- Reo Hatate jadi bintang kemenangan Celtic FC di Old Firm.
- Hatate mencetak dua gol dan satu assist pada laga lawan Rangers FC tersebut.
- Kegemilangan Hatate bisa jadi penunjuk jalan pemain Indonesia ke Eropa.
SKOR.id - Bersinarnya Reo Hatate bersama Celtic FC di Liga Skotlandia bisa jadi penunjuk jalan para pemain Indonesia bagaimana cara menuju Eropa.
Celtic Park, Glasgow, Rabu (2/2/2022) malam berubah tak hanya jadi stadion sepak bola, tetapi jadi altar pemujaan masyarakat setempat.
Old Firm, begitu mereka menyebutnya. Malam itu tersaji laga antar dua tim terbesar kota itu, Celtic FC dan Rangers FC.
Kesampingkan dulu perbedaan keduanya dan rivalitas yang sudah terjadi begitu lama, pemandangan paling aneh justru terlihat dari dewa yang diagung-agungkan tuan rumah malam itu.
Reo Hatate namanya. Dia bukan anak lokal, ia bahkan tak berasal dari benua yang sama. Bertinggi 172 sentimeter, tak begitu tinggi untuk orang setempat, Hatate adalah dewa baru Celtic FC asal Jepang.
Malam itu, penampilan magis Hatate di lini tengah membawa Celtic FC menang telak 3-0 atas tetangga mereka. Hatate mencetak dua gol dan satu assist.
Penampilan itu seperti membuat sirna keraguan yang mungkin sempat ada di benak fans Celtic, yang sebelumnya mungkin belum begitu percaya dengan kemampuannya, meski Hatate sudah mencetak satu gol dalam tiga laga sebelumnya dan juga tampil apik.
Hatate memang jadi dewa yang paling bersinar saat ini, tetapi ia bukan satu-satunya pemain Negeri Matahari Terbit di Celtic Park sekarang.
Revolusi Ange
Musim lalu, Celtic FC berada di peringkat kedua Liga Skotlandia, bukan posisi bagus dalam liga yang hanya berisi dua kuda pacu.
Mereka tertinggal 25 poin, DUA PULUH LIMA poin, dari Rangers FC di puncak yang juara tanpa terkalahkan selama satu musim via tangan dingin Steven Gerrard.
Musim panas 2021, Celtic berbenah. Mereka menunjuk pelatih Australia yang sedang menukangi Yokohama F. Marinos di Liga Jepang, Ange Postecoglou.
"Apakah manajemen sudah gila?" mungkin begitu pikir fans Celtic saat itu. Klub sebesar mereka menunjuk pelatih yang bahkan hampir tak pernah merasakan atmosfer Eropa.
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, tak ada pelatih asal J.League yang pindah ke klub besar Eropa, lalu sukses. Tidak ada sejak Arsene Wenger pergi dari Nagoya Grampus menuju Arsenal pada tahun 1996.
Padahal sebenarnya prestasi Postecoglou juga bukannya tak ada. Ia berhasil membawa timnas Australia juara Piala Asia 2015, serta membawa Yokohama F. Marinos juara Meiji Yasuda J1 League 2019 di tengah dominasi Kawasaki Frontale.
Kini, kekhawatiran itu bisa jadi mulai sirna. Kemenangan lawan Rangers membuat Celtic naik ke puncak klasemen sementara Liga Skotlandia, mengangkangi tetangga mereka tersebut.
Ada beberapa revolusi yang dilakukan Ange di Celtic. Selain soal taktik, ia juga membawa beberapa pemain ke Celtic Park.
Jika Wenger membawa para pemain Prancis ke Arsenal setelah meninggalkan J.League, Postecoglou tak ingin menyia-nyiakan pengetahuannya tentang Liga Jepang.
Ia tahu, ada banyak pemain berkualitas seharga uang jajan klub Eropa di sana.
