- Tingkat partisipasi Indonesia di ajang Olimpiade masih sangat minim.
- Untuk itu, Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan, hal ini harus ditingkatkan.
- Oleh karena itu, pembinaan olahraga Indonesia harus fokus ke Olimpiade.
SKOR.id - Tingkat partisipasi Indonesia di Olimpiade memang masih minim.
Memiliki lebih dari 200 juta penduduk, hanya sedikit atlet Indonesia yang bisa ikut di pesta olahraga empat tahunan.
Sebagai contoh, pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Indonesia hanya meloloskan 28 atlet dari tujuh cabang olahraga.
Padahal, negara tetangga Malaysia yang hanya punya penduduk 30 jutaan sanggup meloloskan 32 atlet dari 10 cabor.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari mengatakan, kondisi seperti ini tentu harus terus diperbaiki.
Dengan jumlah penduduk 270 juta berdasarkan sensus penduduk 2020, Indonesia seharusnya bisa mengirimkan lebih banyak atlet.
Oleh karena itu, sudah saatnya pembinaan olahraga Indonesia benar-benar fokus untuk prestasi di Olimpiade.
"SEA Games memang menarik. Namun Olimpiade tetap yang tertinggi. Jadi fokus pembinaan seharusnya ke Olimpiade," ucap Raja Sapta Oktohari seminar yang diadakan SIWO PWI Pusat di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (24/3/21).
Meskipun Olimpiade menjadi fokus, KOI juga akan memperhatikan even-event lainnya yang tak kalah bergengsi.
Di bawah Olimpiade, fokus kedua adalah Kejuaraan Dunia dan Kejuaraan Asia. Setelah itu barulah Asian Games.
KOI sendiri menyatakan Indonesia juga akan berjuang untuk menjadi tuan rumah multievent lain di luar Olimpiade.
Kebetulan, kata dia, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Beach Games 2025 di Sulawesi. Kota penyelenggaranya kemungkinan Manado.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Moto3 2021: Tes Jeblok, Andi Gilang Tetap Semangat Sambut Musim Baru https://t.co/AnwxePGhOi— SKOR Indonesia (@skorindonesia) March 24, 2021
Berita Menpora Lainnya:
Grand Design Olahraga Nasional Dapat Apresiasi Komisi X DPR RI
Pemerintah Siapkan 10 Sentra Latihan, Hambalang Jadi Opsi untuk Atlet Senior