- Pemerintah Australia telah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk para atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
- Setidaknya 2.000 atlet, pelatih, dan ofisial direncanakan akan menerima vaksin sebelum bertolak ke Tokyo.
- Selain untuk keamanan kontingan mereka, vaksinasi tersebut juga dilakukan untuk membantu pemerintah Jepang.
SKOR.id - Otoritas Australia telah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 (2021).
Ajang multievent terbesar, Olimpiade Tokyo 2020, tinggal menghitung bulan. Persiapan pun gencar dilakukan, termasuk oleh para negara kontestan.
Teranyar, pemerintah Australia mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada para atlet yang akan berangkat ke Tokyo.
Hal ini merupakan langkah maju bagi Negeri Kanguru, yang sebelumnya dikritik terlalu lambat menyediakan vaksin bagi masyarakat umum.
Namun, para atlet olimpiade dan paralimpiade telah diizinkan untuk melompati antrean vaksin mengingat waktu keberangkatan yang semakin mepet.
Salah satu figur yang terpilih untuk menerima vaksin Covid-19 adalah mantan juara dunia renang, Cate Campbell.
"Ini beban yang sangat berat untuk memiliki akses mendapat vaksin ini," ujar Campbell, yang menerima vaksinasi di Queensland Academy of Sport di Brisbane, Senin (10/5/2021) waktu setempat.
"Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada AOC (Komite Oimpiade Australia) dan pemerintah federal yang mengizinkan kami memiliki perlindungan ekstra menuju Tokyo," tuturnya.
Chief Executive AOC, Matt Caroll, menjelaskan dua motivasi di balik program vaksinasi tersebut.
"Program ini jelas akan memberikan kenyamanan dan kepastian kompetisi kepada para atlet," ujarnya.
"Ini juga sangat membantu masyarakaat Jepang. Harapannya, semua dapat bertanding dan pulang dengan sehat dan selamat," tuturnya.
Lebih lanjut, Caroll menyatakan keyakinannya pada panitia Olimpiade Tokyo 2020 untuk dapat menggelar olimpiade secara aman.
"Perdana Menteri Jepang telah mengatakan bahwa olimpiade akan dilanjutkan. Buku pedoman juga telah disiapkan untuk melindungi para atlet dan masyarakat Jepang," ujarnya.
"Ya, IOC (Komite Olimpiade Internasional) telah menjelaskan dengan sangat baik kepada publik Jepang bahwa risiko mereka akan sangat rendah di Olimpiade," tuturnya memungkasi.
Menurut informasi yang dilansir dari Antara, sebanyak 2.000 atlet, pelatih, dan ofisial direncanakan menerima vaksin Covid-19.
Mereka diharapkan sudah menuntaskan vaksinasi sebelum berlaga pada Olimpiade Tokyo 2020 yang rencananya akan digelar pada 23 Juli-8 Agustus mendatang.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita olimpiade lainnya:
Terkini, Indonesia Tambah Satu Tiket Olimpiade Tokyo dari Cabor Dayung
Naomi Osaka Sebut Gelaran Olimpiade Tokyo Sangat Berisiko
Hafiz/Gloria Berharap Keajaiban untuk Bisa Tampil di Olimpiade Tokyo