SKOR.id – Perwakilan kelompok suporter sepak bola Indonesia mengusulkan untuk membentuk sebuah yayasan bagi keluarga korban dari Tragedi Kanjuruhan.
Usulan tersebut disampaikan dalam agenda Simposium Suporter Sepak Bola Nasional yang digelar PSSI di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Minggu (1/10/2023) sore.
Agenda tersebut juga turut dihadiri oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sekaligus untuk mengenang satu tahun terjadinya kejadian Tragedi Kanjuruhan.
Rencananya, suporter tiap klub bakal mendonasikan Rp135 ribu dari uang kas masing-masing sebagai bantuan. Donasi itu diberikan di setiap tanggal 1 setiap bulannya.
Demikian seperti yang disampaikan Richard Achmad Supriyanto selaku Sekretaris Jenderal Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI).
“Bertepatan dengan tanggal 1 Oktober, kami juga punya niat baik bahwa kami bersepakat mendonasikan uang atau kas masing-masing di setiap suporter untuk membantu keluarga korban Kanjuran,” ujarnya.
“Jadi setiap tanggal 1 per bulannya, tiap klub suporter menyumbangkan sebesar Rp135 ribu sesuai angka yang sama-sama kita tahu, jumlah total korban Kanjuruhan.”
“Bentuknya seperti apa yang kita usulkan yaitu membentuk yayasan. Dan Pak Erick (Thohir) sudah mendengar usulan tersebut, jadi ini murni gerakan kita dari suporter untuk korban Tragedi Kanjuruhan,” Richard menuturkan.
Erick Thohir menanggapi positif usulan dari para kelompok suporter tersebut. Ia pun berencana bakal membahas usulan ini bersama para anggota Exco PSSI dalam agenda rapat selanjutnya.
Lelaki yang juga Menteri BUMN itu juga menjelaskan bahwa Tragedi Kanjuruhan sangat erat kaitannya dengan transformasi sepak bola Indonesia yang kini sedang dijalani PSSI.
“Tadi kita mengheningkan cipta, PSSI peduli, suporter juga merasakan sesuatu yang menyedihkan dan tidak bisa tergantikan (terkait Tragedi Kanjuruhan),” ujar Erick.
“Saya sendiri hadir di sini, kemarin juga diminta jadi Ketua PSSI itu karena peristiwa Kanjuruhan. Karena itu lah kenapa transformasi sepak bola ini cikal bakalnya dari Tragedi Kanjuruhan.”
“Kenapa FIFA mendorong pemerintah melakukan perbaikan, pemerintah mendorong kami semua. PSSI dan suporter juga introspeksi diri karena peristiwa ini."
"Dan yang ingin kami lakukan adalah melakukan perbaikan sehingga tidak ada lagi peristiwa yang menyedihkan sampai kapanpun,” ia memaparkan.
Seperti yang diketahui, Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan luka yang mendalam bagi para keluarga korban dari peristiwa memilukan tersebut.
Sebanyak 135 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat peristiwa yang terjadi pascapertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu.
Korban banyak meninggal dikarenakan sesak napas akibat penumpukan massa yang desak-desakkan, saling himpit dan terinjak-injak setelah beberapa anggota kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribune Stadion Kanjuruhan kala itu.