SKOR.id – Andre Onana bukanlah kiper sembarangan. Itu terlihat dari uang yang dikeluarkan Manchester United untuk memboyongnya dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas yang di Eropa berakhir pada Jumat (1/9/2023) malam lalu.
Dengan harga 47,2 juta poundsterling (sekira Rp907,3 miliar), Onana menempati posisi keempat rekor transfer dunia untuk posisi kiper (menurut data Transfermarkt) di bawah Kepa Arrizabalaga, Alisson, dan Gianluigi Buffon.
Apakah Man United pantas merogoh kocek dalam untuk kiper yang baru saja menerima kembali panggilan untuk memperkuat timnas Kamerun itu?
Andre Onana didatangkan karena pelatih Man United Erik ten Hag menginginkan seorang kiper yang mampu ikut membangun serangan dari bawah, lewat operan-operannya. Itulah mengapa saat kontrak kiper utama Man United sebelumnya David De Gea habis, Ten Hag enggan memperpanjangnya.
Cocok atau tidaknya Onana dengan sistem terapan Ten Hag—yang juga pernah pernah melatihnya di AFC Ajax dalam 145 laga antara musim 2017-2018 sampai 2021-2022—memang tergantung dari banyak faktor, utamanya kedalaman skuad dan setiap lini.
Di Man United, Onana baru menjalani empat pertandingan yang semuanya di Liga Inggris 2023-2024. Selalu menjadi starter dalam empat laga itu, Onana menelan masing-masing dua kemenangan dan dua kekalahaan.
Data dari situs resmi Liga Inggris menunjukkan Onana tercatat 15 kali melakukan penyelamatan (3,75 per laga) dalam total 360 menit lebih bermain.
Onana juga tercatat masing-masing sekali sekali meninju dan menyapu bola, serta dua kali menangkap bola atas. Onana pun sudah 15 kali membuang bola keluar lapangan.
Kendati statistiknya tidak terlalu buruk untuk kiper debutan Liga Inggris, faktanya Onana sudah kemasukan 7 gol hanya dari empat laga awal (rata-rata 1,75 gol per laga) serta baru sekali tidak kebobolan (clean sheet). Kemasukan paling banyak tentu saat dibekap Arsenal 1-3 pada Minggu (3/9/2023) lalu.
Mungkin salah satu yang membuat Ten Hag sedikit lega soal keputusannya menarik Onana adalah statistik operannya. Dari empat laga, Onana total melepaskan 138 operan (34,50 per laga) dengan 11 operan panjang akurat.
Saat melawan Arsenal, Andre Onana juga membuat rekor 40 operan akurat dari total 51 yang dilepaskan, hingga akurasi operannya mencapai 78%. Angka ini tidak pernah dibuat De Gea selama membela Man United sejak 2015 hingga pergi pada akhir musim lalu.
Namun, apiknya operan Onana saat melawan The Gunners tidak mampu membantu Man United menghindari kekalahan. Ironisnya, dua gol Arsenal terjadi pada masa injury time lewat Declan Rice (menit ke-90+6) dan Gabriel Jesus (90+11).
Mantan kiper dan legenda Man United Peter Schmeichel pun akhirnya buka suara. Sebelumnya, Onana dikritik karena tidak mampu mengantisipasi tembakan striker Nottingham Forest Taiwo Awoniyi dalam kemenangan 3-2 Man United.
Kini, Schmeichel percaya bila Onana menjadi salah satu pemain yang patut disalahkan dalam kekalahan 1-3 di kandang Arsenal lalu.
Skor masih imbang 1-1 menjelang perpanjangan waktu babak kedua, saat Rice kemudian mencetak gol lewat sebuah tembakan keras namun bola sejatinya masih mengenai tangan Onana sebelum menerjang masuk ke gawang.
“Saya tidak bisa berkata-kata lagi, sungguh syok,” ucap Schemeichel, kiper Man United saat merebut treble pada 1999, seperti dikutip express.co.uk.
“Ini cara kalah yang buruk. Man United bertahan sangat buruk dalam mengantisipasi tendangan sudut dan akhirnya Declan Rice memiliki banyak waktu untuk melepaskan tembakan yang seharusnya bisa diantisipasi oleh penjaga gawang.”
Buruknya performa Andre Onana memang tidak bisa dilepaskan dari problem Man United di lini pertahanan. Cederanya bek tengah Raphael Varane membuat Ten Hag praktis mengandalkan duet Victor Lindelof dan Lisandro Martinez di posisi bek tengah.
Saat melawan Arsenal, Lindelof dan Martinez juga menjadi starter. Ten Hag lantas mengganti Martinez dengan Harry Maguire (menit ke-67) dan Lindelof dengan Jonny Evans (84).