SKOR.id - Sebelum sosok Menpora baru, Dito Ariotedjo, Indonesia juga memiliki sosok Raden Maladi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang 'olahraga banget.'
Sosok politisi muda, Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo, kini disorot usai menerima mandat sebagai Menpora yang baru, menggantikan Zainudin Amali.
Dito berkecimpung aktif di dunia olahraga meski bukan berlatar belakang atlet profesional.
Meski bukan atlet, Dito Ariotedjo duduk sebagai co-founder RANS Sport bersama Raffi Ahmad dan Rudy Salim.

Saat ini, Dito juga menduduki kursi chairman dua klub milik RANS Sport, yakni RANS Nusantara FC (Liga 1) dan RANS PIK Basketball (IBL).
Selain berada di manajemen klub, Dito sebelumnya juga terlibat dalam ajang multievent Youth Olympic Games 2018 di Buenos Aires, Argentina.
Dito berangkat sebagai CdM (Chef de Mission) Kontingen Indonesia, dipilih oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia.
Sosoknya juga mengisi kursi pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) DKI Jakarta.
Namun, sebelum Dito, Indonesia juga memiliki sosok Menpora yang 'olahraga banget', berlatar belakang atlet dan aktif di pengurus induk olahraga PSSI. Namanya adalah Raden Maladi.
Maladi sang kiper legendaris
Siapa sangka bahwa perjalanan Maladi membawanya berseragam PSIM Yogyakarta pada tahun 1930. Saat itu, usianya menginjak 18 tahun, dan ia akan menjadi salah satu legenda sepak bola di Indonesia.
Selain PSIM, Maladi juga diketahui membela kesebelasan Brawijaya dan Persebaya Surabaya. Performanya sebagai kiper menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia, hingga membawa sang pemain menembus Timnas Indonesia.
Dalam buku karya Arief Natakusumah berjudul Drama itu Bernama Sepak Bola, Maladi disebut menjadi salah satu pilar Tmnas Indonesia menghadapi dua tim luar negeri: Wiener Sport Club (Austria) dan Nan Hwa (Cina) pada periode 1936-1937.
Usai aktif sebagai atlet profesional, Maladi kembali muncul sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sepak terjangnya di PSSI pun banyak disorot dalam periode 1950-1959, salah satunya adalah merekrut pelatih asing untuk timnas Indonesia yakni Choo Seng Que.
Usai menjadi Ketua PSSI, Maladi masuk dalam kabnet era Presiden Soekarno. Ia menduduki kursi Menteri Penerangan (1959-1962) dan Menteri Olahraga (1964-1966).
Diangkatnya Maladi sebagai Menteri Olahraga tak lepas dari kesuksesan hajatan Asian Games 1962, di mana sang legenda turut aktif mengawal keberlangsungan acara.
Salah satu sumbangsih besarnya adalah merintis televisi nasional untuk menyiarkan Asian Games 1962, atau cikal bakal TVRI.
Tugas Maladi berlanjut saat Indonesia menjadi tuan rumah Ganefo yang digelar pada 1963. Raden Maladi muncul sebagai sebagai ketua Komite Nasional Ganefo.
Kiprahnya di dunia olahraga tanah air membawa nama Raden Maladi menjadi nama resmi Stadion Sriwedari, Solo.
Wali Kota Solo saat itu, Slamet Suryanto, memilih nama Raden Maladi untuk menghormati jasa-jasanya sebagai Menteri Olahraga sekaligus desainer stadion tersebut.