- Republik Ceko selalu mampu memberikan kesulitan bagi setiap lawan mereka.
- Gaya sepak bola Republik Ceko yang cepat dan mengandalkan fisik yang kuat menjadi keunggulan.
- Lini depan di antara kelemahan tim asuhan Jaroslav Silhavy ini jelang Piala Eropa 2020.
SKOR.id - Republik Ceko baru saja digulung empat gol tanpa balas oleh timnas Italia (0-4) pada laga uji coba, 4 Juni 2021 lalu.
Kekalahan tersebut sekaligus menambah deretan hasil buruk sepanjang 2021 ini.
Sebelumnya, mereka imbang 1-1 lawan Belgia pada kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu kalah 0-1 pula dari Wales pada ajang yang sama.
Dengan hasil minor dalam tiga laga tersebut, Repulik Ceko terlihat limbung jelang masuk ke pertempuran terdekat yaitu Piala Eropa 2020.
Skuad yang sejak 2018 silam di bawah asuhan Jaroslav Silhavy ini akan memulai putaran final Piala Eropa pada 14 Juni 2021 nanti dalam penyisihan Grup D.
Dimulai dengan menghadapi Skotlandia, lalu lawan Kroasia, dan terakhir menghadapi Inggris.
Masih ada satu laga uji coba lagi yaitu menghadapi Albania, pada 8 Juni 2021 nanti sebelum bertarung di fase grup.
Ironisnya, jelang laga pembuka menghadapi Skotlandia, Joraslav Silhavy menghadapi ancaman absennya sejumlah pemain belakang andalannya.
Republik Ceko sudah dipastikan belum bisa menurunkan Odnrej Kudela. Pemain senior ini terkena sanksi UEFA terkait kasus rasisme kepada bintang Rangers, Glen Kamara, ketika kedua klub bertemu.
Tapi, selain Odnrej Kudela, Jaroslav Silhavy juga terancam tanpa bisa menurunkan stopper Ondrej Celustka yang cedera dalam kekalahan lawan Italia.
Jaroslav Silhavy juga masih menunggu kondisi Tomas Kalas yang kondisinya belum benar-benar pulih.
"Dokter akan memberi tahu saya jika mereka sudah siap dan bisa tampil untuk pertandingan menghadapi Skotlandia," kata Jaroslav Slihavy, kepada Daily Record, Senin (7/6/2021).
Ya, demikianlah gambaran awal dari situasi skuad Republik Ceko jelang tampil dalam Piala Eropa 2020.
Berikut ini adalah profil Republik Ceko, tim dari negara yang dikenal memiliki legenda sepak bola Antonin Panenka.
Kiprah di Piala Eropa
Timnas Republik Ceko memang tidak dapat dipisahkan dari Cekoslowakia sebelum negara ini terpisah menjadi dua (Rep. Ceko dan Slovakia).
Sejak resmi sebagai Republik Cekoslowakia, negara ini tidak pernah absen dalam sejarah Piala Eropa. Pencapaiannya pun cukup mengesankan.
Pada Piala Eropa 1996 atau kali pertama tim ini tampil di ajang Piala Eropa di bawah bendera Republik Ceko, mereka berhasil hingga ke final.
Ketika itu, mereka gagal menjadi juara setelah kalah dari Jerman, 1-2 pada perpanjangan waktu.
Saat itu, Republik Ceko memiliki bintang seperti Pavel Nedved, Karel Poborsky, Patrik Berger, Jiri Nemec, atau Pavel Kuka.
Satu hal yang menarik dari permainan Republik Ceko sejak 1996 hingga kini. Mereka adalah tim dengan gaya bermain cepat, sepak bola langsung (direct football) tanpa berlama-lama menguasai bola.
Karakteristik inilah yang kerap membuat lawan-lawan sangat kesulitan setiap kali menghadapi Republik Ceko.
Kekalahan dari Italia dengan empat gol tanpa balas, tentu bukanlah wajah asli dari Republik Ceko yang sesungguhnya.
Ciri khas ini pula salah satu resep yang membuat sepak bola Republik Ceko selalu mampu mengambil panggung dalam turnamen Eropa ini.
Setelah berhasil ke final pada 1996, mereka kemudian selalu lolos (kontestan) di Piala Eropa selanjutnya, meski tidak pernah lagi mampu mencapai final.
Pada Piala Eropa 2000, Republik Ceko hanya sampai fase grup, namun kemudian empat tahun selanjutnya mereka mampu membuat kejutan dengan tampil hingga semifinal di Piala Eropa 2004 yang digelar di Portugal.
Sedangkan pada Piala Eropa 2008, hanya sampai fase grup dan pada 2012 ke prempat final, terakhir pada Piala Eropa 2016, hanya di fase grup.
