- Michael Kouame, 15 tahun, unggulan teratas kompetisi junior ITF di Accra, Ghana minggu ini.
- Tapi, dia harus menelan kekalahan dari pemain lokal Raphael Nii Ankrah di babak pertama.
- Saking frustrasi, Michael Kouame menampar lawannya di depan net.
SKOR.id - Seorang petenis menunjukkan sikap tidak terpuji. Dia menampar lawannya setelah match point. Kontan memicu perkelahian di lapangan.
Tamparan ke wajah itu terdengar dari tribun penonton. Mereka terkejut dengan tamparan yang tiba-tiba itu.
Michael Kouame, 15 tahun, adalah unggulan teratas yang mengikuti kompetisi junior ITF yang diadakan di Accra, Ghana minggu ini.
Namun, remaja Prancis itu menerima hasil yang mengejutkan ketika dikalahkan oleh pemain lokal Raphael Nii Ankrah di babak pertama.
Seperti kebiasaan di akhir pertandingan tenis, kedua pemain bertemu di tengah net untuk berjabat tangan.
Namun, Kouame tampaknya tidak senang dengan kekalahan 2-6, 7-6, 6-7 yang dideritanya. Dia melampiaskan rasa frustrasinya pada pemain yang telah mengalahkannya.
Dia menawarkan tangan kanannya bersalaman. Sejurus kemudian, tangan kirinya dengan cepat menampar wajah lawannya.
Mereka yang berada di dalam arena kecil itu jelas tercengang, seperti yang terlihat dalam rekaman kejadian beberapa orang terdengar berteriak.
Tamparan itu memicu beberapa adegan buruk, karena video kedua menunjukkan akibatnya. Perkelahian skala penuh tampaknya pecah di sisi lapangan.
Sementara Kouame terlihat melarikan diri setelah diserang oleh beberapa penonton yang marah.
Kouame diperkirakan akan dikenai sanksi oleh ITF. Dia telah didiskualifikasi dari nomor ganda di turnamen tersebut.
Number 1 seeded player Michael Kouame from France ???????? slaps Raphael Nii Ankrah ???????? after losing in the ongoing TGF ITF jnrs world tour at the Accra sports stadium pic.twitter.com/pj4WjfifXZ— KENNETH KWESI GIBSON ???? (@Kwesi_Gibson) April 4, 2022
Roger Crawford, direktur turnamen untuk acara ITF Junior di Accra, menggambarkan insiden itu sebagai "biadab" di sebuah posting media sosial.
"Saya rasa saya tidak memiliki kata-kata untuk menjelaskan apa yang terjadi," tulisnya di Facebook.
"Video itu mengatakan semuanya. Pelakunya adalah pemain dari Prancis dan dia menyerang seorang pemain dari Ghana. Tanggapan langsung saya adalah mendiskualifikasi pelaku dari nomor ganda. Saya melangkah lebih jauh untuk merekomendasikan kepada ITF untuk mendiskualifikasi dia sepenuhnya dari acara minggu depan."
"Ghana adalah orang yang sangat cinta damai. Tidak heran anak dari Ghana tidak membalas. Sebagai direktur turnamen, saya memanggil keamanan stadion yang menahan pelaku selama beberapa waktu. Saya bertemu dengan pemain Ghana dan timnya. Mereka memutuskan untuk tidak menuntut, karena itu saya tidak punya pilihan selain membebaskan pelaku meskipun saya membawa polisi.
"Tidak diragukan lagi ini insiden terburuk yang pernah saya saksikan di lapangan tenis dalam seluruh permainan saya, kepelatihan, dan sekarang karier admin/pengawas saya. TIDAK! Ini bukan cara tenis dimainkan di Ghana."*
Berita Tenis Lainnya:
Leylah Fernandez Dipersiapkan Jadi Petenis Nomor 1 Dunia
5 Juara Tunggal Putri Termuda US Open, Ada Emma Raducanu
Keluarga Jadi Pendukung Utama Leylah Fernandez Menuju Top 10