- Koordinator SOS, Akmal Marhali, meminta PSSI dan PT LIB untuk setop berpikir melanjutkan kompetisi.
- Menurut Akmal Marhali, situasi saat ini penuh ketidakpastian sehingga sulit untuk melanjutkan Liga 1 2020.
- Akmal Marhali mengatakan, lebih baik bagi PSSI dan PT LIB fokus untuk persiapan kompetisi musim 2021.
SKOR.id - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, berpendapat bahwa lebih baik PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak memikirkan kelanjutan Liga 1 2020.
Menurut Akmal, sudah banyak ketidakpastian yang muncul, baik untuk level Liga 1 2020 maupun Liga 2 2020. Banyak inkonsistensi yang menyelimuti sepak bola Indonesia.
Menurut Akmal, konsistensi dalam ketidakpastian merupakan wajah sepak bola Indonesia saat ini, yang itu sejatinya sudah mulai diperbaiki dalam beberapa tahun lalu.
Akmal merujuk kepada menggantungnya kejelasan kompetisi terhadap hasil extraordinary club meeting di Yogyakarta beberapa waktu lalu yang digelar PSSI dan PT LIB.
"PSSI, LIB, dan klub hanya menyampaikan pernyataan sikap ingin melanjutkan Liga 1 2020 yang masih menyisakan 31 pertandingan," kata Akmal dalam rilis yang diterima Skor.id.
Akmal menyayangkan, pertemuan tersebut tak menyertakan pihak pemerintah semisal Kemenpora lewat BOPI maupun pihak kepolisian yang memegang kendali izin keramaian.
"Akhirnya, bertepuk sebelah tangan. PSSI berharap bisa dilanjutkan November, bila tidak bisa, diharapkan diizinkan Desember, lalu kemudian Januari 2020," ujar Akmal.
Pilihan yang diberikan tersebut bukti dari ketidakjelasan. Pada akhirnya klub, pelatih, dan pemain, yang digantung dan pastinya sangat terdampak dengan hal tersebut.
"Lebih baik tegas. PSSI bisa mencontoh AFC yang menghentikan Piala AFC dengan alasan force majeure karena pandemi Covid-19," Akmal menjelaskan.
"Termasuk Piala Asia Futsal di Kuwait. Piala Asia U-16, U-19 dan juga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022," mantan jurnalis ini menambahkan.
Karenanya Akmal berharap PSSI tidak berpikir untuk melanjutkan kompetisi bila tak ada kepastian dari pemerintah, dalam hal ini izin dari kepolisian.
"Lebih baik fokus mempersiapkan musim 2021. Toh, bila menilik kalender, bulan ini sejatinya sudah fase akhir musim 2020," ucap Akmal.
"Dilanjutkan tanpa degradasi dengan 31 pertandingan maraton sangat berisiko dan makna kompetisinya menjadi bias," ucap tim Wakil Presiden Ma'ruf Amin ini.
Akmal kemudian memberi masukan, sebaiknya PSSI mempersiapkan musim 2021 dengan memastikan digelar pada Februari 2021 dengan regulasi dan protokol yang ketat.
Sementara itu, sebagai simulasi menuju musim 2021, untuk menghidupkan kembali sepak bola sebagai hiburan, PSSI bisa menggagas turnamen Piala Presiden.
Atau juga bisa menggelar Piala Indonesia yang melibatkan seluruh lapisan klub di Tanah Air. Menurut Akmal, risikonya lebih kecil dibandingkan melanjutkan kompetisi.
"Turnamen juga bisa dijadikan alat lobi untuk sepak bola kembali bergulir dengan pihak pemerintah. Tentunya, dengan meyakinkan pemerintah," ucap Akmal Marhali.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita PSSI Lainnya:
Diplomasi PSSI Bikin Witan Sulaeman Dapat Izin dari FK Radnik Surdulica
Anggota Exco Ingin Ketua Umum PSSI Adakan Rapat Komite Eksekutif
Lanjutan Liga 1 2020 Masih Belum Jelas, Persita Tangerang Minta Jaminan Kepada PSSI