SKOR.id – Anthem Manchester City berjudul Blue Moon merupakan komposisi yang ditulis oleh dua penulis lagu yang produktif, Richard Rodgers dan Lorenz Hart.
Blue Moon yang diciptakan pada tahun 1934 sebelumnya telah menjadi lagu yang sangat populer dengan versi hits dari Elvis Presley, Frank Sinatra, hingga Rod Stewart.
Alhasil, Blue Moon berhasil masuk ke tangga lagu papan atas pada satu waktu, dan kemudian banyak di-cover oleh berbagai pihak selama bertahun-tahun, termasuk suporter sepak bola.
Awalnya lagu ini dinyanyikan oleh pendukung klub Crewe Alexandra, namun kemudian para penggemar Manchester City menjadikannya sebagai anthem mereka awal musim 1989-1990.
Pada masa itu, lagu-lagu pop biasa diadopsi oleh pendukung sepak bola. Pertama kalinya fans City terdengar menyanyikan lagu ini pada akhir pertandingan pertama musim 1989-1990.
Ketika itu, The Citizens tandang ke markas Liverpool di Stadion Anfield, dan kalah 1-3.
Para pendukung City tetap berada di dalam setelah pertandingan dan kemudian menyanyikan lagu Blue Moon untuk menghibur diri mereka sendiri.
Sejak itu lagu tersebut diadopsi secara resmi oleh klub, namun publik Manchester City mengeluarkan versi berbeda dari lagu tersebut dan menyanyikannya sebelum kick-off dalam tiap laga.
Dulu, pendukung rival mungkin akan tertawa kecil mendengar lirik pembuka dari lagu tersebut.
Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, liriknya berbunyi: Bulan biru, kau melihatku berdiri sendiri, tanpa mimpi di hatiku, tanpa cintaku sendiri.
Hal itu mengingat fakta bahwa City hanya meraih sedikit kesuksesan sebelum dibeli oleh multimiliuner Sheikh Mansour, serta kurangnya dukungan sebelum mereka mulai mendapatkan gelar.
Mengapa Suporter Menyanyikan Anthem Klub?
Mengingat fakta bahwa anthem klub begitu populer dan umum dinyanyikan dalam pertandingan sepak bola, wajar jika kita bertanya mengapa hal itu terjadi.
Banyak yang berpendapat, hal ini pastinya hanya disebabkan oleh tradisi.
Lagi pula, bisakah para pendukung benar-benar bersemangat dengan lagu klub yang diadopsi dari acara polisi Inggris yang sudah tidak ditayangkan di televisi selama 50 tahun?
Apakah penggemar muda Everton atau Watford memahami apa itu Z-Cars, judul anthem klub mereka?
Tentu saja, ada contoh lain ketika lagu anthem klub memiliki lirik yang sebagian besar bertujuan untuk memberikan semangat kepada para pemainnya.
Lagu I’m Forever Blowing Bubbles misalnya, yang mungkin terdengar konyol bagi para pendukung non-West Ham.
Namun bagi para pemain West Ham, kombinasi suara para penggemar yang menyanyikan lagu klub dan tradisi meniup gelembung ke lapangan, pastinya menjadi pemandangan yang menyenangkan.
Alasan mengapa You’ll Never Walk Alone jadi lagu yang sangat populer di kalangan rival terberat Liverpool, Celtic, dan Dortmund adalah karena lagu tersebut merupakan anthem klub dalam arti sebenarnya.
Khususnya bagi para penggemar Liverpool, lirik lagu tersebut mewakili sikap mereka yang selalu lantang mendukung The Reds di mana pun berada.
Masa depan lagu dalam sepak bola masih harus dilihat. Apalagi tidak semua klub memilikinya.
Akankah lebih banyak klub mulai mengadopsi lagu seiring berjalannya waktu, atau apakah itu akan terjadi secara alami? Hanya waktu yang akan menjawabnya.