SKOR.id – Jamak terlihat para atlet alumnus Olimpiade alias Olimpians menyematkan tato cincin Olimpiade pada tubuhnya.
Contohnya sebut saja atlet balap sepeda Inggris Bradley Wiggins, atlet panah putri Khatuana Lorig, pesenam Jack Dalton, perenang Michael Phelps, atlet loncat indah multitalenta Tom Daley, dan masih banyak lagi.
Lantas, apa sejarah di balik tato yang terlihat di berbagai bagian tubuh para atlet peserta Olimpiade tersebut?
Pertama-tama, marilah kita kembali ke Olimpiade Seoul tahun 1988. Ketika itu Chris Jacobs, perenang gaya bebas Amerika Serikat, memutuskan untuk membuat tato setelah memenangkan tiga medali.
Menurut New York Times , sekembalinya ke Amerika Serikat, Jacobs kemudian membuat tato cincin Olimpiade tersebut di Hawaii.
Dan kemudian, hal tersebut menjadi awal tradisi bagi para atlet lainnya yang pernah mengikuti Olimpiade, baik atlet AS maupun negara lainnya.
“Keluarga dan teman-teman melihat tato itu sebagai hal yang istimewa, unik, dan sesuatu yang patut kita banggakan,” kata Jacobs kepada Washington Post saat itu.
“Reaksi dari para atlet Olimpiade lainnya cenderung cukup konsisten, paling mengapresiasi gagasan tersebut,” ia menambahkan.
“Dengan banyak waktu yang dihabiskan untuk menentukan bagian tubuh terbaik mereka untuk menampilkan karya tersebut,” kata Jacobs.
Tato lima cincin Olimpiade ini kemudian populer di AS, tidak hanya di kalangan atlet renang, namun segera menjalar ke hampir semua olahraga lainnya.
Namun, tato cincin Olimpiade bukan untuk sembarang orang. Faktanya, jika Anda bertanya kepada sebagian besar atlet Olimpiade, itu hanya untuk orang-orang yang benar-benar pernah berkompetisi di Olimpiade yang sebenarnya.
Itulah yang membuat mereka istimewa, memiliki tato Olimpiade menjadikan Anda bagian dari “klub” yang diinginkan semua orang.
Beberapa Olimpians mungkin memilih untuk tidak membuat tato itu, tetapi bagi banyak orang, ini adalah pengingat permanen akan kerja keras yang luar biasa yang diperlukan untuk mendapatkan hak disebut sebagai atlet Olimpiade.
Bahkan, sebagian fundamentalis berpendapat bahwa tato lima cincin Olimpiade hanya diperbolehkan bagi mereka yang meraih medali emas ajang multievent paling bergengsi itu pada cabang masing-masing.
Contohnya seperti pemain hoki Argentina Juan Manuel Vivaldi, yang meraih medali emas bersama timnya di Olimpiade Rio, Brasil, 2016. Vivaldi menyematkan tato cincin Olimpiade pada lengan kanannya.