PSM Makassar ''Invetarisasi'' Penyebab Terseok di Seri Ketiga Liga 1 2021-2022

PSM Makassar tampil kurang bagus di seri ketiga Liga 1 2021-2022 langsung melakukan evaluasi.
Penyelesaian akhir jadi hal penting dari evaluasi oleh tim pelatih PSM Makassar.
Saat ini, PSM Makassar juga belum punya pelatih kepala sejak pisah dengan Milomir Seslija.

SKOR.id – PSM Makassar untuk kesekian kali gagal meraih poin penuh dalam lanjutan Liga 1 2021-2022 dan terbaru dalam laga pamungkas seri ketiga.

Sebab, PSM Makassar harus puas dengan skor 0-0 saat hadapi tim penghuni juru kunci klasemen sementara, Persiraja Banda Aceh.

Pertandingan ini merupakan laga terakhir mereka di paruh pertama musim ini.

Hasil imbang tersebut jadi pertandingan ketujuh secara beruntun bagi Juku Eja dimana mereka gagal memperoleh kemenangan.

Hal tersebut sekaligus merangkum performa buruk PSM selama seri ketiga Liga 1 2021-2022.

Skuad Juku Eja, julukan PSM Makassar, mencatatkan nol kemenangan dengan empat hasil imbang dan dua kekalahan dalam enam laga seri ketiga.

Alasan utama sulitnya mereka meraih kemenangan adalah lini depan PSM Makassar yang sedang mandul.

Selama seri ketiga, PSM hanya mencetak empat gol. Bahkan, skuad Juku Eja dipaksa tanpa gol dalam tiga dari lima pertandingan terakhir mereka.

Pelatih sementara PSM, Syamsuddin Batolla mengakui lini serang timnya sedang bermasalah.

Lelaki asal Maros, Sulawesi Selatan tersebut mengakui penyelesaian akhir jadi pekerjaan rumah terbesar tim pelatih PSM.

"Finishing kami kurang bagus pada seri ketiga ini," ujar Syamsuddin Batolla.

"Hal tersebut yang menjadi PR (pekerjaan rumah) pertama untuk menuju putaran kedua nanti. Karena, kami tahu ada beberapa pemain inti sedang bermasalah."

Seperti diketahui, PSM Makassar saat ini masih berada di posisi ke-12 klasemen sementara Liga 1 2021-2022.

Saat ini, jarak antara skuad Juku Eja dengan Persela Lamongan, yang ada di peringkat 16, hanya terpaut enam poin saja.

Apabila PSM Makassar belum juga menemukan penampilan terbaiknya pada seri keempat nanti, bukan tidak mungkin mereka akan tersedot ke zona degradasi.
(*/Braja Rafi Rakasiwi)