- Aldoms Suguro dan Lucky Mira Agusto Hari tersingkir dari babak 16 besar Olympic Qualifying Tournament – Asia/Oceania 2020.
- Kekalahan ini membuat keduanya gagal meraih tiket Olimpiade XXXII/2020 Tokyo, Jepang.
- Indonesia kini berharap pada Michael Roberrd Muskita yang masih bertahan hingga perempat final.
SKOR.id – Dua petinju Indonesia Aldoms Suguro dan Lucky Mira Agusto Hari tersingkir pada babak 16 besar Olympic Qualifying Tournament – Asia/Oceania 2020.
Tampil di Prince Hamzah Sport Hall, Amman, Yordania, Sabtu (7/3/2020) waktu setempat, Aldoms Suguro yang turun di kelas 52 kg putra harus mengakui ketangguhan Shakhobidin Zoirov.
Sejak awal, langkah Aldoms Suguro untuk melaju ke babak delapan besar memang diprediksi tidak mudah.
Sebab, lawan yang dihadapi merupakan juara dunia 2019 sekaligus peraih emas Olimpiade XXXI/2016 Rio de Janeiro, Brasil.
Hasilnya Aldoms Suguro kalah telak dari Shakhobidin Zoirov yang berasal dari Uzbekistan tersebut dengan skor 0-5.
Sementara itu, masih pada hari yang sama, hasil serupa juga dialami Lucky Mira Agusto Hari yang turun pada divisi 57 kg putra.
Wakil Indonesia tersebut harus tersingkir usai kalah dari petinju tuan rumah, Mohammad Al-Wadi, dengan skor 0-5.
Dengan hasil mengecewakan tersebut, Aldoms Suguro dan Lucky Mira Agusto Hari juga gagal meraih tiket Olimpiade XXXII/2020 Tokyo, Jepang.
Sekarang Indonesia hanya menyisakan satu wakil yang masih bertahan, yakni petinju Michael Roberrd Muskita (75 kg putra).
Baca Juga: Road to Olimpiade 2020: Petinju Indonesia Michael Muskita Selangkah Lagi Raih Tiket ke Tokyo
Michael Roberrd Muskita telah berhasil melangkah ke perempat final. Dengan kata lain, ia hanya butuh satu kemenangan untuk bisa lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Ia dijadwalkan bakal turun di Prince Hamzah Sport Hall, Amman, Yordania pada Minggu (8/3/2020) waktu setempat melawan petinju India, Ashish Kumar.
Tekad Indonesia meloloskan petinju ke Olimpiade 2020 sangat besar. Maklum, pada 3 edisi terakhir, tak satu pun wakil Merah Putih yang tampil di pesta olahraga terbesar dunia itu.
Kali terakhir petinju Indonesia yang mampu bersaing di level ajang empat tahunan tersebut adalah Bonyx Yusak Saweho pada Olimpiade XXVIII/2004 Athena, Yunani.
Selain kualifikasi di Yordania, petinju Indonesia juga berpeluang meraih tiket Olimpiade pada World Olympic Qualifying Tournament di Paris, Prancis, 13-20 Mei 2020 mendatang.
“Jika tidak lolos di Amman, masih ada satu kualifikasi di Kejuaraan Dunia pada Mei. Mungkin beda dengan cabor lainnya, tinju punya kejuaraan khusus untuk kualifikasi Olimpiade 2020,” ujar Ketua Umum PB Pertina Johny Asadoma, belum lama ini.
“Memang peluang yang paling besar untuk meloloskan petinju ada pada kejuaraan di Amman. Kami berharap bisa meraih medali,” mantan petinju nasional itu menambahkan.