- Irfan Jaya membuat keputusan terbaik saat ia menerima pinangan Persebaya ketika berusia 21 tahun dan meninggalkan PSM Makassar.
- Saat itu, Irfan Jaya harus memilih saat berada pada dua persimpangan: menunggu kepastian PSM Makassar atau menerima pinangan Persebaya.
- Langkah Irfan Jaya yang memutuskan merumput bersama Persebaya pun turut melambungkan namanya di kancah sepak bola Indonesia.
SKOR.id - Menerima pinangan Persebaya Surabaya barangkali menjadi salah satu keputusan terbaik yang pernah diambil Irfan Jaya selama berkarier sebagai pesepak bola.
Sebab saat itu, Irfan Jaya memiliki dua pilihan, yakni bergabung bersama PSM Makassar atau memutuskan untuk menerima tawaran Persebaya Surabaya.
Pelatih PSM Makassar saat itu, Robert Rene Alberts, memang sempat tertarik untuk mempromosikan Irfan Jaya ke tim senior.
Berita Persebaya Lainnya: Memori April, Irfan Jaya Ingat Momen Sempat Down Bersama Persebaya
Sebab, penampilan pemain yang kini berumur 24 tahun itu bersama PSM Makassar U-21 memang ciamik.
Liga Filipina Siap Mulai, Ada Kabar Tak Enak dari Sepak Bola Negara Ituhttps://t.co/9QstZIhawr— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 7, 2020
Robert pun memanggil Irfan untuk mengikuti latihan perdana bersama senior skuad Juku Eja untuk melihat langsung bakatnya.
Namun ternyata, nama Irfan tak tercantum dalam daftar pemain yang diangkut Robert ke Bali untuk menjalani pemusatan latihan PSM.
Robert pun meminta Irfan menunggu kepulangan tim ke Makassar untuk membahas masa depannya bersama tim berjulukan Juku Eja tersebut.
"Saya sempat mengikuti latihan sehari bersama PSM sebelum mereka berangkat ke Bali untuk TC," kata Irfan, dalam sesi bincang-bincang di kanal Youtube milik Hamka Hamzah.
Baca Juga: Kota Surabaya Ulang Tahun, Irfan Jaya Sebut seperti Rumah Sendiri
"Waktu itu, nama saya tidak termasuk ke dalam skuat PSM untuk training camp (TC) di Bali," ia menambahkan.
Di ruang penantian itu, Irfan ternyata mendapat tawaran dari Persebaya Surabaya. Saat itu, tim Bajul Ijo berada di bawah asuhan Iwan Setiawan.
Iwan Setiawan memang telah jatuh hati terhadap talenta Irfan sejak mereka berjumpa pada ajang ISC U-21 2016.
Saat itu, Iwan melatih Borneo FC U-21 dan sempat beberapa kali bertanding melawan PSM Makassar U-21.
Aksi individu dan kemampuan teknik Irfan membuat Iwan tertarik untuk memboyongnya ketika ia resmi ditunjuk sebagai pelatih Persebaya.
Berita Persebaya Lainnya: Pemain Persebaya Sudah Tak Wajib Laporkan Latihan Mandiri
Irfan pun diselimuti rasa bimbang saat berada di persimpangan itu. Dua pilihan dihadapkan pada dirinya: menunggu kepastian dari PSM atau langsung menerima pinangan dari Persebaya.
"Saat saya pulang ke Bantaeng, saya membaca berita kalau Persebaya meminati saya. Di situ, saya bingung," ujarnya.
"Apa menunggu PSM kembali ke Makassar atau pindah ke Persebaya. Saya minta restu kepada orang tua dan istri. Mereka mendukung saya," ia menambahkan.
Singkat cerita, berbekal restu orang tua dan istrinya, penyerang sayap timnas Indonesia itu akhirnya memutuskan untuk merumput bersama Persebaya.
Meski bermain di kasta kedua bersama tim asuhan Iwan Setiawan dan gagal mentas di kasta tertinggi bersama PSM, tetapi pilihan Irfan terbilang tepat.
Berita Persebaya Lainnya: 28 Tahun Rivalitas Panas Arema FC vs Persebaya, Singo Edan Unggul Head to Head
Sebab, ia lebih mendapat banyak menit bermain bersama Persebaya pada kasta kedua Liga Indonesia.
Tak hanya itu, pemain kelahiran Bantaeng 1 Mei 1996 itu juga sukses mengantarkan skuad Bajul Ijo naik ke podium juara Liga 2017 sekaligus promosi ke Liga 1.
Dengan catatan 20 sembilan gol dan enam asisst dalam 20 penampilannya, Irfan pun turut menggondol penghargaan individu sebagai pemain terbaik Liga 2 2017.
Prestasi itulah yang kemudian mengantarkan Irfan ke timnas Indonesia U-23 yang saat itu berada di bawah asuhan Luis Milla.
Dia menjadi salah satu andalan pelatih asal Spanyol tersebut saat timnas Indonesia U-23 terjun pada Asian Games 2018.