- Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky, optimistis pebulu tangkis Indonesia bisa berprestasi di Olimpiade Tokyo 2020.
- Beberapa pemain yang sudah lolos ke Negeri Sakura gagal memenangi Simulasi Olimpiade Tokyo di Pelatnas Cipayung.
- Jonatan Christie, Marcus Fernaldi/Gideon, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mampu memenangi Simulasi Olimpiade Tokyo.
SKOR.id - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky, optimistis pebulu tangkis Indonesia bisa berprestasi di Olimpiade Tokyo.
Meski faktanya, tak semua pemain yang sudah memastikan lolos ke Negeri Sakura bisa memenangi Simulasi Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam rangkaian pertandingan yang berlangsung di Pelatnas Cipayung itu, hanya tiga yang berhasil menang atas rekan-rekannya.
Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, takluk.
Sedangkan tiga lainnya, yakni Jonatan Christie, Marcus Fernaldi/Gideon, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mampu membukukan kemenangan.
Secara khusus, Rionny Mainaky mengevaluasi penampilan pemain yang kalah dari rekan-rekan sepelatnas dalam Simulasi Olimpiade Tokyo itu.
"Gregoria mengaku belum lepas mainnya. Di gim kedua memang sudah mulai dapat polanya tapi dirasa belum memuaskan," kata Rionny Mainaky.
"Pada gim ketiga, dia menurunkan speed, mungkin merasa lawannya bisa diatasi. Tapi, karena pemain muda, speed dan semangatnya masih ada."
"Jadi, (penampilan Gregoria) malah balik dan tidak lepas lagi mainnya . Ada rasa ragu-ragu (dalam mengarahkan bola)."
Dan, untuk Anthony Sinisuka Ginting, Rionny Mainaky menilai sang pemain kerap lengah mengontrol gim yang cenderung menyerang.
"Startnya bagus tapi kurang menjaga jadi turun kondisinya di gim ketiga. Saya lihat tidak hanya di simulasi tapi di turnamen-turnamen sebelumnya."
Sementara satu-satunya ganda campuran Indonesia di Olimpiade Tokyo, Jordan/Melati, dinilai sudah mengeluarkan sebagian kemampuan.
"Jordan/Melati tampil hanya 50 persen karena Jordan ada sakit. Geraknya jadi tidak leluasa. Semoga segera pulih," ujar saudara Rexy Mainaky itu.
Pun demikian untuk The Daddies. "Ahsan/Hendra sudah bagus (mainnya) tapi lawannya (di Simulasi Olimpiade) memang seimbang."
Melihat penampilan dan persiapan skuad Merah Putih, Rionny Mainaky optimis Indonesia bisa meraih prestasi terbaik di Olimpiade Tokyo 2020.
"Dari simulasi ini kami sudah punya gambaran apa yang sudah bagus dan masih kurang hingga harus ditambah dalam program-program latihan."
"Tapi, saya melihat bukan hanya dari simulasi. Latihan mereka sehari-hari, motivasinya tinggi. Persiapan (menuju Tokyo) juga bagus."
"Jadi, saya berharap pemain bisa lebih fight dan konsentrasi lagi di sisa waktu ini," ujar pria asal Ternate, Maluku itu menuturkan.
Sebelum tampil di Olimpiade Tokyo, para pebulu tangkis Indonesia lebih dulu menjalani training camp (TC) di Negeri Sakura.
Hal itu dilakukan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) agar Hendra Setiawan dan kawan-kawan bisa beradaptasi.
"Dua minggu training camp di Kumamoto dan satu minggu di Tokyo sebelum pertandingan akan jadi bekal agar mereka lebih siap."
"Dan, (mereka) bisa mengeluarkan semua yang dipunya. Semoga kami bisa mencapai tujuan meraih medali sebanyak-banyaknya," katanya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Jelang Olimpiade Tokyo, Shesar Hiren Rhustavito Beri Pesan Jonatan dan Anthony
Pesan Cinta Gloria Emanuelle Widjaja untuk Fans usai Tersingkir dari Draft Olimpiade Tokyo