SKOR.id - Sejarah buruk alias kurang baik dimiliki oleh tim-tim Free Fire asal Indonesia di turnamen tertinggi dunia, FFWS Global Finals.
FFWS (Free Fire World Series) adalah turnamen global tertinggi tahunan Free Fire yang diselenggarakan oleh Garena, sebagai puncak skena esports Free Fire tiap tahunnya.
Tahun ini bertajuk FFWS Global Finals 2024, turnamen ini akan dihelat di Rio de Janeiro, Brasil, pada 8-24 November mendatang.
Ada 18 tim dari seluruh dunia yang akan bertanding, tiga di antaranya berasal dari Indonesia.
Ketiga tim ini lolos berkat penampilan mereka di FFWS SEA Fall 2024: RRQ Kazu, EVOS Divine, dan Bigetron Delta.
Dilihat dari sejarah, ketiga tim ini nampaknya perlu berjuang ekstra keras agar bisa meraih kesuksesan di FFWS Global Finals 2024 nanti.
Hal ini karena Indonesia punya sejarah buruk di turnamen dunia tersebut, mari simak lebih dalam lewat artikel Skor Special berikut ini.
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
FFWS 2019
FFWS mulai digulirkan pada November 2019 sebagai kompetisi tertinggi Free Fire dunia, menggantikan Free Fire World Cup yang baru sekali bergulir.
Ada 12 tim yang ikut dalam FFWS 2019 yang dihelat di Rio de Janeiro, Brasil, dengan prize pool alias total hadiah 400 ribu dolar AS.
Tim asal Indonesia, EVOS Divine, yang jadi juara di Free Fire World Cup tak ikut dalam turnamen ini karena tak ikut kualifikasi.
Dalam turnamen Indonesia Masters Season 2 yang juga jadi ajang kualifikasi, EVOS Divine tak turun berlaga.
Dranix Esports jadi juara dan jadi wakil Indonesia di FFWS 2019.
Penampilan Dranix Esports jauh dari harapan. Mereka menempati posisi kedelapan klasemen akhir dengan 805 poin.
Jumlah poin ini berselisih 1.495 poin dengan sang juara, Corinthians (Brasil).
Dalam delapan ronde pertarungan, posisi terbaik Dranix adalah posisi keempat, dengan lima kali finis di luar 10 besar.
FFWS 2020
Tahun ini, karena pandemi Covid-19, FFWS 2020 dan juga Free Fire World Cup batal digelar.
FFWS 2021 Singapore
Tahun 2021, FFWS kembali, kali ini digelar dua kali setahun. Akan tetapi edisi November kemudian dibatalkan, menyisakan hanya edisi summer, FFWS 2021 Singapore, yang diikuti 18 tim dengan prize pool dua juta dolar AS.
Lewat turnamen FFIM Spring 2021, ada dua wakil Indonesia yang terpilih lolos: EVOS Divine sebagai juara lolos ke babak final, sedangkan First Raiders Bravo sebagai runner-up lolos ke babak play-in.
Di babak play-in, First Raiders Bravo jadi pemuncak klasemen, membuat mereka mendapat tiket lolos ke babak utama alias babak finals.
Di finals, mereka tak berkutik, menempati posisi ke-11 dari 12 tim yang berlaga, dengan torehan 27 poin, tanpa pernah masuk empat besar dalam enam ronde pertarungan.
Poin ini berselisih 86 angka dari sang juara, Phoenix Force (Thailand).
Sedangkan EVOS Divine tak jauh berbeda, mereka ada di posisi kedelapan dengan 34 poin, berselisih 79 poin dari sang juara.
EVOS Divine hanya sempat sekali meraih posisi ketiga di ronde 6 laga, sisanya mereka tampil standar, tak bisa dibilang baik maupun buruk.
FFWS 2022 Sentosa
Ada 18 tim yang ikut serta dalam turnamen berhadiah 1,8 juta dolar AS ini, dua di antaranya dari Indonesia.
EVOS Divine lolos ke finals sebagai juara FFML Season 5, sedangkan ECHO Esports sebagai juara FFIM Spring 2022 lolos ke babak play-in.
ECHO tak mengalami masalah berarti di babak play-in, jadi pemuncak klasemen dan lolos ke babak finals alias babak utama.
Di babak utama, ECHO melempem, sekali meraih posisi ketiga dan dua kali posisi keempat, hanya menempati posisi kedelapan klasemen dengan 38 poin.
Sedangkan EVOS Divine lebih baik, dengan penampilan stabil dan dua ronde di posisi empat, mereka menempati posisi kelima klasemen dengan 60 poin.
Attack All Around (Thailand) yang jadi juara mengoleksi 92 poin.
FFWS 2022 Bangkok
Kali ini, ada 17 tim ikut serta dengan hadiah 1,7 juta dolar AS.
Dari Indonesia ada Saudara Esports yang lolos babak finals usai juara FFML Season 6, dan RRQ Kazu yang lolos babak play-in usai juara FFIM Fall 2022.
Di babak play-in, RRQ Kazu menempati posisi keempat, posisi terakhir yang lolos ke babak finals.
Di finals, RRQ Kazu berada di peringkat ketujuh dengan 83 poin, meski sempat tiga ronde meraih posisi kedua.
Penampilan kurang stabil membuat mereka harus puas berjarak 34 angka dari sang juara, EVOS Phoenix (Thailand).
Sedangkan Saudara Esports berada satu tingkat di atas RRQ Kazu di klasemen, dengan koleksi lima poin lebih baik.
Mereka sempat meraih Booyah! alias posisi pertama di ronde keenam dari delapan ronde yang dimainkan.
Saudara juga sempat meraih posisi kedua dan keempat, meski gagal finis lebih tinggi lagi.
FFWS 2023
Mulai tahun ini, FFWS hanya dihelat sekali setahun di akhir tahun, sedangkan di tengah tahun FFWS diganti turnamen SEA Invitational.
Digelar di Bangkok, Thailand, FFWS 2023 diikuti 18 tim, memperebutkan satu juta dolar AS.
POCO Star, Thorrad, dan RRQ Kazu jadi wakil Indonesia lewat penampilan mereka di FFML Season 8.
Ketiganya berhasil melewati Babak Knockout dengan baik sehingga lolos ke Grand Finals.
Di Grand Finals, Thorrad jadi tim terburuk Indonesia di posisi kesembilan klasemen dengan koleksi 44 angka saja.
Thorrad sempat meraih posisi kedua di ronde 4 laga, sisanya selalu berada di luar posisi sembilan besar.
POCO Star ada satu strip di atas Thorrad, mengumpulkan 64 angka dan ada di tangga kedelapan klasemen.
POCO sempat sekali meraih posisi kedua dan ketiga, meski tak bisa menusuk lebih jauh lagi.
RRQ Kazu jadi wakil Indonesia terbaik, menempati posisi keempat dengan 72 poin, berselisih 40 angka dari sang juara, Magic Squad (Brasil).
FFWS Global Finals 2024
Mulai tahun ini, semua liga regional diberi nama FFWS, dengan turnamen tingkat dunia dikenal dengan nama FFWS Global Finals.
Ada 18 tim dari seluruh dunia yang akan bertanding, tiga di antaranya berasal dari Indonesia.
Ketiga tim ini lolos berkat penampilan mereka di FFWS SEA Fall 2024: RRQ Kazu, EVOS Divine, dan Bigetron Delta.
Apakah mereka bisa membawa pulang kejayaan ke Indonesia?