- Lin Dan menyebut rivalitas dengan Lee Chong Wei membuatnya meraih gelar sempurna.
- Rival yang tangguh dianggap Lin Dan lebih penting ketimbang saran dari pelatih.
- Super Dan mengaku tensi tinggi dengan Lee Chong Wei terjadi sejak junior.
SKOR.id - Rivalitas antara Lin Dan dan Lee Chong Wei mewarnai sejarah bulu tangkis dunia. Pada masa kejayaan, dua pemain tunggal putra itu mendominasi laga puncak.
Perebutan gelar juara yang melibatkan Lin Dan dan Lee Chong Wei tak hanya terjadi dalam rangkaian tur Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), melainkan hingga Olimpiade.
Dengan rivalitas yang dimulai sejak Thomas Cup 2004, kedua legenda bulu tangkis tersebut tercatat sudah 40 kali bertemu, 22 di antaranya tersaji di partai final.
Saking seringnya berjumpa dengan Lee Chong Wei, Lin Dan sampai menyebut pria bergelar Datuk itu turut andil dalam kesuksesannya di lapangan bulu tangkis.
"Memiliki rival tangguh seperti Lee Chong Wei membuat impian meraih gelar-gelar grand slam (utama), terwujud," ujar Lin Dan seperti dilansir dari The Star.
Berkat pertemuan dengan Lee Chong Wei pula, Super Dan makin termotivasi untuk meraih lebih banyak gelar juara di berbagai turnamen internasional.
Lin Dan menyebut sederet gelar bergengsi yang mampu dia raih berkat ketatnya persaingan dengan pria asal Malaysia tersebut.
Baik itu medali emas Olimpiade, Asian Games, Kejuaraan Asia, titel juara dunia, Piala Thomas, Piala Sudirman, hingga BWF Finals.
Ayah satu anak ini kemudian menceritakan, kehadiran rival tangguh lebih penting ketimbang hanya mengandalkan instruksi dari pelatih.
"Lee Chong Wei adalah atlet yang sangat hebat. Dia berlatih keras setiap hari agar bisa mengalahkan saya dan jadi juara," kata Lin Dan soal sang rival.
"Terkadang, memiliki rival yang tangguh lebih penting ketimbang pelatih. Kehadiran rival itulah yang mendorong Anda lebih kuat."
Super Dan menganggap persaingan dengan Lee Chong Wei tak sekedar soal gelar. "Ketika Anda merasa cukup, dia (rival) akan mengangkat standar lebih tinggi."
Pebulu tangkis 36 tahun itu menyebut rivalitas dengan Chong Wei sebenarnya sudah dimulai sejak junior sebelum akhirnya berjumpa lagi di final penyisihan Thomas Cup 2004.
"Ketika pertama kali berjumpa di ajang internasional, saat itu 17 atau 18 tahun, rivalitas kami sudah sangat kuat," tutur Lin Dan.
"Bahkan, setelah pertandingan, kami saling menatap tajam satu sama lain," pemain asal Cina itu menambahkan.
Seiring berjalannya waktu, keduanya menjadi teman di luar lapangan. "(Emosi) kami akhirnya mulai stabil hingga memiliki anak, jadi kami lebih dewasa."
"Selama pertandingan, kami tetap berambisi mengalahkan satu sama lain. Tapi, apa pun hasilnya setelah itu, menang atau kalah, kami bertukar pesan lewat WeChat."
Rivalitas tersebut berhenti ketika Lee Chong didiagnosis kanker hidung usai tampil dalam Indonesia Open 2018 hingga memutuskan gantung raket pada 13 Juni 2019.
Sekitar setahun kemudian atau 4 Juli 2020, giliran Lin Dan yang memutuskan untuk pensiun dari dunia bulu tangkis internasional.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Juara Mola TV PBSI Home Tournament, Ribka/Fadia Siap Terima ''Tongkat Estafet''
Berat Badan, Penentu Nasib Lin Dan untuk Ikut Liga Nasional Cina 2021