SKOR.id – Kaum vegetarian sepertinya tidak akan lagi dipusingkan bakal kekurangan pengganti daging. Hal itu menyusul kian populernya pola makan nabati.
Manfaat kesehatan dari memakan lebih banyak tanaman, memang sangatlah banyak. Tetapi, menerapkan perilaku ini dapat menjadi tantangan bagi sebagian orang.
Perkembangan burger Impossible dan Beyond baru-baru ini membuatnya sedikit lebih mudah untuk membuat pilihan nabati tanpa mengorbankan rasa “daging” yang didambakan banyak orang.
Opsi-opsi menggunakan “heme” nabati yang meniru rasa seperti daging seperti burger Impossible dan Beyond Meat, memang tidak seperti produk daging vegetarian sebelumnya.
Faktanya, pengganti daging lain yang sudah ada lebih lama juga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, semua menawarkan variasi rasa dan kepadatan nutrisi. Mari masuk ke detailnya.
Nangka
Sumber bagus untuk vitamin C, berbagai vitamin B, potasium dan magnesium. Per 100 gram mengandung:
*Serat: 3 gram
*Protein: 2 gram
*Karbohidrat: 23 gram
*Lemak: 1 gram
Nangka adalah buah tropis dengan kulit luar yang tebal yang beratnya bisa mencapai 20 kilogram. Daging buah di bagian dalam telah menjadi pengganti daging yang populer karena sifatnya yang hangat dan kemampuannya untuk menghasilkan rasa gurih.
Seperti buah lainnya, nangka merupakan sumber serat yang baik. Namun, berbeda dengan pengganti daging lainnya, nangka bukanlah sumber protein nabati yang baik karena hanya mengandung 2 gram per 100 gram sajian.
Hal ini penting untuk diingat saat menyiapkan makanan Anda dan idealnya, pastikan ada sumber protein nabati lain (seperti kacang-kacangan atau alternatif pengganti daging lain) jika nangka menjadi menu utama hidangan.
Seitan
Mengandung banyak zat besi dan fosfor dari tanaman. Per 85 gram (3 ons) mengandung:
*Serat: 1 gram
*Protein: 15 gram
*Zat besi: 0,9 miligram
*Kalsium: 40 miligram
*Natrium: 250 miligram
Seitan adalah pengganti daging yang populer di kalangan vegetarian. Kata “seitan” berasal dari bahasa Jepang yang berarti terbuat dari protein, tepatnya dari gluten pada gandum.
Makanan ini awalnya dibuat dari adonan tepung gandum yang dicuci dengan air sampai semua butiran patinya hilang, menyisakan adonan yang kenyal dan lengket, tapi tidak larut dalam air. Kemudian, adonan tersebut dibekukan sehingga harus dipotong-potong terlebih dahulu sebelum dimasak.
Teksturnya yang cukup padat membuat makanan ini sangat mirip dengan daging dibanding dengan protein nabati lainnya. Rasanya hambar tapi cenderung menyerap bumbu atau rempah-rempah dengan baik. Anda dapat menyajikannya dengan dipanggang, digoreng atau dikukus.
Seitan menjadi pilihan yang baik untuk vegan atau mereka yang ingin mengonsumsi lebih banyak makanan nabati, namun memiliki alergi kedelai. Namun, Anda harus menghindari seitan jika memiliki penyakit Celiac atau kepekaan terhadap gluten.
Tempe
Mengandung banyak zat besi, kalsium, vitamin-viamin B, magnesium, dan mangan yang berbasis tanaman. Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), per 100 gram penyajian mengandung nutrisi di antaranya:
*Serat: 1,4 gram
*Protein: 20,8 gram
*Karbohidrat: 13,5 gram
*Lemak: 8,8 gram
*Kalori: 201 kkal
*Kalsium: 155 miligram
*Fosfor: 326 miligram
*Zat besi: 4,0 miligram
*Natrium: 9 miligram
*Kalium: 234 miligram
Tempe atau dalam bahasa Inggris tempeh telah diakui sebagai makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai (Glycine max). Proses fermentasi tempe memanfaatkan beberapa jenis kapang Rhizopus atau dikenal sebagai “ragi tempe”.
Tekstur tempe lebih kokoh dan lebih sehat daripada tahu, dan dapat memiliki berbagai rasa berbeda berdasarkan cara Anda memasaknya, mengasinkannya, atau jenis saus yang disertakan.
Kedelai adalah salah satu dari sedikit protein nabati lengkap, yang berarti mengandung semua asam amino esensial dan merupakan sumber zat besi, kalsium, vitamin B, magnesium, dan mangan nabati yang baik.
Banyak orang di luar Indonesia yang menggunakan tempe sebagai protein dalam sayuran hingga dijadikan pengganti daging dalam sandwich dengan saus kacang yang gurih.
Selain bahan-bahan pengganti daging di atas, ada juga sejumlah makanan olahan yang terbuat dari dari bahan dasar tumbuhan yang dikembangkan agar memiliki rasa dan tekstur yang mirip dengan daging sapi.
Burger Impossible adalah salah satu burger “alternatif” terbaru yang terdiri dari protein kedelai dan kentang, bentuk “heme” yang direkayasa secara genetik (terbuat dari tanaman kedelai dan ragi yang difermentasi), minyak nabati, dan pengikat untuk menyatukan semuanya.
Per 4 ons burger Impossible diketahui mengandung 19 gram protein nabati, 9 gram karbohidrat (3 gram serat), dan 14 gram lemak. Ini menjadi sumber vitamin B, zat besi nabati, potasium, dan seng yang baik.
Beyond Meat adalah perusahaan yang mengolah protein alternatif ke dalam produk yang bentuk dan rasanya menyerupai daging sapi, ayam, dan babi. Perusahaan yang berdiri sejak 2009 ini adalah pelopor produksi massal pangan protein alternatif.
Beyond Meat juga dirancang untuk memiliki rasa dan tekstur seperti daging, tetapi berbeda dengan burger Impossible. Pasalnya, sumber protein utama Beyond Meat adalah kacang polong dan nasi, bukan kedelai.
Beyond Meat juga mengandung tepung kentang, dan menggunakan ekstrak bit dan apel untuk rasa, warna, dan teksturnya yang seperti daging.
Nutrisi Beyond Meat mirip dengan burger Impossible, dengan setiap porsi 4 ons Beyond Meat mengandung 14 gram lemak, 20 gram protein, dan 7 gram karbohidrat (2 gram serat). Ini juga merupakan sumber vitamin B, zat besi dan seng nabati yang baik.