- Yunan Helmi sudah merasa tidak ada gejala Covid-19 di dirinya.
- Asisten pelatih Barito Putera itu mengaku sangat rindu keluarga dan sepak bola.
- Mantan asisten pelatih timnas Indonesia U-23 itu mengimbau seluruh masyarakat untuk peduli dan cepat tanggap dalam melawan virus corona.
SKOR.id - Terhitung sejak pertengahan Maret asisten Barito Putera, Yunan Helmi, terisolasi di RSUD Ulin Banjarmasin.
Perkembangan kondisi Yunan Helmi yang sebelumnya terdampak virus corona kini kian membaik.
Selang ventilator sudah dilepas, begitu juga dengan jarum infus yang menancap di tangannya sudah tidak digunakan.
Baca Juga: Bambang Pamungkas Lelang Tiga Barang Miliknya untuk Perangi Corona
Namun, hingga kini Yunan Helmi belum diperkenankan pulang ke rumahnya. Tiga kali tes swab yang dijalani masih menunjukkan hasil positif Covid-19.
Selama masa isolasi ia mengaku menghabiskan waktu untuk beribadah sembari menjalani pengobatan. Ia juga tidak lupa untuk berolahraga di dalam kamar.
"Sekarang kondisi saya sangat bagus, tidak ada keluhan baik sesak napas, demam, batuk sudah tidak ada," ujar Yunan Helmi kepada Skor.id.
"Saat ini saya masih diisolasi sudah hampir tiga minggu karena hasil swab masih positif jadi belum bisa pulang," katanya.
Meski sudah tidak ada lagi keluhan yang dirasakan, ia paham kondisinya belum aman sampai hasil tes swab berubah jadi negatif.
Ia juga menyadari, meski badannya kini sudah bugar, tapi virus corona masih menempel dan berpotensi menular ke orang lain.
"Hasil swab masih positif. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan tes lagi dan hasilnya negatif untuk bisa memastikan saya boleh pulang," ujar Yunan.
"Dalam waktu dekat akan ada pemeriksaan kembali semoga saja hasilnya sudah negatif," Yunan menambahkan.
Lelaki berusia 45 tahun itu mengaku juga sudah sangat rindu akan sanak keluarga di rumah dan juga aktivitas di lapangan hijau.
Baca Juga: Kapten Timnas Indonesia U-22 Bersepeda Puluhan Kilometer Saat Liga 1 2020 Ditangguhkan
Mantan asisten timnas Indonesia U-23 itu juga menitipkan pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjalankan apa yang telah dianjurkan pemerintah. Mulai dari memakai masker sampai menerapkan social distancing maupun physical distancing. Yang terpenting adalah menjaga keselamatan dan kesehatan diri.
"Alangkah baiknya kalau kita ikut tes karena itu bisa bantu deteksi dini dan pengobatannya. Kalau kita merasa peduli dengan orang yang kita sayangi, ikuti anjuran pemerintah. Jangan sampai ego kita membuat orang-orang di sekitar kita ikut terkontaminasi," ujar Yunan.