- Gelandang Marco Asensio tak dipanggil ke timnas Spanyol karena terkendala kondisi fisik.
- Pemain Real Madrid itu sadar diri dengan keadaannya dan sama sekali tak tersinggung dengan komentar pelatih La Roja, Luis Enrique.
- Asensio bertekad untuk segera pulih dan kembali ke level atas agar mendapatkan lagi tiket ke timnas Spanyol.
SKOR.id - Sadar dengan kondisi fisiknya, Marco menerima konsekuensi ditinggal timnas Spanyol dan tak tersinggung dengan ucapan sang pelatih Luis Enrique.
Belakangan ini asa winger Real Madrid itu untuk tampil secara reguler dalam pertandingan terhambat oleh beragam problem fisik, di antaranya cedera lutut.
Pekan lalu, ia sakit radang tenggorokan yang memaksanya absen dari latihan dengan Los Blancos.
Tak ayal, ia pun dicoret Luis Enrique daritimnas untuk laga lawan Swiss, Sabtu (10/10/2020) dan Ukraina , Selasa (13/10/2020) di UEFA Nations League.
Ketika eks pelatih Barcelona itu ditanya tentang alasan tidak menyertakan Asensio, ia menjawab, “Saya yakin dia sedang menonton serial di Netflix, tenang di rumah, duduk nyaman di sofa.”
Alih-alih marah, Marco Asensio menanggapi komentar itu dengan santai. Ia yakin relasi dengan Luis Enrique baik-baik saja.
“Ketika dia mengatakan itu, saya tidak menonton film seri, saya mengalami flu berat,” ia menandaskan di program El Transistor, Radio Onda Cero.
“Wajar kalau dia tidak suka pertanyaan itu karena saya tahu bahwa dia tidak suka membicarakan pemain yang tidak dipanggil (timnas). Saya punya relasi bagus dengannya. Dia pria hebat dan humoris.”
Kendati demikian, bukan berarti pesepak bola 24 tahun itu ingin istirahat lebih lama. Dia bertekad kembali ke performa terbaik untuk merebut lagi tempatnya di La Roja untuk edisi berikutnya
“Sedikit aneh beberapa hari ini karena sudah lama sejak terakhir kali saya tak dipanggil ke timnas. Saya akan terus bekerja keras agar sampai di sana lagi,” ucapnya.
“Saya suka dua tim, dua pertandingan, mereka berbeda karena lawan juga ikut mengkondisikan Anda. Tapi timnas Luis Enrique selalu bertanding untuk menang.”
Marco Asensio mengenang mimpi buruknya ketika divonis mengalami cedera lutut serius yang mengharuskannya naik meja operasi.
“Ketika lutut membengkak, sejak awal saya merasa itu sangat serius. Masuk ke ruang operasi merupakan momen terburuk dalam hidup saya. Saya panik karena tak pernah di sana sebelumnya. Saya tak akan pernah melupakan itu,” ia mengisahkan.
Marco Asensio mengaku sangat menderita saat menjalani fase pemulihan. Ia merasakan nyeri hebat dan tak bisa beraktivitas normal karena harus duduk di kursi roda selama beberapa waktu. Karena stres, jam tidurnya pun berkurang drastis kadang hanya tidur 1 atau 1,5 jam.
Kini semua berangsur membaik, pemilik paspor Belanda dan Spanyol itu memetik banyak pelajaran.
“Pengalaman ini menguatkan saya di segala hal. Cedera mengubah saya, setiap hari bertarung lawan diri sendiri, mencoba lebih baik. Setiap hari ada target berbeda.”
“Ada masa di mana saya berkata kepada diri sendiri, ‘Bagaimana saya akan main sepak bola lagi!’ Sekarang lebih menghargai kesehatan, berdiri sekian lama sungguh menyebalkan,” ucap Marco Asensio.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Marco Asensio lainnya:
Marco Asensio dan Vinicius Junior Berebut Nomor Punggung Gareth Bale