- Untuk menyikapi hasil RUPS Luar Biasa PT LIB, manajemen PSS Sleman bakal menggelar rapat internal klub.
- Rapat internal ini untuk mendengarkan pemaparan wakil PSS dalam RUPS Luar Biasa PT LIB, Marco Paulo.
- PSS akan menentukan sikap soal Liga 1 2020 yang belum jelas kelanjutannya walau sudah ada RUPS Luar Biasa.
SKOR.id - Dewan Direksi PT Putra Sleman Sembada (PSS) akan menggelar rapat internal untuk membahas hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT LIB.
Pasalnya, RUPS Luar Biasa yang berlansung virtual pada Senin (18/5/2020) itu belum ada kejelasan mengenai kelanjutan kompetisi dan pembayaran subsidi.
Berita PSS Lainnya: Striker PSS Sleman Sudah Berencana Tinggalkan Liga Indonesia
Padahal, dua poin tersebut diharapkan bisa dijelaskan dalam RUPLB dan menjadi agenda utama dalam pertemuaan istimewa tersebut.
Direktur Operasional PT PSS, Hempri Suyatna, mengatakan internal klub tim berjuluk Elang Jawa itu bakal membahas hasil RUPSLB dan menentukan sikap.
"Dalam waktu dekat kami akan menggelar rapat internal PSS Sleman dengan agenda menyikapi hasil RUPSLB PT LIB," ujar Hempri kepada Skor.id, Selasa (19/5/2020).
Selain itu, Hempri pun memastikan rapat internal klub bakal dilakukan sebelum lebaran Idul Fitri dan lantas sikap ini akan dilayangkan ke PT LIB.
Materi rapat merupakan pemaparan dari Direktur Utama PT PSS, Marco Paulo Garcia, yang menjadi perwakilan PSS Sleman dalam RUPSLB tersebut.
Manajemen tim yang bermarkas di Sleman ini ingin mengetahui lebih dalam mengenai kemungkinan Liga 1 2020 dilanjutkan atau dihentikan.
"Hasil RUPS Luar Biasa akan disampaikan oleh Pak Marco dalam rapat internal klub, dan waktunya paling dekat mungkin sebelum lebaran," kata Hempri.
"Mudah-mudahan nanti benar-benar ada keputusan yang matang dan paling ideal terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 2020," ia menambahkan.
PSS berharap RUPSLB PT LIB bisa memperjelas nasib kelanjutan Liga 1 2020 dan bagaimana subsidi klub dibayarkan.
Berita PSS Lainnya: PSS Sleman Gelar Lomba Kreasi Logo HUT ke-44
Pasalnya, mereka butuh aliran dana untuk menjalankan operasional klub karena tidak memiliki pemasukan dari pertandingan dan dan sponsor.
Namun, hasilnya justru di luar ekspektasi karena nasib Liga 1 2020 masih belum jelas dan pembayaran subsidi untuk klub juga tak jelas.