- Afiat Yuris Wirawan adalah pelatih tunggal putra Dheva Anrimusthi.
- Mantan pemain pelatnas Cipayung itu membawa Dheva Anrimusthi meraih emas di Spanish Para badminton International 2023.
- Paralimpiade 2024 menjadi target Afiat Yuris Wirawan untuk anak didiknya.
SKOR.id - Afiat Yuris Wirawan adalah salah satu sosok penting di balik status juara umum kontingen Indonesia di Spanish Para badminton International 2023.
Minggu (28/2/2023), Indonesia meraih 7 dari 22 medali emas yang diperebutkan dalam turnamen pembuka kualifikasi Paralimpiade Paris 2024 yang berlangsung di Vitoria, Spanyol, tersebut.
Salah satu dari tujuh peraih medali emas tersebut adalah Dheva Anrimusthi yang turun di nomor tunggal putra SU5.
Dheva secara mengejutkan mengalahkan unggulan kesatu asal Malaysia, Cheah Liek Hou, dengan skor 21-11, 17-21, 21-17 dalam tempo 67 menit.
Usut punya usut, Afiat Yuris Wirawan adalah sosok krusial yang mampu membawa Dheva mengalahkan salah satu musuh bebuyutannya tersebut.
Kepada PB Djarum, Afiat mengaku mendapat mandat khusus untuk melatih Dheva dalam waktu yang cukup singkat.
"Bulan Januari 2023, Bapak Senny Marbun selaku Ketua Umum NPC (Komite Paralimpiade Nasional) Indonesia memberikan mandat kepada saya untuk memegang Dheva supaya tidak kalah dari Cheah," ujar Afiat.
Karier Pelatih Internasional
Afiat dulunya adalah salah satu penggawa timnas bulu tangkis Indonesia di Cipayung.
Melansir dari BWF Badminton, turnamen internasional terakhir Afiat sebagai atlet adalah Thailand Open 2017.
Afiat yang kala itu berpasangan dengan Trikusuma Wardhana kalah dari ganda putra Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh, dengan skor 10-21, 8-21 di babak 32 besar.
Setelah pensiun sebagai atlet, Afiat mulai merintis karier sebagai pelatih bulu tangkis.
Dimulai dengan menjadi asisten pelatih sekaligus sparing partner bagi pemain Skotlandia.
Setelah itu, pria kelahiran 17 April 1989 terebut melanjutkan karier kepelatihannya dengan bergabung di tim nasional bulu tangkis Singapura.
Tidak hanya itu, jebolan PB Djarum itu juga meniti karier di Jepang sebagai asisten pelatih klub lokal bernama Hitachi.
Setelah menjelajahi berbagai penjuru dunia, Afiat memutuskan pulang ke Tanah Air dan bergabung dengan Pusdiklat USM lalu pindah ke Akademi Karang Ayem Temanggung.
Melalui Instagram pribadinya tampak bahwa Afiat juga bergelut dalam menggerakkan turnamen bulu tangkis tarkam di tanah kelahirannya, Boyolali.
Kini, Afiat merupakan salah satu pelatih para badminton di SKODI (Sekolah khusus Disablitas Indonesia) sekaligus pelatih anyar NPC Indonesia.
Dheva menjadi atlet didikan pertama bagi Afiat di NPC Indonesia yang memiliki target besar di Paralimpiade Paris.
Medali Emas Paralimpiade
Afiat menjelaskan bahwa seiring dimulainya kualifikasi menuju Paris 2024, anak didiknya masih membutuhkan berbagai evaluasi.
Kemenangan di Spanyol minggu lalu tidak menjamin kesempurnaan penampilan Dheva selama kualifikasi berjalan hingga tahun depan.
"Stroke Deva bagus, jangkauan bagus, bola-bolanya nyusahin lawan. Secara spesifik Dheva perlu ditingkatkan lagi ketahanan pisik dan power pukulan. Di situ tambahan program agar tambah tenaga, power dan akurasinya," ujarnya.
"Masih banyak yang harus dibenahi dari sisi konsentrasi dan pengaturan tempo. Terbukti pada game kedua kemarin masih sedikit terganggu dengan masalah ini."
Pria asal Boyolali tersebut bertekad menjaga momentum Dheva selama kualifikasi Paris 2024 berlangsung.
Pasalnya, NPC Indonesia memasang target kepada kontingen para badminton Indonesia di level internasional.
Dimulai dari SEA Games 2023 di Phnom Penh (Kamboja), Asian Games 2023 di Hangzhou (Cina), dan puncaknya pada Paralimpiade 2024 di Paris (Prancis).
"Dheva harus menjaga kemenangan (di Spanyol) ini. Ada target dari Indonesia atau NPC."
"Tahun ini akan ada multievent seperti Asean Para games di Kamboja, Asian Para games di China dan tahun depan akan ada Paralimpik di Paris tahun 2024."
"Harapan kami mudah-mudahan Dheva bisa membawa pulang medali emas," kata Afiat menegaskan.