- Tim Petronas Yamaha SRT mulai ragu dengan keinginan mereka merekrut Valentino Rossi.
- Razlan Razali masih butuh waktu untuk menentukan siapa pengganti Fabio Quartararo musim depan.
- Rider Malaysia Hafizh Syahrin berpeluang gabung Petronas Yamaha SRT untuk MotoGP 2021.
SKOR.id - Baru beberapa hari setelah kemenangan perdana Fabio Quartararo di MotoGP 2020, bos tim Petronas Yamaha SRT Razlan Razali mulai dilanda gundah gulana.
Maklum, mulai tahun depan, Petronas Yamaha SRT akan kehilangan pembalap andalannya Fabio Quartararo yang akan naik kasta ke tim pabrikan Monster Energy Yamaha.
Sebenarnya Petronas Yamaha SRT telah memiliki kandidat terkuat pengganti Quartararo yakni Valentino Rossi. Negosiasi telah berlangsung antara kedua pihak.
Bahkan, Valentino Rossi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa dirinya sudah 99 persen bakal merapat ke tim satelit Yamaha yang berbasik di Malaysia tersebut.
Namun klaim juara dunia tujuh kali MotoGP itu berseberangan dengan kubu Yamaha SRT. "Itu hanya penilaian dari pihak Rossi pekan lalu," ujar Razlan Razali kepada The Star.
"Dari pihak kami ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, di antaranya negosiasi dengan pabrikan Yamaha dan tim milik Rossi, Sky Racing Team VR46," imbuhnya.
Keraguan memang mulai menghinggapi Razlan Razali terkait perekrutan The Doctor, julukan Valentino Rossi. Performanya dalam GP Spanyol membuat Petronas mulai tidak yakin.
Dalam seri perdana MotoGP 2020 yang berlangsung di Sirkuit Jerez itu, akhir pekan lalu, Rossi harus keluar dari balapan karena motor YZR-M1 miliknya bermasalah.
Dari empat rider Yamaha, hanya Valentino Rossi yang tampil mengecewakan. Tiga lainnya; Fabio Quartararo, Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli impresif.
Quartararo sukses menjadi pemenang, Vinales finis sebagai runner-up, sementara Morbidelli mengakhiri balapan di Sirkuit Jerez di posisi kelima.
Ini yang membuat Razlan Razali, mantan bos Sirkuit Sepang, Malaysia, mulai meragukan keuntungan yang akan didapatkan oleh timnya jika mendatangkan Valentino Rossi.
"Kami sadar bahwa Rossi memiliki nilai komersial tetapi kami masih belum yakin. Kami masih harus melihat beberapa hal termasuk performa Rossi," terang Razlan Razali.
"Tentu Kami akan melihat performa dan hasil balapan Rossi pekan ini. Mungkin kami malah akan memberikan waktu dan seri yang lebih banyak."
Jurgen Klopp Sebut Gelar Liga Inggris Liverpool adalah Sejarah Besarhttps://t.co/T8ZjK7A8On— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 22, 2020
"Sebagai tim, kami juga butuh waktu untuk menimbang beberapa opsi sebelum tanda tangan kontrak dengan pembalap musim depan," Razali menjelaskan.
Keraguan terhadap The Doctor tersebut memunculkan opsi untuk menggaet pembalap muda yang lebih potensial untuk masa depan Petronas Yamaha SRT.
Menurut Razali, salah satu pembalap yang potensial menggantikan posisi Fabio Quartararo dan menjadi tandem Franco Morbidelli adalah Hafizh Syahrin Abdullah.
Pembalap muda Malaysia tersebut masih berpeluang untuk bisa bergabung dengan Petronas Yamaha SRT musim depan jika menunjukkan hasil bagus di kelas Moto2.
"Saya lebih memilih pembalap muda yang bisa dikembangkan (potensinya)," kata Razali soal kriteria pembalap Petronas di masa depan.
"Kami ingin pembalap lima besar Moto2. Dengan begitu, sang pembalap akan lebih banyak peluang menang atau rutin naik podium (MotoGP) jika sering finis terdepan di Moto2."
Razlan Razali menegaskan bahwa pintu bagi Hafizh Syahrin tetap terbuka. Namun tentu rider 26 tahun tersebut perlu membuktikan kapasitasnya terlebih dulu.
"Kami tak menyangkal Hafizh Syahrin masih berpeluang bergabung dengan kami. Namun, dia harus konsisten finis terdepan," kata Razali.
"Tentu saja kami akan sangat bangga jika pembalap Malaysia mewakili tim karena dia memang sudah pantas untuk itu," ia menuturkan.