- Prawira Harum Bandung sukses mempertahankan salah satu pemain pilarnya, Abraham Damar Grahita.
- Tim asal Kota Kembang itu memperpanjang kontrak Abraham Damar Grahita selama empat tahun ke depan.
- Sebelumnya, Abraham Damar Grahita sempat diisukan bakal hengkang dari Prawira Harum Bandung.
SKOR.id - Prawira Harum Bandung sukses mempertahankan bintang lokalnya, Abraham Damar Grahita, jelang Indonesian Basketball League (IBL) 2023.
Setelah gelaran IBL Indonesia Cup 2022 di GOR Sritex Arena, Solo pada 4-13 November 2022, mantan pemain Aspac Jakarta itu sempat diisukan bakal pindah.
Namun akhirnya, Abraham Damar Grahita memperpanjang kontrak dengan Prawira Harum Bandung. Tak tanggung-tanggung, ia diikat kontrak berdurasi empat tahun ke depan.
Dengan demikian, sosok yang berasal dari Bangka tersebut setidaknya digaransi membela Prawira hingga IBL 2026 mendatang.
Direktur Prawira Harum Bandung, Teddy Tjahjono, mengatakan bahwa perpanjangan kontrak Abraham Damar Grahita selama empat tahun ini diharapkan membuat tim makin solid.
"Perpanjangan empat tahun untuk Abraham Damar Grahita. Kami berharap tim tetap solid dan bisa meraih prestasi terbaik musim depan," kata Teddy melalui rilis yang diterima Skor.id.
View this post on Instagram
Abraham Damar Grahita kini memang menjadi bintang lokal nomor satu di Prawira. Pada IBL 2022, ia terpilih menjadi most valuable player (MVP) atau pemain terbaik liga.
Peran pemain 27 tahun itu juga sangat besar dalam kesuksesan Prawira meraih posisi tiga di IBL Indonesia Cup 2022.
Dengan torehan 23 poin dalam duel perebutan tempat ketiga menghadapi Dewa United Surabaya, ia menjadi tulang punggung keberhasilan Prawira.
Sebagai catatan, musim lalu Prawira juga sempat digadang-gadang akan meraih gelar juara IBL 2022 setelah tampil gemilang sepanjang musim reguler.
Sayangnya, penampilan Prawira justru menurun saat memasuki playoff yang berlangsung di Bandung.
Usai bersusah payah mengalahkan Dewa United di babak pertama, tim asuhan David Singleton ini dengan mudah dihajar Satria Muda Pertamina Jakarta pada semifinal.
Lamanya jeda dari akhir fase reguler ke playoff diduga jadi faktor penurunan performa Prawira Harum Bandung.
Selain itu, Prawira Harum Bandung harus mengganti kedua pemain asingnya dan hal tersebut membuat mereka seperti harus memulai dari nol.
Berita Prawira Lainnya:
David Singleton Didenda Rp25 Juta, Prawira Bandung Berharap Ini Jadi Pelajaran