- PSSI memberikan respons terkait adanya insiden suporter dalam laga PSIS Semarang kontra Arema FC.
- PSSI mengingatkan seluruh klub untuk membantu mengendalikan suporter masing-masing.
- PSSI juga bakal membantu PT LIB dalam melakukan kajian setelah kompetisi dihentikan sementara dalam dua pekan ke depan.
SKOR.id - PSSI memberikan tanggapan mereka terkait insiden suporter yang terjadi pada laga PSIS Semarang kontra Arema FC.
Dalam laga pekan ketiga Liga 1 2020 yang digelar di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu (14/3/2020), itu memang terjadi invasi suporter ke lapangan pertandingan pada masa injury time babak kedua.
Situasi itu membuat wasit Fariq Hitaba meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan, meski masa injury time belum habis.
Pertandingan pun diputuskan berakhir dengan keunggulan PSIS Semarang dua gol tanpa balas.
Dalam video yang beredar di dunia maya, terlihat juga seperti saling adu mulut antara suporter PSIS dan Arema dalam salah satu area tribun stadion.
Baca Juga: PSSI dan PT LIB Gelar Rapat Darurat dengan Klub, Kompetisi Resmi Ditunda
Melihat kenyataan itu, PSSI mengingatkan kepada seluruh klub untuk membantu mengendalikan suporter mereka.
"Kami ingin kejadian tersebut tidak terulang kembali di pertandingan-pertandingan berikutnya. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan. Tentunya kompetisi kita harus bisa berjalan baik, sportif, dan menjadi tontonan menarik," ucap Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI dalam situs resmi PSSI.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Tunda TC di Karawaci
Seperti diketahui, PSSI saat ini telah memutuskan untuk menghentikan seluruh kompetisi di Indonesia sejak Senin (16/3/2020), setidaknya dalam dua pekan ke depan.
Itu adalah imbas dari semakin merebaknya virus corona di Indonesia.
Liga 1 saat dihentikan sudah menyelesaikan pekan ketiga, sedangkan Liga 2 musim ini baru memulai pekan perdana.
Namun masih ada klub yang tidak jadi menggelar pertandingan pada pekan pertama karena sudah ada instruksi dari PSSI menghentikan kompetisi.
PSSI pun bakal membantu PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk melakukan kajian biaya, manajemen risiko masing-masing klub dalam kondisi terburuk setelah dua pekan penghentian sementara.
"PSSI akan memberikan asistensi teknis kepada PT LIB untuk melakukan kajian bersama dengan liga-liga internasional lainnya, khususnya Asia Tenggara terhadap kebijakan yang akan diambil secara global," Iriawan menjelaskan.