SKOR.id - Ayah pemain asing Persebaya, Ze Valente, José Fernando Martins Valente resmi menangani Arema FC.
Tekad kuat untuk mengangkat prestasi dilakukan oleh manajemen Arema FC dengan menunjuk Fernando Valente sebagai pelatih kepala baru.
Lelaki asal Portugal ini yang akan memimpin tim dalam lanjutan Liga 1 2023-2024. Sampai pekan kesembilan, Arema FC masih terpuruk.
"Hari ini, kami umumkan secara resmi bahwa Fernando Velente sebagai pelatih kepala Arema FC," ucap Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Pengumuman pelatih anyar klub berjulukan Singo Edan ini dilakukan dalam sesi konferensi pers di Stadion Gajayana, Kota Malang pada Rabu (23/8/2023).
Wiebie Dwi Andriyas mengungkapkan, bahwa Fernando Valente dirasa adalah opsi terbaik untuk mengangkat prestasi tim Singo Edan.
Sebab, Arema FC tidak hanya butuh dari sisi teknis tapi juga untuk mengangkat mental pemain dalam pertandingan.
"Dari beberapa opsi, pilihan kami jatuh pada Fernando Valente," tutur Wiebie Dwi Andriyas.
"Kami butuh pelatih yang secara record tidak hanya bicara soal teknis saja bersama tim ini."
"Tetapi, kami butuh pelatih yang juga bisa mengangkat mental pemain," tuturnya menambahkan.
Fernando Valente cukup optimistis untuk bisa mengangkat prestasi Arema FC dengan dukungan seluruh awak tim termasuk suporter.
Dukungan sangat dibutuhkan karena dirinya bukanlah pesulap yang bisa mengubah keadaan dengan seketika.
"Saya bukan seorang pesulap. Saya tidak melakukan keajaiban untuk memenangi pertandingan," ujar Fernando Valente.
"Saya seorang pelatih dengan ide yang jelas tentang bagaimana sepak bola harus dimainkan," katanya.
"Saya bersemangat dengan para pemain, karena merekalah yang membuat saya bahagia saat mereka bermain dengan penuh semangat."
Dikatakan Fernando Valente, keberanian pemain dalam menjalankan taktik sekaligs ide-ide pelatih juga sangat dibutuhkan.
Fernando Valente menekankan kepada pemain untuk memberikan usaha maksimal di lapangan.
Hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada korban Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
"Tergantung pada keinginan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kami memiliki kerendahan hati untuk belajar dari kesalahan kami," ujarnya.
"Kami ingin menggunakan perilaku ini untuk memberi penghormatan kepada para korban Stadion Kanjuruhan."
"Karena jika tidak, mereka akan mati sia-sia," kata Fernando Valente tegas.