- Mulai musim 2023, MotoGP akan mengelar sprint race pada Sabtu.
- Dengan 42 balapan, para pembalap dan kru tim menghadapi tekanan lebih tinggi.
- Bagi pembalap Yamaha Factory Racing, Fabio Quartararo, beban pikiran kian besar dengan berkurangnya latihan bebas.
SKOR.id - Kalender MotoGP sangat panjang ditambah sprint race akan memberatkan bagi para pembalap dari fisik dan mental. Untuk itu dibutuhkan strategi agar bisa berada di depan.
Musim depan, para pembalap harus berlaga dalam 42 balapan sepanjang musim. Konsekuensinya latihan bebas dipangkas.
Ini jelas merepotkan karena proses adaptasi antara motor, ban dan sirkuit sangat sempit. Beban pikiran tim dan rider pun makin bertambah.
Pembalap Yamaha Factory Racing, Fabio Quartararo, mengungkapkan, “Bagi saya, secara fisik dan mental akan lebih sulit. Sangat sulit mempersiapkan balapan Minggu karena biasanya FP4 Sabtu sore, jadi momen untuk memilih ban untuk balapan atau melihat pace, juga mesin.
“Jumat sore, Anda berupaya meloloskan diri Anda dalam kualifikasi, memikirkan balapan Minggu dan Sabtu. Ini tidak mudah karena kami harus mengambil pengalaman dari setiap balapan dan belajar dari itu secepatnya, supaya bisa lebih cerdas dalam strategi.”
Rekan setimnya, Franco Morbidelli, menilai perlunya bermain secara cerdik dalam situasi tersebut.
“Itu akan baru untuk semua orang. Itu akan memegang peran penting dalam kejuaraan. Perlu lebih cerdas dan tangguh,” ia menuturkan.
Managing Director Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, juga mengamini pendapat para pembalapnya. Rider dipaksa bekerja ekstra keras untuk menggembleng fisik dan meminimalisir risiko cedera.
“Kami berdiskusi tadi pagi tentang energi fisik yang dibutuhkan untuk mengendarai MotoGP dan mencapai level top. Ini menuntut banyak dari pembalap. Bukan hal mudah mengendarai motor pada kekuatan itu dan kecepatan itu,” ucapnya.
“Jika Anda bayangkan, melakukan itu di setiap trek, ini akan jadi musim panjang, plus dua balapan, plus risiko cedera. Jadi kami akan bisa menjalani. Karena semua orang akan beradaptasi supaya bisa menjalaninya, jadi kejuaraan ini akan dimenangi oleh tim paling bisa beradaptasi.
“Satu masalah adalah cedera pembalap. Karena cedera dalam balapan akan lebih tinggi, menurut saya. Balapan akan bikin lebih stres untuk tim karena mereka harus mempersiapkan balapan untuk Sabtu, dan memodifikasi motor lagi agar mencapai performa bagus di Minggu.”
Jarvis menegaskan sprint race tidak berdampak signifikan pada peningkatan anggaran. Mereka tinggal menyediakan stok untuk bagian-bagian yang rusak dan biasanya bukan mesin.
“Ini baru bagi semuanya jadi sedikit sulit dipahami. Saya pikir kami tidak butuh mesin karena km yang dijalani semusim penuh hampir sama. Saya kira kami butuh crash parts, karena ada lebih banyak ketidakpastian dalam balapan daripada kualifikasi,” ia menambahkan.
“Tentu Anda bisa crash kapan pun kalau Anda menekan melebihi batas. Tapi, realitasnya dalam balapan ada banyak hal aneh muncul.
“Kami harus melihat pada permainan panjang. Kami harus menang balapan tapi Anda harus melihat pada permainan panjang, bagaimana terus berada di depan sepanjang musim. Konsistensi sebagai kunci.”
Berita Yamaha Lainnya
Massimo Meregalli Pastikan Yamaha Turun dengan Motor Anyar pada MotoGP 2024
Franco Morbidelli Tertekan Satu Tim MotoGP dengan Fabio Quartararo