- Eddy Moelyo, CEO PSKC Cimahi, meragukan kemampuan PT LIB dalam memberikan tambahan dana subsidi.
- Menurut Eddy, kondisi kompetisi yang belum jelas membuat PT LIB akan kesulitan mendapatkan dana dari sponsor.
- Apalagi jika tetap dipaksakan berjalan, setiap tim membutuhkan tambahan dana subsidi hingga milyaran rupiah.
SKOR.id - CEO PSKC Cimahi Eddy Moelyo kaget atas pengakuan PT LIB bisa menambah subsudi klub untuk melanjutkan kompetisi Liga 2 musim ini.
Eddy Moelyo tidak percaya PT LIB bisa memberikan tambahan ongkos operasional klub di saat kompetisi belum jelas masa depannya.
"PT LIB dari mana dananya untuk menambah subsidi bagi seluruh klub peserta Liga 2? Untungnya dari mana?" kata Eddy kepada Skor.id, Sabtu (30/5/2020).
Berita PT LIB Lainnya: PT LIB Klaim Sudah Diizinkan Kemenpora Untuk Lanjutkan Kompetisi
Kompetisi berhenti, menurut Eddy, otomatis sponsor pun tidak akan membayarkan kewajibannya atas kerja sama yang dibuat dengan PT LIB.
"Lha kondisinya seperti ini, dari mana keuntungannya? Sponsor tidak mungkin mencairkan dananya," ujar Eddy.
Eddy pun meragukan PT LIB bisa menambah subsidi klub agar kompetisi kasta kedua di Indonesia bisa digulirkan lagi.
"Untuk pembayaran subsidi tahap kedua bagi klub peserta saja akan ditalangi oleh PSSI dulu," Eddy menambahkan.
Kalaupun PT LIB memaksakan memberikan subsidi hanya agar kompetisi bisa berlanjut, angkanya dinilai cukup besar.
Tidak akan cukup bagi klub diberikan tambahan 100 atau 200 juta untuk biaya operasional mengikuti kompetisi.
"Angka sebesar itu buat pemeriksaan PCR atau swab untuk seluruh pemain, pelatih, dan ofisial sudah habis," kata Eddy.
Berdasarkan hitungan kasar, subsidi yang dibutuhkan klub jika harus mengarungi kompetisi di saat pandemi Covid-19 adalah sekitar Rp2-3 milyar.
Berita PT LIB Lainnya: Mengaku Untung, Direktur Bisnis PT LIB Sanggup Naikkan Subisidi
"Sanggup tidak PT LIB memberikan subsidi buat klub sebesar itu? Karena situasi sekarang tidak bisa diprediksi," Eddy melanjutkan.
"Kita tidak pernah tahu kapan gelombang kedua Covid-19. Harus ada garansi dana jika misalnya satu tim harus dikarantina," ia menegaskan.