Kyogo Furuhashi yang kali pertama direkrut dari Vissel Kobe, sebelum kemudian Daizen Maeda sang top skor J1 League diangkut dari Marinos, mantan pemain Leeds United dari Gamba Osaka Yosuke Ideguchi, serta Reo Hatate dari Kawasaki Frontale.
Reo dan J.League
Reo Hatate baru menjalani debutnya di J1 League pada akhir musim 2019 saat berusia 22 tahun, ini bukan usia yang aneh bagi para pemain Jepang untuk jalani debut di liga profesional.
Setelah itu, ia kemudian jadi salah satu kepingan tak tergantikan di Kawasaki Frontale, tim yang mendominasi Liga Jepang, juara empat kali dalam lima musim terakhir.
Kemampuan utama Hatate yang membuatnya terus dimainkan adalah karena dirinya mampu bermain di banyak posisi.
Tak hanya sebagai gelandang, gelandang serang, atau pemain sayap, posisi yang paling sering ia tempati di Frontale justru bek kiri super ofensif dalam taktik tim. Ia mampu membuat peluang-peluang dari lini belakang, tanpa terdeteksi lawan.
Ia bahkan masuk jajaran Tim Terbaik J.League 2021 karena penampilan luar biasanya sepanjang musim.
Di timnas Jepang untuk Olimpiade Tokyo 2020, ia kerap dimainkan di pos sayap kiri. Kini, tinggal menunggu waktu kapan ia akan debut dan jadi andalan utama Samurai Biru.
Penampilan luar biasa Hatate di Eropa mau tak mau akan membuatnya masuk radar pelatih timnas Jepang, Hajime Moriyasu.
Selain itu, jejak yang ditinggalkan Hatate dari J.League ke Celtic ini bisa jadi penunjuk jalan para pemain Indonesia yang ingin menuju ke Eropa.
Indonesia dan J.League
Sebenarnya, tak sulit-sulit amat syarat yang dibutuhkan jika ada pemain Indonesia yang ingin bermain di Liga Jepang.
Pertama, tentu saja kemampuan sang pemain setidaknya harus sama atau lebih baik daripada pemain lokal Negeri Sakura.
Kedua, pemain Indonesia mau dibayar sama dengan pemain lokal, yang jumlahnya kabarnya tak sebesar gaji pemain di Liga Thailand, Malaysia, ataupun Indonesia.
Cukup itu saja. Hal ini karena klub Liga Jepang sebenarnya bebas untuk merekrut pemain Indonesia, dengan pemain tanah air dianggap sama statusnya sebagai pemain dalam negeri, tak masuk sebagai hitungan pemain asing.
J.League memang bekerja sama dengan banyak negara yang tergabung dalam Japan Partner Nations, seperti negara-negara Asia Tenggara dan Qatar, yang membuat pemain asal negara tersebut tak masuk dalam hitungan pemain asing.
Liga Jepang bisa jadi batu loncatan para pemain Indonesia untuk menuju Eropa.
Sekarang, Hatate, Furuhashi, dan Maeda kembali menunjukkan bahwa talenta-talenta J.League mampu bersaing di liga top Eropa.
Mereka tak sendiri, dengan banyak talenta J.League lainnya yang sudah tersebar ke hampir semua liga yang ada di Benua Biru.
Ke depan, bukan tak mungkin tim-tim Eropa lain, terutama tim besar, akan semakin serius mencari bakat apik nan murah dari Liga Jepang.
Pemain Indonesia bisa memanfaatkan aturan pemain J.League untuk tampil di Liga Jepang, sebelum kemudian berharap ada tim Eropa yang kepincut dan memboyong mereka ke sana.
Siapa tahu, 'kan?
Baca Juga Berita J.League Lainnya:
Aaron Ramsey Ramaikan Liga Skotlandia, Pelatih Celtic Tetap Banggakan Kyogo Furuhashi
Termasuk Daizen Maeda, Celtic Resmi Umumkan Perekrutan Tiga Pemain dari J.League