- Retensi cairan adalah kondisi dimana terjadi penumpukan cairan yang berlebihan di jaringan, salah satunya di tungkai dan pergelangan kaki.
- Penyebabnya bisa bersifat patologis atau non-patologis, di antaranya masalah peredaran darah, gagal jantung, atau hanya karena pelebaran pembuluh darah.
- Berikut rekomendasi pengobatan untuk retensi non-patologis.
SKOR.id - Spanish Heart Foundation (FEC) menjelaskan bahwa retensi cairan disebabkan oleh akumulasi (penumpukan) cairan yang berlebihan di salah satu jaringan.
Dikutip dari Hellosehat, retensi cairan dan retensi urine merupakan dua kondisi yang paling sering dialami oleh banyak orang.
Kondisi ini dapat bersifat patologis ataupun non-patologis, dan tergantung pada kasusnya, pengobatan yang sesuai akan diberikan untuk menghindari kondisi sekunder.
Jika itu adalah patologi atau kondisi, itu mungkin disebabkan oleh masalah peredaran darah, gagal jantung kongestif, dan penyakit ginjal atau hati. Sebaiknya, jika bersifat patologis, penyebabnya mungkin pelebaran pembuluh darah pada saat suhu lebih tinggi.
Gejala pada kedua kasus serupa, seperti penambahan berat badan, pembengkakan di area tungkai dan pergelangan kaki, peningkatan lingkar perut, atau penurunan buang air kecil. Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada usia lanjut, namun ada juga kasus yang terjadi mulai usia remaja.
Penyebab utama lain dari retensi cairan adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Dalam pengertian tersebut, maka Mundo Deportivo merekomendasikan serangkaian pengobatan untuk retensi cairan non-patologis:
- Kurangi asupan natrium. Penggunaan garam harus seminimal mungkin.
- Hindari menghabiskan banyak waktu berdiri, terutama di tempat tertutup dan panas, agar darah bersirkulasi dengan baik.
- Duduklah dengan kaki terangkat, untuk menghindari genangan darah di kaki Anda.
- Ambil obat diuretik (pilair) untuk membantu menghilangkan air dan natrium dari tubuh melalui urin atau feses.
- Salah satu yang paling direkomendasikan adalah horsetail (paku ekor kuda). Diuretik ini memiliki sifat regeneratif dan astringen.
Spanish Heart Foundation kemudian juga menyebutkan rekomendasi lain untuk memperbaiki nutrisi yang dapat mengurangi retensi cairan, di antaranya:
- Produk susu, seperti susu, yogurt, atau keju, dapat dikonsumsi tanpa rasa tidak nyaman selama tidak mengandung garam.
- Daging dapat terus dimakan tanpa masalah, membatasi konsumsi pengawet, daging asap, sosis, pate, dan daging apa pun yang mengandung pengawet atau garam dalam jumlah tinggi.
- Untuk ikan, yang dikalengkan, diasapi, atau diasinkan sebaiknya dihindari.
- Buah-buahan dan sayuran serta sereal dapat dimakan kecuali yang mengandung garam, seperti kacang asin atau kue dan makanan ringan.
- Berkenaan dengan minuman, beberapa air mineral memiliki kandungan natrium yang tinggi, sehingga disarankan untuk memastikan jenis yang kita pilih mengandung kurang dari 50 miligram per liter.
- Dianjurkan agar produk seperti saus, makanan yang dimasak sebelumnya atau makanan cepat saji dan produk apa pun yang mengandung aditif ataupun penambah rasa dihilangkan dari makanan, karena cenderung memiliki kandungan natrium yang tinggi.***