SKOR.id - National Conference of Football and Science 2025 (NCFS 2025) sukses digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung pada 25-26 Agustus 2025. Berbagai riset mengenai sepak bola pun dipaparkan oleh para periset yang terdiri dari akademisi, praktisi, hingga pegiat sepak bola.
Hasilnya, banyak riset yang menarik yang dipaparkan yang bisa dilanjutkan untuk membantu mengembangkan sepak bola Indonesia.
“Dalam dua hari ini tentu kita bisa melihat beberapa perkembangan riset. Kalau sebelumnya itu banyak riset di area pendidikan sepak bola, kemudian sekarang bergeser ke fisiologi olahraga. Tahun kemarin di Jambi banyak berkaitan dengan fisiologi olahraga. Dan hari ini pergeseran itu pun lebih ke banyak manajemen dan juga kebijakan olahraga,” kata Muhamad Fahmi Hasan, Ketua Panitia Pelaksana NCFS 2025.
“Artinya apa? Artinya ini berarti semakin banyak variasi, semakin banyak juga referensi para researcher sepak bola, tentu itu menjadi hal yang positif ya untuk masa depan sepak bola kita. Jadi di dua hari ini saya melihat banyaknya ketertarikan, area-area baru dari para researcher untuk sepak bola kita,” tambah lelaki yang juga Sekretaris Jenderal Asprov PSSI Jawa Barat itu.
Lebih lanjut, lelaki bergelar Doktor ini juga mengungkapkan beberapa riset menurutnya sangat menarik.
“Menurut saya salah satunya tadi berkaitan dengan talent identification, kemudian berkaitan dengan evaluasi harga tiket di salah satu klub di kita, kemudian ada juga yang berkaitan dengan pencegahan cedera. Menurut saya itu penelitian-penelitian yang sangat menarik ya, dan lebih tepatnya memecahkan masalah yang paling ada, yang terdekat di kita,” jelasnya.
Dia juga menuturkan bahwa riset ini nantinya akan ditindaklanjuti untuk bisa berguna bagi pengembangan sepak bola Indonesia.
“Pertama output-nya dalam konteks akademik, tentu kami akan melanjutkan kepada jurnal ilmiah, atau artikel ilmiah kemudian kami submit ke jurnal, supaya nanti dalam konteks akademik output yang real tentu itu,” ucap Fahmi.
“Ada pun hal lain kami coba memberikan rekomendasi, dan juga menyerahkan laporannya kepada PSSI. Mudah-mudahan itu dapat dikaji, dan diambil hal-hal yang memang menurut PSSI itu bisa diduplikasi kepada pesepak bola Indonesia,” ujarnya.
Dia juga menuturkan NCFS bakal digelar kembali pada tahun depan. Untuk itu, ada beberapa riset dari tahun ini yang sudah dipilih yang nantinya bisa dikembangkan dan dipaparkan kembali pada NCFS edisi berikutnya.
“Oleh karena itu di tahun ini, NCFS tahun ini kami ada di akhir sesi group discussion. Di situ di mana kami pilih dari lima area riset, kami pilih tiga yang terbaik, yang favorit dan dirasakan itu sangat urgent untuk segera dilakukan, dan juga di situ kami buat skema di mana setiap tema-tema tersebut mendapatkan saran-saran masukan, segera diperbaiki, dan juga dilakukan riset, dan segera dipublikasikan atau dipresentasikan di NCFS selanjutnya.”
“Jadi itu upaya dan bagian dari NCFS 2025, supaya membuat NCFS 2026 secara kualitas riset lebih baik, dan memantik peserta-peserta lain supaya ikut di NCFS 2026,” pungkasnya.