Raja Charles III Menyukai Kriket tetapi Hebat di Polo

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Raja Charles III suka olahraga.
Raja Charles III sejak muda menyukai berbagai jenis olahraga, meskipun hanya kriket dan polo yang ia tekuni serius. (Dede Mauladi/Skor.id)

SKOR.id – Raja Charles III dan istrinya Camilla resmi dinobatkan sebagai Raja dan Ratu Inggris Raya dan negara-negara Persemakmuran pada Sabtu sore WIB. Dengan resminya Charles menjadi Raja Inggris, sejumlah tanggung jawab besar pun bakal ada di pundaknya.

Salah satu yang menarik sekaligus tantangan adalah tradisi dukungan Kerajaan Inggris terhadap olahraga selama ini. Belum lama ini, Raja Charles III sudah menyambut para atlet Inggris Raya peraih medali di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Selama ini, para pendahulu Raja Charles III dikenal sangat memperhatikan olahraga dan para atlet Inggris Raya. Melihat latar belakang Raja Charles III, rasanya hal itu tidak sulit dilakukan karena ayah Pangeran William dan Harry itu dikenal menyukai berbagai jenis olahraga. 

Charles lahir pada November 1948, tidak lama setelah London menjadi tuan rumah Olimpiade. Sejak kecil, sebagai keluarga Kerajaan Inggris, Charles sudah biasa mengikuti kedua orangtuanya, Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip, saat menghadiri ajang-ajang olahraga. 

Sebagai Raja Inggris, Charles III juga menjadi Head of Commonwealth. Namun, keterlibatannya dalam Commonwealth Games sudah dilakukan pada 1958 di Cardiff. Saat itu, ia mendampingi ibunya menghadiri acara penutupan. 

Charles secara resmi dinobatkan sebagai Prince of Wales (Pangeran Wales) dalam upacara spektakuler di Kastil Caernarvon pada 1969. 

Masih pada bulan Juli saat itu, sebuah pertandingan sepak bola khusus untuk menandai peristiwa tersebut diselenggarakan di Cardiff. Wales menghadapi tim Inggris lainnya yang dikelola oleh Sir Alf Ramsey.

Susunan pemain Inggris saat itu di antaranya Bobby Charlton, George Best, dan Francis Lee. Namun, mereka hanya mencetak satu-satunya gol pada malam yang kelabu dan diguyur hujan itu. 

Sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris, Charles III juga memainkan olahraga spesial kerajaan, yakni kriket. Seperti ayahnya, Charles juga bermain kriket sejak masih usia sekolah. 

Saat masih berusia 6 tahun, Charles sudah mendapatkan bat (pemukul) dari Lord’s Taverners, ajang kriket untuk amal. 

Kehebatan kriketnya tidak luput dari perhatian Royal Navy dan lima pelaut dari HMS Ark Royal yang melibatkannya dalam satu pertandingan yang dihadiri oleh Ratu dan Pangeran Philip.  “Di kriket Pangeran Charles tidak terlalu buruk, tapi tidak sebagus ayahnya yang terkenal,” kata salah satu pengamat kriket saat itu. 

Charles melanjutkan olahraga kegemarannya itu di Gordonstoun School di Skotlandia dan kemudian menjadi peserta tetap dalam pertandingan amal. 

Pada tahun 1968, dia bermain untuk tim asuhan Lord Brabourne yang mengalahkan tim pembalap Grand Prix Formula Satu, di antaranyaa Graham Hill, Bruce McLaren, Jochen Rindt, dan Stirling Moss. Pertandingan itu dimainkan setelah Grand Prix Inggris di Sirkuit Brands Hatch.

Kemudian pada tahun 1971, Charles bermain polo untuk tim Angkatan Udara Kerajaan Inggris dalam pertandingan melawan Lord's Taverners di Cranwell. Charles membuat 10 runs tetapi usahanya sia-sia karena timnya dikalahkan dengan enam kali kebobolan. 

Pada tahun 1975, Charles menjadi Presiden Lord's Taverners, badan amal olahraga kriket dan penyandang disabilitas terkemuka di Inggris.

Jika bicara soal prestasi olahraga, menariknya Raja Charles III kurang tenar di kriket. Ia lebih dikenal publik karena prestasinya di lapangan polo, bahkan sempat menjadi pemain internasional.

Charles diperkenalkan dengan olahraga polo pada awal masa remajanya dan bermain untuk tim yang dikapteni oleh ayahnya melawan Household Brigade (Brigade Rumah Tangga di halaman Kastil Windsor.

Dalam pertandingan polo kompetitif pertamanya, Charles membela tim Rangers melawan Blacknest. Pada laga itu dia mencetak dua gol.

Di akhir masa remajanya, Charles menghabiskan satu tahun di Sekolah Tata Bahasa Geelong di Australia. Namun, ia terus bermain polo.

“Pangeran Charles adalah penunggang kuda yang sangat baik dan memiliki mata yang tajam dalam hal memukul bola,” kata John Lithgow, Presiden Klub Polo Yarra Glen & Lilydale, saat itu. 

Tahun berikutnya, Charles bermain lagi dalam tim yang dikapteni oleh ayahnya pada Piala Combermere di Windsor. Saat presentasi, Pangeran Philip memperkenalkan putranya kepada Ratu Elizabeth II dengan kata-kata: “Ini salah satu rekan satu tim saya, yang saya yakin Anda kenal.”

