- Klub-klub Liga Spanyol selalu menjaga kondisi terbaik lapangannya, termasuk kualitas rumput lapangan.
- Terdapat perbedaan cara perawatan rumput suatu stadion dengan stadion lainnya di Spanyol.
- La Liga memiliki sistem untuk menjaga kualitas ini dan patut ditiru oleh Indonesia.
SKOR.id - Sebagai salah satu liga terbaik di Eropa, Liga Spanyol selalu memperhatikan kualitas sarana dan prasarana pertandingan.
Stadion adalah wadah sentral yang menjadi pusat perhatian. Semua elemen dijaga, termasuk kualitas rumput lapangan.
Masalah yang dihadapi klub-klub Spanyol untuk merawat lapangannya banyak dipengaruhi oleh faktor cuaca.
Namun, pihak klub dan penyelenggara Liga memiliki sistem menggunakan aplikasi Greenkeeper untuk menjaga kualitas lapangan bola dalam kondisi terbaik.
Stadion di Spanyol Utara: Matahari Buatan dan Saluran Air yang Unik
Iklim sejuk di sisi utara Spanyol menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola stadion, salah satunya markas Athletic Bilbao, Stadion San Mames.
Karena desain stadion San Mames dan juga pengaruh iklim, penetrasi masuknya sinar matahari tidak maksimal.
Sehingga, Stadion San Mames memiliki "matahari" sendiri, berupa lampu surya untuk membantu pemeliharaan dan pertumbuhan rumput.
San Mames juga dipasangi rumput hibrida yang berpengaruh terhadap stabilitas permukaan lapangan. Tujuannya, agar pemain tidak mudah terkena cedera.
Baca Juga: Bukti Tumpulnya Striker Real Madrid, 9 Gol selama Tahun 2020
Strategi matahari buatan in juga dipakai oleh Osasuna di markasnya, Stadion El Sadar.
Selain itu, Osasuna juga hadapi masalah curah hujan tinggi dengan frekuensi hujan cukup sering.
Sehingga, Stadion El Sadar dilengkapi dengan sistem drainase yang cukup rumit agar mengurangi resiko banjir.
Stadion di Spanyol Tengah: Nutrisi Tanah untuk Musim Dingin
Suhu musim dingin yang rendah menjadi masalah di bagian tengah Spanyol, termasuk Kota Madrid dan sekitarnya.
Markas Getafe di Stadion Coliseum Alfonso Perez memiliki strategi tersendiri untuk menjaga kualitas rumputnya di musim dingin.
Pengelola stadion memilih untuk mengganti rumput sebelum musim dingin tiba, menambah nutrisi tanah sehingga rumput tidak mati saat musim dingin.
Baca Juga: 11 Laga Tanpa Eden Hazard, Masa Depan Real Madrid Suram
Begitupun dengan yang dilakukan pengelola Stadion Butarque, markas klub Leganes.
Penambahan nutrisi dan pengecekan kelembapan tanah secara rutin dilakukan. Pengelola juga menggunakan bahan alami untuk menjaga tanah tetap subur pada musim dingin.
Stadion di Spanyol Selatan: Potong Rumput Berkala saat Musim Panas
Bagian selatan Spanyol memiliki masalah yang berbeda, yakni saat Spanyol memasuki musim panas.
Pengelola Stadion Ramon Sanchez Pizjuan di Sevilla misalnya, lebih menekankan perawatan rumput saat musim panas dimana kebutuhan air menjadi perhatian.
Kandang Sevilla ini ternyata mengalami pertumbuhan rumput yang lebih cepat saat musim panas, sehingga terdapat pemotongan rumput berkala yang dilakukan pengelola stadion setiap pekan.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Cedera Eden Hazard pada Musim 2019-2020
Sedangkan pengelola Stadion Nuevo Los Carmenes, markas Granada, menekankan penggunaan jenis rumput yang dipasang di stadion.
Pengelola kandang Granada ini menggunakan rumput hibrida yang bisa tahan di suhu ekstrem, terutama saat musim panas.
Stadion di Kepulauan Spanyol: Angin Gurun jadi Masalah Utama
Pengelola Stadion Gran Canary, markas Las Palmas, menghadapi masalah berbeda saat musim panas, yakni angin gurun yang berpotensi merusak tanaman.
Sehingga, perhatian utama pengelola stadion saat musim panas adalah bagaimana suhu tanah lapangan bisa dijaga dan diturunkan.
Angin dari gurun sahara dilawan dengan proses perawatan mekanis ditambah dengan meragamkan nutrisi untuk tanah yang fungsinya juga merawat warna rumput lapangan.