Pemain Bintang
Sosok Patrik Schick dapatlah dikedepankan sebagai pemain bintang dari tim Republik Ceko.
Penyerang 25 tahun ini salah satu pemain yang memiliki trek karier di sejumlah klub top Eropa, termasuk Sampdoria, AS Roma, RB Leipzig, dan Bayer Leverkusen.
Patrik Schick memperkuat timnas Republik Ceko sejak 2016 silam. Total telah tampil dalam 25 pertandingan dan mencetak 10 gol.
Dia salah satu kunci sukses Republik Ceko lolos ke putaran final Piala Eropa 2020, di antaranya dengan menorehkan empat gol sepanjang kualifikasi Piala Eropa 2020 ini pada 2019 lalu.
Salah satu momen terbaik pada kualifikasi tersebut adalah ketika mencetak dua gol yang membawa timnya menang 2-1 atas Bulgaria pada 7 Juni 2019.
Sedangkan satu gol masing-masing ditorehkan ke gawang Montenegro dalam kemenangan 3-0 pada 10 Juni 2019 dan ke gawang Kosovo pada 7 September 2019 dalam kemenangan 2-1.
Dengan rapor tersebut, para pemain lawan di Grup D Piala Eropa 2020, tentu harus mewaspadai sosok Patrik Schick, khususnya jika dia tampil dalam performa terbaiknya dan mendapatkan bantuan dari rekan setimnya.
Profil Pelatih
Jaroslav Silhavy mantan bek timnas Cekoslowakia. Sebagai sosok yang pernah bermain untuk negaranya, pria 59 tahun ini tahu betul bagaimana tim ini harus bermain.
Apalagi, dengan catatan bahwa dia telah menangani timnas Republik Ceko sejak 2018 silam. Sebagai pelatih, dia pun sudah teruji khususnya di level klub.
Dua kali Jaroslav Silhavy meraih gelar Liga Republik Ceko. Pertama bersama Slovan Liberec pada 2011-2012 dan yang kedua bersama Slavia Praha pada 2016-2017.
"Jaroslav Silhavy telah menangani Republik Ceko sejak 2018 dan dia telah membentuk tim ini dengan ciri kerja keras, bermain dalam tempo tinggi, dan dengan pertahanan yang bagus," kata Jan Podrouzek, ekspert tentang timnas Rep. Ceko kepada The Guardian.
Jaroslav Silhavy memilih timnya untuk tidak berlama-lama menguasai bola melainkan membawa bola tersebut dalam fase menyerang. Kecepatan menjadi sangat penting tanpa banyak melakukan operan.
Skuad
Skema
Prediksi di Piala Eropa 2020
Pada awal tulisan ini dtelah disebutkan bahwa Republik Ceko memiliki karakteristik permainan yang cepat ketimbang berlama-lama menguasai bola.
Namun, selain itu, mereka juga memiliki senjata dalam momen tertentu seperti memanfaatkan bola-bola mati. Bahkan, dalam aspek ini mereka salah satu tim yang kuat.
Tidak mengejutkan bahwa dengan kemampuan tersebut, mereka juga memiliki pemain yagn sangat berbahaya dalam memanfaatkan bola udara.
Beberapa pemain seperti Tomas Soucek, Alex Kral, Patrik Schick, Michael Krmencik, Zdenek Ondrasek, dan Antonin Barak, memiliki kemampuan dalam berduel di udara.
"Mereka adalah tim yang sangat kuat dengan energi dan kekuatan yang besar," kata pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez, setelah imbang 1-1 lawan Rep. Ceko.
Sedangkan dari rapor kualifikasi grup, mereka merupakan tim dengan pertahanan terbaik kedua.
Sempat ditekuk 0-5 oleh Inggris namun kemudian hanya kemasukan enam gol dari lima pertandingan terakhir kualifikasi.
Hanya, langkah Republik Ceko di Piala Eropa 2020 ini bisa hanya sampai fase grup jika mereka tidak mampu memaksimalkan lini depan. Total, dalam delapan pertandingan, mereka hanya mampu mencetak 13 gol.
Bahkan, terkesan penyerang mereka yaitu Patrik Schick seringkali terlihat sulit mendapatkan bola. Inilah yang menjadi kelemahan dari Republik Ceko.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
5 Aturan Spesial Pandemi di Piala Eropa 2020 https://t.co/5hHPhSSt8F— SKOR.id (@skorindonesia) June 6, 2021
Berita Piala Eropa Lainnya:
Arsene Wenger Sebut Prancis sebagai Calon Kuat Juara Piala Eropa 2020