- Setiap orang memiliki kehidupan sendiri, cerita sendiri, dan alasan.
- Setiap orang memiliki hak atas pilihan mereka
- Mereka bukan pengkhianat jika harus menguba kewarganegaraan.
SKOR.id - Sanksi terhadap Rusia makin meluas. Bahkan menembus dunia olahraga. Banyak atlet Negeri 'Beruang Merah' itu mengubah kewarganegaraan.
Mantan ratu tari es Olimpiade Tatiana Navka menilai rencana eksodus itu sesuatu yang wajar. Para atlet butuh keamanan dan kenyamanan dalam mengembangkan bakatnya.
Menurutnya mereka yang pindah kewarganegaraan tak boleh dicap sebagai pengkhianat.
Bintang olahraga Rusia dan Belarusia telah dilarang mengikuti sejumlah kompetisi internasional setelah serangan militer Moskow di Ukraina. Tidak ada kepastian kapan larangan ekstensif akan dicabut.
Kontan menimbulkan spekulasi bahwa gelombang atlet dari kedua negara dapat mencari untuk memperoleh kewarganegaraan di tempat lain untuk menghindari sanksi olahraga.
Namun menurut Navka, yang meraih emas Olimpiade 2006 dan juara dunia ganda, siapa pun yang mengambil langkah itu tidak boleh dicela di tanah air mereka.
“Mengenai atlet yang mengubah kewarganegaraan, saya dapat mengatakan bahwa Anda tidak boleh bereaksi begitu tajam terhadap tindakan mereka dan mencela semua orang dengan cara yang sama,” kata Navka kepada RBC Sport.
“Tidak ada gunanya menyebut semua orang pengkhianat tanpa pandang bulu. Setiap orang memiliki kehidupan sendiri, cerita sendiri, dan alasan. Setiap orang memiliki hak atas pilihan mereka,” tambah wanita berusia 46 tahun yang menikah dengan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.*
Berita Cristiano Ronaldo Lainnya:
Sejarah LaLiga Pekan Ini: 5 Gol Cristiano Ronaldo hingga Pemain-pemain Inggris di El Clasico 2005
Manchester United vs Leicester City: Tak Terlihat, Ini Alasan Cristiano Ronaldo Absen
Cristiano Ronaldo Berencana Tetap Bermain Hingga Euro 2024