- Eko Yuli Irawan fokus menjaga kondisi tubuh dalam persiapan menuju Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, 24 Juli-9 Agustus 2020.
- Pada tiga Olimpiade sebelumnya, persiapan lifter 30 tahun itu selalu terganggu cedera.
- Menuju Olimpiade 2020, Eko Yuli Irawan bertekad meraih emas untuk kontingen Indonesia dalam pesta olahraga empat tahunan tersebut.
SKOR.id – Atlet angkat besi andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, terus mempersiapkan diri menjelang tampil di Olimpiade 2020 yang digelar di Tokyo, Jepang, 24 Juli-9 Agustus.
Salah satu fokus Eko Yuli Irawan menjelang tampil dalam pesta olahraga terbesar di dunia tersebut adalah menjaga kondisi fisik agar tetap prima.
"Saya tidak ingin kembali mengalami cedera seperti pada persiapan tiga Olimpiade sebelumnya,” kata Eko Yuli Irawan kepada wartawan di Pelatnas Angkat Besi Olimpiade, Jl Kwini Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).
“Saat ini, saya dalam kondisi prima dan semua cedera yang pernah saya alami sudah pulih. Saya akan terus menjaganya hingga tampil di Olimpiade Tokyo nanti," tutur Eko Yuli Irawan.
Ya, Eko Yuli Irawan banyak belajar dari pengalaman ketika mempersiapkan diri tampil di tiga Olimpiade sebelumnya.
Baca Juga: Road to Olimpiade 2020: Emilia Nova dan Sapwaturrahman Masih Bisa Susul Zohri
Sebelum tampil pada Olimpiade 2008, Eko Yuli Irawan sempat mengalami cedera hamstring. Namun, dia berhasil meraih perunggu di kelas 56 kg putra.
Saat itu, lifter berpostur 160 cm itu mencatat total angkatan 288 kg (130 snatch dan 158 clean and jerk).
Emas diraih lifter Cina, Long Qingquan dengan 292 kg (132 kg snatch dan 160 kg clean and jerk).
Posisi dua diraih atlet Vietnam, Hoang Anh Tuan yang mencatatkan angkatan 290 kg (130 kg snatch dan 160 kg clean and jerk).
Empat tahun berselang, kondisi serupa juga dialami Eko Yuli dalam persiapan menuju Olimpiade 2012 di London, Inggris.
Baca Juga: Road to Olimpiade 2020: Peluang Dayung pada Nomor Single Scull
Sebelum kembali meraih perunggu di kelas -62 kg putra, Eko Yuli sempat mengalami retak tulang kering kanan.
Eko Yuli kalah dari lifter asal Korea Utara, Kim Un-guk, dan Oscar Figueroa asal Kolombia yang masing-masing meraih emas dan perunggu.
Terakhir, sebelum Eko Yuli meraih perak pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, lututnya sempat dibebat.
Eko Yuli pun kalah dari Oscar Figueroa yang mencatat total angkatan 318 (142 kg snatch dan 176 kg clean and jerk).
Baca Juga: Road to Olimpiade 2020: Batal ke Cina, Lalu Muhammad Zohri Persiapan di Australia
"Pada Olimpiade London 2012, saya memang benar-benar terlalu nekat tanpa memikirkan risiko patah tulang kering yang sudah diingatkan dokter,” ujar Eko Yuli Irawan.
“Bersyukur, saya bisa menjalankan tugas dengan mulus dan meraih perunggu," kata lifter 30 tahun itu soal kesuksesannya meraih perak di Olimpiade London.
Eko Yuli tercatat sebagai satu-satunya lifter Indonesia yang punya prestasi membanggakan dengan tiga medali di Olimpiade.
Kini, lifter kelahiran Metro, Lampung, Indonesia, 24 Juli 1989 itu bertekad meraih emas bagi Indonesia pada penampilan keempat dalam ajang empat tahunan tersebut di Tokyo.
"Secara pribadi, saya ingin meraih emas di Tokyo nanti. Semoga, saya bisa terus menjaga kondisi fisik dan mewujudkan keinginan itu," tuturnya.
View this post on Instagram