- Sepp Blatter menyatakan bahwa terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah kesalahan.
- Sepp Blatter menilai ada peran Michel Platini di balik terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah.
- Salah satu indikasinya adalah Qatar yang membeli pesawat tempur dari Prancis, enam bulan setelah penentuan status tuan rumah Piala Dunia.
SKOR.id - Eks presiden FIFA, Sepp Blatter, menyatakan bahwa ada peran Michel Platini di balik terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Peran Michel Platini dan Prancis di balik terpilihnya Qatar dihubungkan Sepp Blatter dengan pembelian pesawat tempur yang dilakukan Qatar kepada Prancis.
Hal ini disampaikan Sepp Blatter dalam wawancara dengan media Swiss, Tages-Anzeiger, yang juga diberitakan oleh pers Spanyol, Marca, hari ini.
"Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah adalah kesalahan, dan saya menerima tanggung jawab tersebut karena ketika itu saya adalah Presiden FIFA," kata Sepp Blatter.
Pria yang kini berusia 86 tahun tersebut dalam masa jabatannya sebagai pemimpin FIFA memang diwarnai kontroversi, di antarnya terkait terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Tepatnya pada 2 Desember 2010, Qatar memenangkan bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.
Namun, sejak pemilihan tersebut hingga kini, status Qatar sebagai tuan rumah masih menjadi sorotan.
Termasuk tentang peraturan yang dibuat dari negeri bermayoritas muslim ini terkait pelarangan LGBT yang di masyarakat Eropa bukan lagi hal yang tabu.
Tapi, Sepp Blatter tidak membahas soal LGBT atau isu pelanggaran hak asasi manusia yang masih menjadi sorotan kepada Qatar, melainkan tentang kemungkinan adanya "kesepakatan" dua negara yaitu Qatar dan Prancis.
Sepp Blatter menyebut nama Michel Platini, seorang legenda sepak bola Prancis yang dalam masanya dikenal sebagai bintang Juventus.
Michel Platini merupakan presiden UEFA yaitu mulai 2007 hingga 2015. Peran inilah yang kemudian membuatnya dinilai menjadi sosok penting dalam menjadikan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 saat itu.
"Suara Michel Platini sangat menentukan untuk memberikan status tuan rumah Piala Dunia kepada Qatar, itu benar. Dan, tentu saja, ada pertanyaan besar tentang uang," kata Sepp Blatter.
Sepp Blatter menyatakan bahwa rencana sebenarnya adalah memberikan status tuan rumah Piala Dunia yaitu Piala Dunia 2018 dan 2022 kepada dua negara besar.
"Yang pertama adalah kepada Rusia dan yang kedua kepada Amerika Serikat," kata Sepp Blatter.
Seperti diketahui, Rusia memenangkan bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Namun, untuk Piala Dunia 2022 justru tidak diberikan kepada Amerika Serikat.
Menurut Sepp Blatter, sebelum kongres FIFA pada 2010 dalam penentuan suara status tuan rumah, Michel Platini mengontak dirinya dan menyatakan bahwa rencana memberikan tuan rumah kepada Amerika Serikat tidak akan berhasil.
"Dia (Michel Platini) saat itu baru saja bertemu dengan Presiden Prancis ketika itu, Nicolas Sarkozy yang juga baru bertemu dengan dengan para pangeran dari Qatar," kata Sepp Blatter lagi.
Menurut Sepp Blatter, inilah yang kemudian menjadi latar belakang atau salah satu alasan mengapa kemudian Qatar berhasil mendapatkan statusnya sebagai tuan rumah Piala Dunia.
"Enam bulan setelah pertemuan tersebut, Qatar kemudian membeli pesawat tempur dari Prancis dengan harga 14.600 juta dolar AS," kata Sepp Blatter.
Sepp Blatter yakin bahwa pemilihan kepada Qatar sebagai tuan rumah ada "peran" Michel Platini yang juga menyangkut tentang pembelian pesawat tempur tersebut yang menguntungkan Prancis.
Berita Piala Dunia Lainnya:
Kilas Balik Piala Dunia 2002: Gaya Rambut Aneh Ronaldo Antar Brasil Rebut Gelar Kelima
Kilas Balik Piala Dunia 1994: Kesuksesan Amerika Serikat sebagai Tuan Rumah