- Andrea Dovizioso sangat bersyukur bisa jadi tandem terakhir Valentino Rossi sebelum pensiun.
- Pembalap RNF Racing tersebut kecewa karena tak bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan sang legenda.
- Andrea Dovizioso sempat ingin mencontek gaya Valentino Rossi.
SKOR.id - Menjadi rekan setim dengan pembalap sekelas Valentino Rossi jadi pengalaman berharga untuk Andrea Dovizioso.
Andrea Dovizioso memutukan hiatus hampir semusim karena gagal negosiasi ulang dengan Ducati pada akhir MotoGP 2020.
Namun, lima putaran sebelum musim berakhir, dirinya ditarik oleh RNF Racing (sebelumnya bernama Petronas SRT).
Pembalap asal Italia itu menggantikan Franco Morbidelli yang naik ke pabrikan Yamaha usai berkonflik dengan Maverick Vinales.
Kesempatan tersebut menjadikan Dovi, begitu dia dipanggil, sebagai tandem Valentino Rossi pada musim terakhirnya di MotoGP.
Dovi pun mengaku sangat bangga bisa setim dengan salah satu legenda yang jadi magnet balap MotoGP dalam dua dekade terakhir.
"Valentino sangat penting dan begitu banyak yang telah dikatakan tentangnya dalam kariernya yang sulit," ujarnya dilansir Speedweek dan dikutip Motorsport.
"Tapi, dia mendapatkan sesuatu yang istimewa. Semua pujian yang layak dia terima telah diucapkan. Bukti betapa pentingnya dia untuk MotoGP."
"Banyak orang yang mengikuti olahraga ini karena apa yang dilakukannya. Tapi, di atas semua itu, dia menciptakan atmosfer yang sangat bagus," imbuhnya.
Masih menurutnya, The Doctor merupakan ikon balap motor, khususnya MotoGP, yang sulit dicari penggantinya.
"Dia sangat karismatik, salah satu pembalap dengan kualitas paling baik. Dia fokus, cerdas dan karismatik," ujarnya.
"Dia berkontribusi pada fakta bahwa banyak penggemar yang tak begitu suka motor tapi datang ke olahraga ini."
"Bahkan, jika Anda hanya melihat warna kuning (kebesaran Rossi), itu sebenarnya keuntungan bagi kami juga."
Pembalap 35 tahun itu mengakui satu hal yang dia sesali ketika berada satu paddock dengan Rossi di MotoGP 2021.
"Sayangnya, saya tidak pernah benar-benar menghabiskan banyak waktu dengan Valentino karena beberapa alasan," ujarnya.
"Tapi saya selalu mengikutinya, dia semacam idola, seperti kebanyakan orang, terutama untuk pembalap Italia."
"Semua orang melihat apa yang dia lakukan karena dia adalah pembalap spesial yang melakukan hal-hal gila."
"Semua orang menyukainya. Selain itu, saya tidak menghabiskan banyak waktu bersamanya, dia seorang superstar," imbuhnya.
Satu pengakuan lagi yang diucapkan Dovi adalah dirinya sempat mencoba untuk mencontek cara balapan Rossi.
Sayangnya, upaya tersebut selalu gagal bahkan hingga akhir era Rossi sebagai rider dalam kelas primer MotoGP.
"Saya selalu mempelajari apa yang dilakukan Valentino dan terkadang saya tersesat," jelasnya.
"Pasalnya, jika Anda coba menyalin apa yang dilakukan seseorang dengan talenta besar, tak akan selalu berhasil. Anda harus menemukan jalan sendiri."
"Sangat menyenangkan bisa melihat era terakhirnya. Saya dapat mengatakan diri saya beruntung bisa ada di kejuaraan dunia saat Valentino ada di sana," tuturnya.
Suara hati suporter yang terdalam ❤️ ???????? @InfosuporterID @R_besar @NOAH_ID @iqbaale #timnasindonesia #timnasday #pialaaff #affsuzukicup2020 #yangterdalam pic.twitter.com/yIT0hYBPhp— SKOR.id (@skorindonesia) December 22, 2021
Berita MotoGP Lainnya:
Andrea Dovizioso Ungguli Valentino Rossi dan Marc Marquez
Valentino Rossi Ungkap Rencana Musim Depan, Tak Lagi di Roda Dua