SKOR.id – Sean Gelael tengah bersiap menghadapi 24 Hours of Le Mans 2023. Ini akan menandai kali ketiga pembalap Indonesia itu bersaing dalam balapan ketahanan paling ikonik dan bersejarah tersebut.
Ia tentunya bertekad bisa meraih kemenangan dan kans Sean untuk berdiri di podium utama kelas LMP2 Le Mans terbilang bagus. Pasalnya, ia bakal bekerja sama dengan Robin Frijns dan Ferndinand Habsburg.
Kedua rekannya di Team WRT #31 itu sudah pernah memenangi 24 Hours of Le Mans, yakni pada 2021 lalu. Menurut Sean Gelael, pengalaman mereka pastinya sangat membantu dalam balapan nanti.
Modal bagus lainnya adalah hasil positif pada Test Day, Minggu (4/6/2023), meskipun Sean hanya turun dengan Habsburg, karena Frijns harus tampil dalam dua balapan Formula E di Jakarta, akhir pekan lalu.
Secara keseluruhan, WRT #31 menempati posisi ketiga dalam latihan bebas pertama (FP1) Test Day. Sesi ini dimanfaatkan Sean Gelael untuk fokus pada setelan mobil sebelum ia menguji kesiapan untuk lomba.
Hal serupa dilakukan Ferdinand Habsburg. Mendekati akhir sesi FP1, pembalap asal Austria tersebut juga mencoba melakukan qualifying lap. Ia mampu mencatatkan waktu 3:37,767 untuk membawa WRT #31 menempati P3.
Kemudian dalam FP2, Sean dan Habsburg berhasil meningkatkan catatan waktu mereka, yakni 3:36,243, kendati torehan WRT #31 itu masih berada di bawah Jota #28, yang mampu membukukan 3:35,472.
Selain menjadi putaran keempat dari Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (WEC) musim 2023, 24 Hours of Le Mans dikenal luas sebagai balapan paling ikonik di dunia. Dan, tahun ini statusnya makin bergengsi.
Pasalnya, musim ini, race di Sirkuit de la Sarthe tersebut bakal menandai Centenary alias Peringatan 100 tahun sejak pertama kali digelar pada 1923 Tentu jadi prestasi spesial jika mampu memenangi edisi bersejarah.
“Di masa lalu, saya kalah di Le Mans dengan selisih hanya 0,7 detik (pada 2021, dari Team WRT) dan satu kali retired (musim 2022). (Kini) saya memiliki dua legenda di dalam mobil, yang mengalahkan saya tahun (2021) itu, jadi saya tidak merasakan tekanan,” ujar Sean dalam rilis WRT.
“Saya lebih suka untuk tidak berpikir jika kami memenangi Le Mans, ini bakal menjadi titik balik dalam musim dengan mobil #31 dan bahwa kami akan tercatat dalam buku sejarah sebagai pemenang balapan Centenary, dengan segala kejayaan,” imbuhnya, memilih fokus pada race.
Sementara itu, Prinsipal Team WRT Vincent Vosse juga tetap rendah hati menjelang akhir pekan penting di Sirkuit de la Sarthe. Menurutnya, Le Mans adalah balapan yang tidak dapat diprediksi, di mana banyak variabel berperan.
Walaupun demikian, ia menegaskan bahwa timnya memiliki komitmen kuat untuk berjuang meraih hasil maksimal. Karenanya, mereka terus bekerja menemukan set-up terbaik menjelang sesi latihan resmi.
“Ini akan jadi partisipasi ketiga kami (di Le Mans), dan kami telah merasakan suka-duka yang diberikan oleh balapan ini. Kegembiraan dan kepahitan pada saat yang sama di akhir balapan 2021,” ujar Vosse.
“Kami telah belajar dari masa lalu dan kami kembali dengan membawa lebih banyak pengalaman. Kami akan mencoba untuk menjadi kompetitif, start dengan baik, menjalani balapan yang bersih, dan semoga ada di posisi untuk memperjuangkan kemenangan,” sang prinsipal berharap.
Centenary 24 Hours of Le Mans akan dimulai dengan FP1 pada Rabu (7/6/2023) malam WIB. Lalu lanjut ke sesi kualifikasi, FP2 dan FP3 hari Kamis (8/6/2023) serta FP4 Jumat (9/6/2023). Puncaknya adalah balapan dari Sabtu hingga Minggu (10-11/6/2023).