- Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia sukses menutup MotoGP 2022 sebagai juara dunia.
- Tak banyak yang tahu jika Bagnaia sempat mengalami momen kelam musim ini.
- Saudari Bagnaia, Carola, menyebut sang rider merasakan periode sulit usai MotoGP Jerman 2022.
SKOR.id - Sulit untuk tak menyebut nama Francesco Bagnaia sebagai pembalap paling bersinar pada tahun ini.
Rider Ducati Lenovo tersebut menunjukkan performa gemilang pada paruh kedua MotoGP 2022 yang mengantarkannya merebut gelar juara.
Namun, kesuksesan Bagnaia tidak diraih dengan mudah. Sang pembalap juga sempat mengalami momen kelam pada musim ini.
Pembalap yang akrab disapa Pecco tersebut benar-benar ada di titik terendah saat tiga kali gagal finis dalam empat balapan pada bulan Mei-Juni lalu.
Pecco pulang dengan tangan kosong pada MotoGP Prancis, MotoGP Catalunya, dan MotoGP Jerman, yang membuat peluang juaranya hampir tertutup.
Saudari Bagnaia, Carola, mengungkap bahwa dirinya serta keluarga Pecco sampai harus memberikan motivasi agar sang pembalap tak terpuruk.
"Setelah Sachsenring (MotoGP Jerman), keadaan menjadi begitu sulit. Jaraknya begitu jauh, dan dia membuat kesalahan dengan terjatuh di balapan penting," tutur Carola, dikutip dari Tuttomotoriweb.
"Dari saat itu, kami semua memberitahunya: 'Berhenti memikirkan soal titel. Cobalah menikmati balapan dan fokus memperbaiki diri'."
"Di situasi seperti ini, hanya ada dua pilihan, yaitu antara mengubah sesuatu atau bertahan di pusaran negatif. Jujur, Pecco sangat piawai dalam mengubah dirinya," tambah Carola.
Motivasi yang diberikan oleh keluarganya ternyata mujarab. Setelah MotoGP Jerman, Bagnaia sukses merebut empat kemenangan beruntun di Belanda, Inggris, Austria, dan San Marino.
Keberhasilan meraup angka penuh dalam empat balapan tersebut turut membantu Pecco melakoni comeback terbesar sepanjang sejarah MotoGP dengan memangkas selisih 91 poin.
"Pecco sangatlah keras kepala. Saat Anda mengatakan sesuatu yang berlawanan dengan pemikirannya, reaksi pertamanya selalu mengatakan 'Itu tidak benar'," kata Carola.
"Tapi, dia akan benar-benar memikirkan itu dalam hatinya hingga akhirnya memahami dengan caranya sendiri. Dia sangat cerdas dalam hal itu."
"Pecco mengatakan pada saya, faktanya adalah dia sekarang juara dunia. Sisanya tidak penting."
Menurut Carola, pola pikir Pecco yang selalu positif telah membantunya menuntaskan apa yang tidak mungkin bagi orang lain.
"Saat gagal, mudah untuk mengatakan 'Saya salah' atau 'Motornya salah'. Tapi dia tidak mengatakan itu," tuturnya.
"Yang dia katakan adalah 'Kita harus menemukan solusi dan melakukannya'. Untuk hal ini, dia sangat keras kepala," pungkas Carola.
Berita MotoGP lainnya:
Ducati Ungkap Ramuan Sukses Kuasai MotoGP dan WSBK
Juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia Dianugerahi Collare d'Oro
Tips Jaga Berat Badan ala Pembalap MotoGP, Mulai dari Faktor Gen hingga Makanan