- BWF bakal menghentikan penggunaan kok berbahan bulu angsa dengan kok sintetis mulai musim kompetisi 2021.
- Bersama Yonex, BWF terus melakukan pengembangan kok sintetis dan sudah pernah diuji coba dalam beberapa turnamen.
- Pemakaian kok sintetis sebenarnya sempat dikritik oleh Lee Chong Wei karena performanya yang saat itu belum konsisten.
SKOR.id - Olahraga bulu tangkis juga biasa disebut dengan tepok bulu. Nama lain itu lazim digunakan karena penggunaan shuttlecock yang berbahan bulu angsa.
Namun sebutan tepok bulu tampaknya tak akan berlaku setelah induk olahraga bulu tangkis dunia, BWF, membuat pengumuman penting pada Senin (20/1/2020).
Mulai musim kompetisi 2021, BWF bakal mengganti shuttlecock berbahan bulu angsa asli dengan kok sintetis.
Langkah ini diambil BWF sebagai salah satu bentuk respons atas kritik sejumlah pihak yang menyoroti penggunaan produk makhluk hidup dalam permainan bulu tangkis.
Baca Juga: Hadapi Thailand Masters 2020, Indonesia Kirim 15 Amunisi
Untuk mewujudkan tekad tersebut, BWF sudah berkoordinasi dengan Yonex untuk mengembangkan kok sintetis.
Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, pun berbagi kabar terkini soal pengembangan kok sintetis yang diklaim jauh lebih baik.
"Kok sintetis milik Yonex ini lebih tahan lama dan ekonomis bila dibandingkan dengan kok tradisonal dari bulu angsa," ujar Thomas Lund dikutip Skor.id dari Reuters.
"Selain itu, kok sintetis juga memiliki performa yang sangat mirip dengan sebelumnya. Bahan sintetis juga dapat mengurangi penggunaan kok hingga 25 persen."
"Dengan demikian, itu akan memberi dampak signifikan untuk lingkungan dan segi ekonomi bagi perkembangan bulu tangkis ke depan," ujar Thomas Lund memungkasi.
Pengembangan kok sintetis ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Bahkan BWF sudah pernah melakukan uji coba di sejumlah turnamen.
Selain itu, sejumlah pemain top dunia dikabarkan juga sudah dimintai pendapat terkait proyek masa depan BWF tersebut.
Pada awal 2019, Lee Chong Wei pernah berkomentar soal performa kok sintetis yang dijajalnya di atas lapangan.
Baca Juga: Selain Prestasi, Tuan Rumah Juga Sukses Selenggarakan Indonesia Masters 2020
"Sejumlah pemain top telah menjajal kok sintetis dan saya salah satu di antaranya. Saya mencobanya di Dubai dua tahun lalu," kata Lee Chong Wei kepada The Star, Februari 2019.
"Performa kok masih tidak konsisten. Kadang terasa seperti kok tradisional, tetapi pada saat itu tidak terasa mirip. Saya tidak merasa nyaman bermain dengan kok sintetis."
"Namun saya terbuka dengan ide penggunaan kok sintetis jika mereka terus bereksperimen dan menguji secara menyeluruh," ujar Lee Chong Wei.
Kritikan Lee Chong Wei saat itu mungkin sudah tak relevan karena BWF bersama Yonex terus melakukan perbaikan.
Namun pria asal Malaysia ini memiliki harapan yang wajib diwujudkan BWF. Lee berharap agar penggunaan kok sintetis tak mengurangi kenyamanan pemain di atas lapangan.