- Sebelum jatuh ke pelukan Nike, Michael Jordan bermimpi ingin menjadi atlet Adidas.
- Adidas sendiri menjadi brand kesukaan Jordan saat dirinya masih remaja.
- Pilihan Jordan kepada Nike pada 1984 membuat perusahaan berlambang swoosh itu jadi brand nomor satu di basket saat ini.
SKOR.id - Ketidakseriusan dalam upaya mengontrak Michael Jordan pada 1984 silam mungkin merupakan penyesalan terbesar brand sepatu asal Jerman, Adidas.
Sebab, saat itu, mereka sangat berpeluang mendapatkan pemain yang kemudian menjadi Greatest of All Time di dunia basket tersebut.
Saat remaja, Michael Jordan bermimpi kontrak oleh merk dengan logo tiga garis tersebut. Ia ingin meniru idolanya, Marques Johnson, yang memakai Adidas selama kariernya.
Berita Basket Lainnya: Alan As’adi Andalkan LeBron James dalam IBL eSport Competition 2020
“Sebelum berkarier di NBA, saya punya mimpi bekerja sama dengan Adidas. Saya sangat suka dengan Adidas,” ucap Michael Jordan pada episode 5 The Last Dance.
Saat membela University of North Carolina (UNC) di NCAA, Jordan sering memakai Converse. Namun itu bukan tanpa alasan.
Pelatih UNC saat itu, Dean Smith, memiliki kontrak dengan perusahaan yang meng-endorse beberapa bintang basket seperti Larry Bird dan Magic Johnson tersebut.
Namun begitu, Jordan muda ternyata tetap sulit melupakan Adidas. Terbukti, saat berlatih, ia kerap mengenakan Adidas Superstar.
Agen Michael Jordan saat ia masih aktif menjadi pebasket, David Falk, mengatakan, saat masih muda, Jordan sama sekali tidak berminat bergabung dengan Nike.
Bahkan, untuk sekadar mendengar tawaran, pria kelahiran New York itu ogah. Sebab, waktu itu Nike terlalu identik dengan sepatu lari. Brand mereka di basket belum kuat.
Namun, David Falk mengatakan saat itu dia sangat ingin melihat Jordan muda menandatangani kontrak dengan Nike.
“Nike saat itu sedang naik daun. Melihat ia enggan mendengarkan, saya kontak ibunya (Deloris)," ucapnya. "Ibunya pun menyarankannya bernegosiasi dengan Nike.”
Berita NBA Lainnya: Pandemi Covid-19, NBA Khawatirkan Staf Lanjut Usia
Sebelum menyodorkan ke Nike, David Falk sempat membawa Jordan ke Converse.
Tapi saat itu Converse takut jika akhirnya Jordan menggeser Magic Johnson, Larry Bird, dan Julius Erving, yang waktu itu menjadi ikon perusahaan yang berdiri 1908 silam tersebut.
Saat berbicara dengan Nike, Falk sendiri langsung meminta brand sepatu tersebut langsung memberikan signature shoes.
Nike pun menyetujuinya dan memberikan Jordan kontrak dengan nilai cukup besar kala itu, 250 ribu dolar AS (sekira Rp3,7 miliar dengan kurs saat ini).
Keputusan Jordan saat itu sangat tepat sebab ia memiliki salah satu sepatu paling ikonik di dunia, Air Jordan. Bahkan, Air Jordan jadi simbol kemapanan orang-orang masa kini.
Untuk Nike, mengikat Jordan menjadikan mereka brand sepatu nomor satu di basket. Nike sanggup menyelinap di antara Converse dan Adidas di era 1970-an dan 1980-an.