- Ketum PSSI Mochamad Iriawan mengaku tidak alergi dengan kebijakan naturalisasi.
- Naturalisasi bisa dilakukan oleh PSSI dengan beberapa pertimbangan penting seperti usia dan kualitas pemain.
- Saat ini, PSSI juga tengah memantau sejumlah pemain muda Indonesia yang tengah berkarier di luar negeri dan siap dinaturalisasi.
SKOR.id - Kebijakan naturalisasi untuk kepentingan timnas Indonesia sejauh ini masih terus menimbulkan pro dan kontra lalu PSSI bersuara.
Namun begitu, program naturalisasi bukan juga kebijakan yang haram untuk dilakukan PSSI.
Beberapa negara bahkan melakukan itu untuk memperkuat timnas mereka. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, berpendapat dirinya tidak alergi dengan program naturalisasi.
Klub Malaysia yang Sempat Kontrak Andik Vermansah Alami Krisis Parahhttps://t.co/bHlYkBzYaT— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 12, 2020
Namun menurut Iriawan, kebijakan naturalisasi pemain untuk kepentingan timnas Indonesia harus dilakukan dengan pertimbangan yang sangat matang dan objektif.
Hal itu diungkapkan Iriawan saat mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh LPEM FEB Universitas Indonesia, Kamis (11/6/2020).
Dikatakan lelaki yang karib disapa Iwan Bule itu, sebelum melakukan kebijakan naturalisasi, penting untuk melihat usia, produktivitas, dan kualitas dari pemain bersangkutan.
"Dalam rapat terbatas (Ratas) bersama pak Presiden Jokowi, beliau mengatakan kenapa tidak melakukan naturalisasi pemain?" ujar Iwan Bule.
"Lalu saya bilang, saya tidak alergi dengan naturalisasi. Tetapi kalau naturalisasi datangnya dari umur 37, kemudian dari sana dia hanya bermain di kasta ketiga, keempat untuk apa."
"Tetapi kalau mungkin nanti naturalisasi, siapa tahu ada yang umur 19. Kalau memang dia pemain yang bagus, kemudian mudah prosesnya, tidak memberatkan PSSI, itu akan kami pertimbangkan," ia menambahkan.
Saat ini, PSSI memang tengah memantau sejumlah pemain muda Indonesia yang tengah berkarier di luar negeri.
Mereka bisa saja dipanggil untuk mengikuti seleksi timnas Indonesia U-19 untuk Piala Dunia U-20 2020 meskipun tak sepenuhnya mengantongi kewarganegaraan Indonesia.
Apalagi tuntutan berprestasi pada Piala Dunia U-20 dimana Indonesia menjadi tuan rumah begitu tinggi.
Bagi PSSI, Piala Dunia U-20 merupakan momen emas bagi masyarakat Indonesia khususnya.
Dikatakan Iwan Bule, turnamen usia muda empat tahunan ini merupakan kesempatan langka dan belum tentu bisa terulang dalam puluhan tahun mendatang.
Menurut Iwan Bule, tidak mudah buat Indonesia mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan.
"Bahkan sejak republik ini berdiri, baru sekali ini. Oleh sebab itu, kita harus sukseskan penyelenggaraannya dan timnasnya juga berprestasi," ujar Iwan Bule.
"Untuk itu, saya ingin cetak timnas yang tangguh. Semua sumber daya yang ada saya kerahkan dengan jaringan yang ada, untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
Berita PSSI Lainnya: PSSI Bisa Jadikan Protokol Kesehatan Bundesliga sebagai Referensi Cemerlang
Berita PSSI Lainnya: PSSI Sedang Bahas Renegosiasi Kontrak untuk Kelanjutan Kompetisi 2020