.
Namun, dari segi fasilitas, memang kurang memadai. Berdasarkan pantauan Skor.id di tribune VIP sayap selatan, keran air untuk wudhu tidak tersedia.
Sehingga, untuk wudhu, penonton harus menggunakan bidet sprayer atau semprotan air yang ditelakkan di dekat kloset.
Pada musala tambahan, juga belum ada sarung atau mukena yang bisa dipakai untuk salat.
Ke depannya, masing-masing musala di dalam Stadion Manahan bakal tersedia sarung. Komunitas Pasoepati Mengaji sudah menyumbangkan 28 sarung yang akan dialokasikan ke 14 musala di dalam stadion.
Tak hanya itu, Difa dan kawan-kawan juga berencana mendekorasi musala di dalam stadion agar para penonton lebih nyaman lagi dalam menjalankan ibadah salat di sela-sela memberikan dukungan kepada Persis Solo.
"Sebenarnya Panpel itu kemarin mengajak kami untuk memfasilitasi musala. Dan kami berperan dalam memfasilitasi sarung-sarung di musala di dalam stadion," kata Difa.
"Tadi (kemarin) kami menyerahkan ke panpel, 28 sarung, jadi per musala ada dua sarung."
"Besok ke depannya kami berencana mempercantik musala-musala yang ada di dalam. Contohnya, karpet, akan kami ganti dengan yang lebih bagus," ia menambahkan.
Soal pendanaan dalam menjalankan program-programnya, Pasoepati Mengaji mengaku tak mendapat bantuan dari pihak luar.
Mereka hanya mendapat sedekah dari teman-teman Pasoepati yang biasanya berbentuk barang.
"Ini murni swadaya dari teman-teman sendiri. Tidak ada bantuan dari manapun. Lebih tepatnya nggak iuran sih," ucap Difa.
"Tapi ada teman yang punya roti, ada teman yang punya air mineral, ada teman yang punya karpet, dibawa sendiri. Seperti itu," ia mengakhiri.
Baca Juga Berita Piala Presiden 2022 Lainnya:
Hasil Persis Solo vs PSIS Semarang: Mahesa Jenar Menangi Derbi Jawa Tengah
Piala Presiden 2022: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap