SKOR.id - Kasatgas Antimafia Bola Polri, Irjen Pol Asep Edi Suheri, mengumumkan ada delapan tersangka kasus match-fixing atau pengaturan skor yang terjadi pada Liga 2 2018.
Menariknya dari delapan tersangka tersebut ada salah satu nama sosok lawas yang sudah lama berkecimpung dalam dunia sepak bola Indonesia, yakni Vigit Waluyo.
Dari delapan tersangka tersebut, Satgas Antimafia Bola Polri juga masih memburu satu tersangka lainnya.
“Terkait dengan perkara match-fixing sampai saat ini kami telah memeriksa sebanyak 17 orang saksi dan menetapkan sebanyak delapan tersangka yang terdiri dari 4 orang wasit inisial K, RP, AS , dan M," ujar Asep Edi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
"Kemudian satu orang asisten manajer klub berinisial DRN dan satu orang pelobi inisial VW yang disampaikan oleh Bapak Kapolri dan juga satu orang LO wasit inisial KM,” ungkapnya.
Inisial VW yang diterangkan oleh Irjen Pol Asep Edi Suheri disinyalir adalah Vigit Waluyo.
Terkait berkas perkara match-fixing ini Asep Edi mengatakan pihaknya telah mengirim kembali kepada Kejaksaan Agung pada Kamis (7/12/2023) dan telah mendapat petunjuk dari tim JPU.
Selanjutnya, Satgas Antimafia Bola Polri akan menunggu pelimpahan berkas tersebut untuk menghadirkan Vigit Waluyo ke hadapan publik.
“Kami sedang menunggu untuk pelimpahan berkas P-21 dan nanti perlu kami laporkan kepada bapak Kapolri dan Ketum PSSI nanti pada saat pelimpahan untuk tersangka VW akan kami hadirkan dan akan kami ekspos kembali di hadapan media sekalian,” ucap Asep.
Sebelumnya pada Januari 2019, mantan pemilik PS Mojokerto Putra itu sudah disanksi PSSI untuk larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia seumur hidup.
Tentu hukuman itu diberikan akibat adanya kasus pengaturan skor yang dilakukannya di Liga 2 2018 silam.
Mantan pelaku pengaturan skor sepak bola Indonesia, Bambang Suryo yang mengungkapkan nama Vigit Waluyo dalam pengaturan skor tersebut di sebuah acara televisi.
Bambang Suryo mengungkapkan Vigit Waluyo menjadi kepanjangan tangan langsung dari bandar judi kelas internasional di Indonesia.