SKOR.id - Septian Bagaskara dipanggil Timnas Indonesia era Patrick Kluivert, membuka peluangnya menjadi super-sub Garuda. Mari kita lihat lebih dalam lewat artikel Skor Special berikut ini.
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Era kepelatihan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia segera dimulai dengan kini sang pelatih sudah memanggil para pemain untuk laga lawan Australia dan Bahrain bulan ini.
Salah satu nama kejutan yang dipanggil adalah penyerang Dewa United, Septian Bagaskara.
Hal ini cukup unik, mengingat pemain 27 tahun tersebut bukan merupakan pemain utama dalam skema Dewa United musim ini.
Meski begitu, Septian Bagaskara mungkin akan menawarkan sesuatu yang tak dimiliki oleh para pemain lain di Timnas Indonesia: Kemampuan sebagai super-sub.
Super-Sub
Super-sub atau dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai "Pemain Pengganti Super" adalah kata-kata yang disematkan kepada seorang pemain dalam tim.
Pemain ini tak mendapat tempat reguler di tim utama, tetapi ia bisa memberikan dampak besar terhadap permainan ketika dimasukkan oleh pelatih.
Di dunia sepak bola, banyak nama-nama yang dikenal sebagai super-sub.
Terbesar, sbeut saja Ole Gunnar Solskjaer bersama Manchester United, hingga Divock Origi untuk Liverpool.
Selain karena kemampuannya, pemain super-sub juga bisa memberikan dampak psikologis untuk rekan maupun lawan ketika masuk ke lapangan.
Hal-hal inilah yang tampaknya dimiliki oleh Septian Bagaskara.
Super Septian
Pria kelahiran Kediri ini sama sekali tak mendapat tempat di tim utama Dewa United musim ini.
Ia kalah bersaing dengan Alex di lini depan yang merupakan top skor sementara Liga 1 dengan 23 gol, juga dengan Egy Maulana Vikri (11 gol) dan beberapa nama lain.
Namun bukan berarti Septian Bagaskara tak penting untuk tim.
Dalam 25 penampilan di Liga 1 musim ini, hanya lima kali ia tampil sebagai starter, dengan 20 kali masuk sebagai pemain pengganti.
Total, ia hanya bermain 756 menit, alias rata-rata hanya bermain 30 menit per laga.
Dengan menit bermain minim, nyatanya ia mampu memberikan dampak nyata ke tim. Total ia sudah mengemas tujuh gol dan satu assist.
Artinya rata-rata Septian Bagaskara mencetak gol setiap 108 menit sekali di Liga 1 musim ini.
Dari pemain yang mencetak tujuh gol atau lebih, catatan ini hanya kalah dari dua pemain: Alex sang top skor yang cetak gol tiap 76 menit sekali dan Matias Mier (Barito Putera) dengan 96 menit/gol.
Catatan inilah yang mungkin akan coba dimanfaatkan oleh tim kepelatihan Patrick Kluivert.
Sejauh ini, lini depan Indonesia memang cukup tajam dengan kehadiran Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick, tetapi kurang memiliki daya ledak dari bangku cadangan.
Kehadiran Ole Romeny juga semakin membuat kans Septian Bagaskara menjadi starter menipis, tetapi bukan berarti ia tak memiliki peran penting.
Jangan kaget jika nanti gol kemenangan Timnas Indonesia atas Australia atau Bahrain hadir dari pemain pengganti bernama Septian Bagaskara.
Ayo terbang tinggi, Super Septian!