- Rider KTM Pol Espargaro selalu mengalami insiden dalam dua balapan terakhir MotoGP 2020.
- Pol Espargaro mengaku tidak memiliki masalah dengan motor KTM RC16 yang ditungganginya.
- Isu utama Pol Espargaro adalah gagal mengontrol emosi saat balapan di Ceko dan Austria.
SKOR.id - Dua kepahitan harus dialami Pol Espargaro pada dua seri terakhir MotoGP 2020. Padahal dalam dua balapan itu, rider Red Bull KTM Racing ini berpeluang menjadi juara.
Mimpi buruk pertama menghampiri Pol Espargaro pada MotoGP Ceko di Sirkuit Brno, 9 Agustus lalu. Kemudian yang kedua datang di Red Bull Ring, Minggu (16/8/2020).
Dalam MotoGP Austria itu, KTM tampak akan berjaya lagi setelah memenangi MotoGP Ceko lewat Brad Binder. Kali ini melalui Pol Espargaro yang tampil kuat sejak start.
Namun apa daya, harapan meraih podium tertinggi sirna. Espargaro jatuh setelah race, yang sempat dihentikan akibat insiden Johann Zarco-Franco Morbidelli, kembali dimulai.
Calon rekan Marc Marquez di tim Repsol Honda musim depan itu terlibat insiden dengan pembalap KTM lainnya, Miguel Oliviera di Tikungan 4 Red Bull Ring.
Bisa dipahami kecelakaan tersebut membuat Pol Espargaro frustrasi. Ia kembali harus gagal bersaing untuk meraih podium dalam dua pekan beruntun.
Dan Espargaro tidak mampu mengendalikan emosinya. Dari sisi lintasan, ia tampak naik pitam, sama seperti yang terlihat ketika pembalap asal Spanyol itu terjatuh di Brno.
Pol Espargaro dinilai melakukan kesalahan karena terlalu buru-buru memacu motornya sehingga kerap membuatnya keluar dari racing line dan terlalu dalam saat menikung.
Ini tidak biasa diperlihatkan Espargaro. Ia terlalu sering terlambat melakukan pengereman. Sang rider mengakuinya, namun Pol Espargaro punya alasan untuk itu.
Disaster for KTM!
Pol Espargaro and Miguel Oliveira clash and crash out of the ???????? Austrian Grand Prix!#MotoGP #MotoMad #AustrianGP pic.twitter.com/e0krYB612M— FOX Sports Asia (@FOXSportsAsia) August 16, 2020
"Semua (pembalap) berusaha keras tampil secepat mungkin, ini adalah perlombaan!" ujar Espargaro kepada The Race setelah balapan.
"Jika Anda cek data balap Jack Miller dan Andrea Dovizioso, mereka juga melebar dua atau tiga kali dalam delapan lap. Itu yang terjadi saat Anda balapan."
Menurut Pol Espargaro, tidak ada masalah pada motor. "KTM tidak buruk, sangat bagus dalam pengereman. Itu area di mana kami sangat kuat di Austria," ujarnya.
"Mereka (Miller dan Dovizioso) lebih cepat dari saya di trek lurus, tapi tidak mampu melewati saya di tikungan karena saya bisa mengerem lebih lambat dibandingkan mereka."
Meski itu terjadi, namun penyebab umum kesialan Pol Espargaro selama dua minggu berturut-turut adalah karena sang pembalap mulai sering melakukan kesalahan.
Di Brno, motornya terjebak di belakang Johann Zarco saat rekan setimnya, Brad Binder melewati mereka. Di Red Bull Ring, bermasalah dengan ban dan penundaan balapan.
Tetapi pada dua balapan tersebut pula Espargaro mengendarai motor KTM RC16 miliknya dengan emosional, konsekuensinya sangat besar dan tak terelakkan.
Pada MotoGP Austria, pembalap 29 tahun ini sudah kehilangan fokus saat race dilanjutkan pasca-insiden. Ia kesal karena kehilangan momentum setelah sempat memimpin.
Kekesalan tampak jelas di wajah Espargaro saat kembali ke garasi tim. Ia tidak tahu berapa serius insiden di belakangnya, tapi MotoGP tidak pernah menghentikan lomba kecuali tak ada pilihan.
Jelang seri kelima, MotoGP Styria, yang akan kembali berlangsung di Red Bull Ring, Pol Espargaro tidak boleh membiarkan emosi mengendalikannya saat balapan.
Jika itu terjadi lagi, maka tidak mengherankan bila sang rider bakal gagal kembali meraih hasil maksimal di sirkuit yang menjadi kandang KTM tersebut.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP Lainnya:
Fabio Quartararo Ungkap Kecemasannya Jelang MotoGP Styria 2020
Valentino Rossi Sempat Berpikir Motor ''Terbang'' di MotoGP Austria 2020 adalah Helikopter