Charles juga pernah memenangi gelar half blue – salah satu penghargaan untuk atlet yang bersaing di level tertinggi olahraga universitas – di polo saat belajar di Cambridge University.

Pada tahun 1972, Charles menjadi kapten tim Angkatan Laut Kerajaan Inggris melawan Blues and Royals di Smith's Lawn, Windsor dan juga mewakili Inggris. Namun, tugasnya di Angkatan Laut Kerajaan Inggris membatasi aktifitasnya di polo.

Meskipun begitu, Charles bersikeras, “Saya akan melanjutkan selama saya masih mampu bangkit ketika jatuh.”

Charles juga memenangkan Piala Ratu bersama Les Diables Bleus pada tahun 1986 dan tidak pernah absen di liga polo sampai tahun 1994.

RELATED STORIES

Kilas Balik Arsenal 1997-1998: Musim Penuh Pertama Arsene Wenger, Langsung Double Winners

Kilas Balik Arsenal 1997-1998: Musim Penuh Pertama Arsene Wenger, Langsung Double Winners

Berikut ini adalah kilas balik Arsenal 1997-1998, saat mereka jadi raja Inggris dengan juara Premier League dan Piala FA.

Pangeran Harry, Pangeran William, dan Perseteruan Antar Saudara Kandung yang Tiada Akhir

Pangeran Harry, Pangeran William, dan Perseteruan Antar Saudara Kandung yang Tiada Akhir

Hubungan saudara kandung yang sehat dibangun atas dasar saling respek, dan penelitian pun menunjukkan bahwa itu adalah indikator kesejahteraan emosional secara keseluruhan.

King Charles III, Raja Inggris yang Merupakan Fans Burnley

King Charles III merupakan fans Burnley, yang baru saja juara EFL Championship 2022-2023.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Di bawah pelatih baru Arne Slot, Liverpool menjadi kekuatan yang menakutkan baik itu di kompetisi domestik Inggris maupun Eropa. (M. Yusuf/Skor.id).

SKOR SPECIAL

Mengapa Liverpool Sangat Sulit Dihentikan Saat Ini

Skor.id coba mengulas faktor apa saja yang membuat Liverpool begitu kuat musim ini.

Tri Cahyo Nugroho | 04 Dec, 16:57

Jannik Sinner dan Iga Swiatek

Tennis

ITIA Dinilai Ceroboh Tangani Kasus Doping Jannik Sinner dan Iga Swiatek

Penanganan kasus doping Jannik Sinner dan Iga Swiatek telah memunculkan kontroversi dalam dunia tenis.

I Gede Ardy Estrada | 04 Dec, 16:48

Pevoli asing baru Yogya Falcons, Sabina Altynbekova, selalu tampil modis saat di luar lapangan (Yusuf/Skor.id).

Fashion

5 Gaya Modis Pevoli Cantik Sabina Altynbekova di Luar Lapangan

Sabina kerap mengunggah aktivitasnya dan bergaya bak model dengan pakaian serasi.

Kunta Bayu Waskita | 04 Dec, 15:24

Menpora Dito Ariotedjo.

National

Menpora: Anggaran Rp200 Miliar untuk Sepak Bola Masih Dikaji

Menpora RI, Dito Ariotedjo ,mengungkapkan rencana pemerintah untuk meningkatkan anggaran sepak bola hingga Rp200 miliar masih dikaji ulang.

Nizar Galang | 04 Dec, 15:18

Sergio Perez (Red Bull Racing)

Formula 1

F1 GP Abu Dhabi 2024 Kemungkinan Jadi Balapan Final Sergio Perez dengan Red Bull Racing

Sejumlah pembalap masuk daftar Red Bull Racing sebagai tandem baru Max Verstappen pada Formula 1 2025.

I Gede Ardy Estrada | 04 Dec, 14:04

PMGC 2024 (PUBG Mobile)

Esports

PMGC 2024: 4Merical Vibes Ketiban Rezeki Jelang Grand Final

Masalah Visa yang dialami tim Brute Force membuat 4Merical Vibes ketiban slot Grand Final.

Gangga Basudewa | 04 Dec, 13:45

M6 World Championship, turnamen Mobile Legends tingkat dunia. (Hendy Andika/Skor.id)

Esports

M6: Team Liquid ID Pulangkan Satu Wakil Filipina

Kemenangan 2-0 Team Liquid ID atas Aurora Esports memulangkan salah satu tim kuat dari Filipina tersebut.

Gangga Basudewa | 04 Dec, 13:26

Panjat tebing, salah satu cabang olahraga yang cukup diminati di Indonesia. (Dede Mauladi/Skor.id)

Other Sports

Wamenpora Minta FPTI Lakukan Langkah Inovatif demi Tingkatkan Prestasi Panjat Tebing Indonesia

Wamenpora Taufik Hidayat berharap FPTI merumuskan langkah-langkah inovatif demi memajukan olahraga panjat tebing Indonesia.

Arin Nabila | 04 Dec, 13:00

logo timnas vietnam

Timnas Indonesia

Intip Lawan Timnas Indonesia di ASEAN Championship 2024: Vietnam

Timnas Vietnam juga ditangani pelatih asal Korea Selatan dan diprediksi jadi lawan terberat Indonesia di Grup B Piala AFF 2024.

Nizar Galang | 04 Dec, 12:29

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 04 Dec, 10:43

Load More Articles